Loading

Oleh : Salma TF

 

 

Aku

Tak pernah lupa dengannya

Dia, yang telah melalui sakaratul maut
Bukan dalam bayangan maya

Namun di depan mata
Tentang gemelutuk rasa takut
Tentang mata mengabur
Tetang dunia yang menjauh

 

Bukan melalui cerita
Tapi tatapan nyata
Saat nadi-nadi mengeras
Samar-samar nyawa dicabut
Meringis menahan perih
Tak terbayangkan

Kakakku..

Terkulai lemas diranjang rumah sakit

“Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah 

Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasulullah

Mereka menuntunnya

Suara lirih itu mengikutinya

 

Hingga..

“Ummi, ummi, ummi”

Ucapnya dalam penghujung nyawa
Ia membisu

 

Perlahan tapi pasti
Terhempas
Tak lagi bernapas
Isak tangisan tak mengembalikan ruhnya

 

Malaikat merampas jiwa yang disayang
Mencabut nikmat kepemilikan dengan tanpa iba
Tak peduli semua orang disampingnya menyebut memanggil lirih
Aku yang sedari lahir bersamanya tak lagi senang
Air mata menghilang diresap kain kafan

 

Bersama tanah merah

Takdir kematian

Mengakhiri kisah

Antara aku dan dia..

 

[Salma Tsana Fi Sa’adah, Kelas 2 SMA, Santriwati Angkatan ke-4 Jenjang SMA, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *