Aku
Tak pernah lupa dengannya
Dia, yang telah melalui sakaratul maut
Bukan dalam bayangan maya
Namun di depan mata
Tentang gemelutuk rasa takut
Tentang mata mengabur
Tetang dunia yang menjauh
Bukan melalui cerita
Tapi tatapan nyata
Saat nadi-nadi mengeras
Samar-samar nyawa dicabut
Meringis menahan perih
Tak terbayangkan
Kakakku..
Terkulai lemas diranjang rumah sakit
“Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah
Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasulullah”
Mereka menuntunnya
Suara lirih itu mengikutinya
Hingga..
“Ummi, ummi, ummi”
Ucapnya dalam penghujung nyawa
Ia membisu
Perlahan tapi pasti
Terhempas
Tak lagi bernapas
Isak tangisan tak mengembalikan ruhnya
Malaikat merampas jiwa yang disayang
Mencabut nikmat kepemilikan dengan tanpa iba
Tak peduli semua orang disampingnya menyebut memanggil lirih
Aku yang sedari lahir bersamanya tak lagi senang
Air mata menghilang diresap kain kafan
Bersama tanah merah
Takdir kematian
Mengakhiri kisah
Antara aku dan dia..
[Salma TF, santriwati angkatan ke-4 jenjang SMA]