Loading

Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media Rabu, 17 Juli 2013

PESANTRENMEDIA.Com — Rabu, 17/7/2013 pukul  10.30 WIB diskusi actual dimulai. Kali ini tema yang diambil tentang “Mengapa Banyak Muslim yang Tertindas di Seluruh Dunia. Moderatornya Hawari dan notulennya adalah aku (Neng Ilham). Pesertanya semua santri Pesantren Media.

Diskusi actual kali ini sangat ramai karena ada santri baru. Ramai dengan pertanyaannya dan ramai dengan jawabannya juga.

Pertanyaan yang dijawab dimulai dari yang bersifat umum kemudian sampai ke spesifik. Pertanyaan pertama dari Anam,”apa definisi penindasan?”

“Perlakuan yang semena-mena kepada orang lain sehingga orang itu yang menderita,” Musa menjawab setelah ditunjuk Hawari.

“Perlakuan yang membuat orang yang ditindas merasa tersakiti baik jiwa dan raga,” Nisa pun dapat giliran ditunjuk oleh Hawari untuk menjawab.

Menjawab pertanyaan pertama sudah selesai, kemudian beralih ke pertanyaan kedua. Aku memilih pertanyaan dari Rizki untuk dijawab, “Apa saja bentuk perlawan yang bisa kita lakukan?

Anam menjawab ikut ke medan perang. Kemudian Abdullah menyarankan untuk demo atau nyerang. Faqih menyarankan bergabung dengan mujahidin-mujahidin di seluruh dunia. Lalu Wigati berpendapat mengalihkan mereka lewat media agar masyarakat tahu Negara itu menindas. Dan terakhir pendapat dari Kholifah yaitu belajar untuk jadi hacker atau ngacak-ngacak markasnya.

Apa yang harusnya dilakukan pemerintah Indonesia? Ini adalah pertanyaan dari Diva. Kemudian Anam menjawab,”pemerintah seharusnya mengirimkan pasukan garuda untuk mmbantu umat muslim.”

“Menguatkan iman rakyat untuk segera sadar supaya segera ditegakkan khilafah,” kata Umar.

“Mengusir kedubes yg ada di Indonesia,” Jawaban yang cukup berani dari Faqih.

“Memutus kerjasama dengan Negara yang memusuhi negeri muslim dan mengirim makanan,” kata Anam lagi

“Hal yang pertama kali dilakukan adalah berikan bantuan tenaga dan makanan, kemudiann mengajak muslim di dunia agar membantu mereka,” pendapat Ela.

“Pemerintah harus memberikan hukuman untuk yang menindas,” Teh Novi angkat bicara.

Kenapa Indonesia tidak mengirim tentaranya untuk membantu Umat Islam di negeri lain? Ini adalah pertanyaan dariku. Walaupun ditugaskan sebagai notulen, aku tak mau ketinggalan untuk mengajukan pertanyaan.

“Karena Indonesia masih dikuasai Negara Penjajah, Indonesia takut dengan Negara Penjajah,” kata faqih.

“Belum sadarnya pemerintah Indonesia pentingnya mmbantu umat muslim,” kata Rizki dengan suara khas Medannya itu, membuat kami senyum-senyum.

“Karena Indonesia belum mampu untuk membantu,” kata Fadlan

“Sebenarnya Indonesia mampu, karena pasukan Indonesia banyak,” sanggah Musa. “Dari pada motong rumput mending dikirim ke sana. Ditambah Indonesia tuh takut karena hutangnya banyak ke Negara Penjajah,” tambahnya.

“Sudah bisa perang tapi ada keraguan juga males, tentaranya cuma buat nyabit rumput doang,” sungut Abdullah.

“Mereka masih befiki takut mati,” kata  Umar.

“Mungkin terhambat oleh jarak. Pemerintah malas untuk mengeluarkn dana,” Teh Ira ikut berpendapat.

Bentuk bantuan kita apa untuk saudara muslim yang tertindas? Ini adalah pertanyaan dari Ihsan. Kemudian Hawari mempersilakan peserta untuk menjawab.

Cylpa mengatakan kirimkan pasukan dan makanan untuk korban. Umar menambahkan kirimkan senjata, doa, bahan pangan dan obat. Serta menunjukkan keberpihakan kita kepada mereka. Kak Farid melengkapi jawaban Cylpa dan Umar yaitu mengirimkan segalanya yang bisa kita berikan, senjata dan moral. Tapi senjata adalah yang paling penting karena mereka membutuhkan perlindungan.

Apa ada cara supaya nggak ditindas? Ini adalah pertanyaan dari Maila. Kemudian moderatorpun menunjuk peserta untuk menjawab.

“Kita lawan orang yang menindas sampai titik darah penghabisan,” kata Musa dengan gaya lucunya.

“Rosulullah pernah bilang perang akan terus terjadi sampai hari kiamat. Berdoa aja agar imam Mahdi segera turun,” jawaban Anam ini ada benarnya. Aku sendiri mengiyakan.

“Bersatu. Bekerja sama dengan Negara Muslim lainnya untuk membentuk khilafah,” kata Teh Ira.

“Berani melakukan pelawanan,” Kata rani pendek.

Berikutnya petanyaan dari Wigati, “Apa alasan mereka menindas kaum muslimin?

“Untuk menghambat system khilafah di bumi ini,” kata Faqih

“Membenci umat muslim karena banyak,” kata Kholifah

“Dari dulu kaum yahudi sudah membenci kaum muslimin, mereka ingin menghancurkan islam,” kata Rizki

“Untuk mengambil wilayah ataupun cara dakwahnya,” kata fadlan

“Takut kaum muslimin jaya dimuka bumi,” Kata Putri

“Karena mereka tidak pernah ridho dengan kaum muslimin. Seperti dalam Q.S. Albaqoroh: 20,” Kata Umar.

“Aku menambahkan jawaban dari Kholifah dan Putri, ya memang saat ini Umat Muslim sedang berkembang pesat makanya mereka cari cara untuk mengurangi jumlahnya,” kataku.

“Apakah hanya Yahudi yang membenci Islam?” Teh Ira bertanya. Kemudian pertanyaannya ini dijawab oleh moderator. Katanya sebetulnya yang membenci kaum muslim bukan hanya Yahudi tapi Nahrani, orang-orang Liberal dan semua yang membenci Islam.

“Mungkin mereka tahu di masa depan nanti Islam akan jaya. Makanya meeka berusaha menggagalkan.” Kata Anam.

Bagaimana jika seorang muslim menghina muslim lainnya, apakah termasuk menindas? Ini adalah pertanyaannya Yusuf.

“Bukan menindas. Tapi itu tidak sopan terhadap umat muslim lainnya,” jawaban dari Ihsan menunjukkan dia masih anak-anak.

“kalau mnurutku menindas itu hanya melalui fisik, jadi menghina itu bukan penindasan,” kataku.

Mengapa umat muslim tertindas di negeri muslim sendiri? Pertanyaan dari Qois.

“Karena tidak ada yang melindungi. Contohnya kayak di Palestina, setelah Abdul hamid II meninggal, Israel jadi berani menjajah Palestina,” kata Fathimah.

“Mereka tahu umat muslim kuat dan akan jaya. Karena kata ibuku saat ini umat muslim seperti buih di lautan, banyak dan mengambang jadi muslim mudah untuk dikuasai Negara-negara penjajah,” kata Maila.

“Karena tidak ada kepala Negara islam,” kata Anam

“Umat muslim masih menganut system demokrasi,” kata faqih.

“Karena umat muslim bercerai berai,” kata Umar.

“Iya benar. Jawabannya betul semua. Ditambah Indonesia itu menerapkan system nasionalisme. Jadi semuanya masing-masing aja, nggak boleh ngurusin negara orang. Harusnya muslim lainnya saling membantu,” moderator, Hawari, melengkapi.

Siapakah aktor di balik tertindasnya ummat muslim? Pertanyaan dari Teh Ira

“Barat dan yahudi serta amerika. Obama kan dulunya punya sahabat dari Israel,” entahlah aku nggak tahu siapa yang menjawab ini. tapi seingatku ikhwan yang mengatakan ini.

“Aktornya setan!” Kata Musa. Aku aja nggak kepikiran.

“SBY telah menerima penghargaan salib agung. Karena orang yang mendapat penghargaan itu artinya telah membantu umat Kristen,” kata Rizki.

“Israel, dajjal,” kata Anam.

“Orang-orang liberal dan orang-orang yang membenci islam.

Bagaimana cara menyadarkan rakyat dunia agar mau membantu saudaranya yang tertindas?  Pertanyaan dari Rizki.

“Menulis sebuah tulisan, yang berisi kata-kata motivasi atau semangat agar mereka punya keinginan untuk membantu saudara muslimnya,” kata Maila

“Menyebarkan informasi mengenai kebohongan Amerika, lewat media.” Kata Fathimah.

“Ya, seharusnya kita memberikan informasi kepada masyarakat awam. Akan tetapi media di Indonesia sengaja menutupinya.” Hawari menyetujui pendapat fathimah.

“Berdakwah, mensosialisasikan tentang penindasan itu,” kata Teh Ira.

“Menggelar Konferensi muktamar di dunia,” kata Rizki

“Menyadarkan bahwa semua muslim saudara.” Kata Anam

Apakah tidak ada perlawan Muslim yang ditindas terhadap orang yang menindas? Pertanyaan dari Icha.

“Ada. Contohnya gerakan mujahidin taliban, suriah dll. Akan tetapi ketika hampir merebut wilayah itu, yahudi dan amerika langsung menggempur mereka,” kata Faqih dengan semangat.

“Kalau kita tahu informasinya, pasti kita bisa menjawabnya. Kayaknya faqih ini rajin ya membaca berita,” kata Ustadz Oleh

“Mungkin karena jumlah mereka kurang. Senjata juga kurang akhirnya kalah oleh penindas,” kata Teh Ira.

Bagaimana hukum pemimpin negara yang membiarkan rakyatnya ditindas? Pertanyaan dari Alifa.

“Hukum mati!” Kata Abdullah.

“Dikudeta, pemimpin zholim.” Kata Anam.

“Masuk neraka,” kata Putri.

“Haram!!” Semua kompak mejawabnya.

Apa sikap yang harus diambil jika ada seorang muslim menghina muslim lainnya di facebook atau twitter? Pertanyaan dari Qois.

“Dinasehati lewat tulisan,” kata Musa.

“Dinasehati,” kata Wigati.

“Ditanya alasannya,” kata Teh Ira

“Dibacain Albaqroh,” kata Anam

“Komputernya dibanting aja supaya tidak fb-an,” kata Hawari. “Kalau nggak kenal nasehatin aja,” kattanya kemudian.

Sebagai remaja, apa yang harus kita lakukan atas penindasan ini? Bagaimana tanggapan kita tehadap umat muslim yang ditindas? Dua pertanyaan itu merupakan pertanyaannya Nisa dan Anam. Karena hampir sama jadi dijawabnya berbarengan.

“Berdoa,” kata Fathimah

“Bikin artikel di blog tentang motivasi,”kata Nisa

“Mengumpulkan sumbangan/dana untuk korban yang ditindas,” kata Faqih.

“Belajar dengan tekun aja. kalau kita punya ilmu pengetahuan yang cukup, kan kita bisa buat strategi untuk membalas mereka,” kataku menjelaskan.

“Belajar menjadi hacker. Supaya bisa mengacak-ngacak mereka,” kata Maila.

Semua pertanyaan sudah terjawab. Kemudian giliran Ustadz Oleh memberikan sepatah dua patah kata.

“Ketika berdiskusi harus berani menyampaikn pendapatnya. Nanti di rumah Latihan di depan cermin. Ketika berapi-api menyampaikan pendapat itulah kita. Jangan kayak Qois, waktu ditanya malah senyum aja. yusuf malah mengerutkan dahi,” menghela nafas sejenak.

“Tapi ketika kita menyampaikan pendapat harus tetap ada santun dan akhlak yang baik supaya tidak terkesan menggurui,” katanya.

“Kenapa nggak ada yang menjawab Indonesia ya? Padahal Indonesia juga termasuk negara tertindas, buktinya adalah dihilangkannya subsidi, BBM jadi naik.” Ustadz Oleh menatap kami satu persatu.

Diskusi pun selesai. Adzan sudah berkumandang. Kemudian moderator menutupnya dengan membaca doa kafaratul majlis. [Ilham Raudhatul Jannah, santri angkatan ke-1, jenjang SMA, Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas yang diberikan pemimpin diskusi aktual kepada panelis, dan menjadi bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

KOMENTAR: Ilham Raudhatul Jannah sebenarnya sudah cukup bagus dalam memaparkan sebuah informasi tertulis, hanya saja secara teknis penulisan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) masih banyak keliru. Misalnya menulis islam, padahal seharusnya ditulis Islam. Termasuk Ilham belum konsisten dalam penulisan huruf kapital di awal kata dalam kalimat langsung. Ada yang sudah sesuai EYD namun ada yang belum. Namun demikian dalam menuliskan hasil diskusi ini secara pemaparan dan kelengkapan informasi sudah cukup bagus. Teruslah berlatih menulis dan senantiasa menambah wawasan, salah satunya dengan membaca.

O. Solihin
Instruktur Kelas Menulis Kreatif

*gambar dari sini

By nilam

Ilham Raudhatul Jannah, biasa disapa Neng Ilham | Santriwati Pesantren MEDIA angkatanke-1, jenjang SMA | Alumni tahun 2014, asal Menes, Banten | Twitter: @senandungrindu1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *