Loading


Rabu, 07 November 2018, santri Pesantren Media melangsungkan kembali diskusi aktual. Diskusi kali ini terkait dengan kecelakaan pesawat Lion Air yang sedang hangat diperbincangkan. Kalau melihat fakta yang ada saat ini, pemerintah cenderung kurang bertanggung jawab dalam kebijakan transportasi baik darat, laut, maupun udara.

Sebelumnya juga ada kejadian kapal motor di Danau Toba yang tenggelam dan menewaskan ratusan orang dan sudah banyak kejadian terkait kecelakaan transportasi lainnya. Hal inilah yang akan para santri bahas dalam diskusi aktual hari ini, bagaimana seharusnya hal tersebut(transportasi) menjadi tanggung jawab negara.

Dimasa Umar bin Khattab saja, saat Umar bin Khattab di Madinah pernah menyampaikan bahwa ada keledai yang jatuh di Irak karena jalan yang rusak itu semua tanggung jawabku. Hal itu membuktikan bahwa tidak hanya masalah politik dan ekonomi saja, masalah jalan rusak pun juga harus diperhatikan. Setelah Ustadz Oleh memberi prolog sesi pertanyaan dibuka oleh moderator, Bintang (3 SMA) dan Akrom (1 SMA)

Pertanyaan :

1) Syahril: Apakah sebelum berangkat pesawat Lion Air sudah dicek dan diperiksa?

-Qais : Sebenarnya sudah dicek oleh bagian engineer Lion Air, tapi setelah lepas landas ada yang salah.

2) Hanan : Apakah penumpang yang meninggal karena pesawat jatuh, akan mendapatkan pahala mati syahid?

-Qais : Menurut saya sih, orang mati syahid itu ada beberapa kategori dan mati tenggelam itu termasuk mati syahid. Tapi, pesawatnya sebelum tenggelam meledak duluan, otomatis semua orang meninggal. Kalau ada yang masih hidup dan meninggal karena tenggelam kemungkinan mati syahid. Kata Ustad Oleh juga semua bagian tubuh korban-korban sudah pecah-pecah. Itu sih menurut saya.

-Ukkasyah : Jadi kalau matinya sebelum tenggelam dia enggak syahid, kalau matinya karena tenggelam dia syahid. Tergantung niat awal perjalanannya itu untuk apa.

3) Taqi : Jika di dalam pesawat yang jatuh itu ada orang kafir, dia mendapat pahala mati syahid juga?

-Ukkasyah : Kan sudah jelas orang kafir masuk kemana, orang Islam masuk kemana.

4) Faziera : Polisi, TNI itu kan ke lapangan, apakah pemerintah juga harus turun ke lapangannya?

-Qais : Kalau hati kita terikat sama saudara kita, pasti kita tolong.

-Tasha : Menurut saya pemerintah itu bertanggung jawab dalam segala aspek kecuali pribadi. Transportasi itu umum, untuk kesejahteraan rakyatnya sendiri, jadi harus menolong karena itu juga bentuk tanggung jawab. Setidaknya walaupun presiden sibuk minimal yang bagian transportasi yang bertanggung jawab tapi pemerintah/presiden seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar. Sedangkan TNI dan polisi itu tanggung jawabnya beda sama presiden. Kalau TNI dan polisi itu disuruh dari atasannya, kalau presiden itu enggak ada atasannya jadi harus tahu tanggung jawabnya, harus punya kesadaran sendiri.

5) Qais : Apakah tidak ada sidak untuk kelayakan seorang insinyur/engineer?

*

6) Rafi : Apakah dari kejadian pesawat Lion Air jatuh ini adalah pengalihan isu dari kejadian pembakaran kalimat tauhid?

-Ukkasyah : Menurut saya, pengalihan isu dengan kecelakaan itu terlalu parah, tapi kalau dari medianya mungkin saja. Misalnya ada 2 kasus yang viral kemudian disebarkan di media sosial tapi yang lebih dimunculkan cuma masalah Lion Air doang, jadi masalah pembakaran kalimat tauhid seperti lenyap. Kemarin ada aksi besar juga di Jakarta (terkait aksi bela kalimat tauhid) dan sedikit yang meliput, kalau ada yang meliput tidak sampai masuk tv, cuma ada diberita- berita website, kalau di tv lebih banyak masalah kecelakaan pesawat kemarin. Mungkin saja kecelakaan pesawat itu kehendak Allah dan kesalahan pesawatnya. Tapi kalau misalnya pengalihan di media massa bisa dibilang iya, karena untuk menutupi masalah kemarin(pembakaran kalimat tauhid) jadi dimanfaatkan.

7) Rafi : Hal apa yang harus dikritik untuk pemerintah terkait jatuhnya pesawat Lion Air?

*

                Setelah pertanyaan terakhir terjawab, Ustadz Oleh memberikan beberapa tambahan terkait jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Seperti pertanyaan ‘menggelitik’ dari Taqi, “Orang kafir, dia tidak akan mendapatkan pahala syahid, karena secara keimanan berbeda dengan yang muslim, dia mengakui Allah atau tidak keuali yang belum pernah dan sama sekali tidak tahu tentang Islam. Tapi, di zaman sekarang tidak mungkin ada yang tidak tahu tentang Islam,”

                Kemudian pertanyaan dari Faziera, “Apakah pemerintah harus turun, ya memang seharusnya ikut turun tapi kalau untuk hal-hal yang genting, dia datang tapi dia kan punya anak buah jadi dia bisa menyerahkannya ke anak buahnya. Tugas pemerintah itu lebih ke arah kebijakan tapi kalau hal-hal teknis ditangani sama yang di lapangan.”

                Lalu pertanyaan dari Qais tentang sidak engineer yang belum terjawab, dijawab oleh Ustadz Oleh, “ Kalau di Indonesia, semua instansik, jadi kalau ada sidak tiba-tiba datang. Menurut pilotnya sendiri (mantan petinggi) direktur Lion Air mengatakan kalau biasanya semua akan dipersiapkan ketika mau ada penawaran ke investor atau ada pengecekan dari kemetrian perhubungan.” Setelah menjawab pertanyaan dari Qais, diskusi aktual ditutup oleh Ustadz Oleh

P.S : Tanda (*) menandakan ada yang menjawab, tapi suaranya tidak terekam dan tidak jelas, jadi saya kosongkan. Mohon maaf jika ada beberapa kata yang salah, kritik dan saran selalu saya terima

Notulen (Zulfa kelas 3 SMA)

TANGGUNG JAWAB NEGARA DALAM KEBIJAKAN TRANSPORTASI

Rabu, 07 November 2018, santri Pesantren Media melangsungkan kembali diskusi aktual. Diskusi kali ini terkait dengan kecelakaan pesawat Lion Air yang sedang hangat diperbincangkan. Kalau melihat fakta yang ada saat ini, pemerintah cenderung kurang bertanggung jawab dalam kebijakan transportasi baik darat, laut, maupun udara.

Sebelumnya juga ada kejadian kapal motor di Danau Toba yang tenggelam dan menewaskan ratusan orang dan sudah banyak kejadian terkait kecelakaan transportasi lainnya. Hal inilah yang akan para santri bahas dalam diskusi aktual hari ini, bagaimana seharusnya hal tersebut(transportasi) menjadi tanggung jawab negara.

Dimasa Umar bin Khattab saja, saat Umar bin Khattab di Madinah pernah menyampaikan bahwa ada keledai yang jatuh di Irak karena jalan yang rusak itu semua tanggung jawabku. Hal itu membuktikan bahwa tidak hanya masalah politik dan ekonomi saja, masalah jalan rusak pun juga harus diperhatikan. Setelah Ustadz Oleh memberi prolog sesi pertanyaan dibuka oleh moderator, Bintang (3 SMA) dan Akrom (1 SMA)

Pertanyaan :

1) Syahril: Apakah sebelum berangkat pesawat Lion Air sudah dicek dan diperiksa?

-Qais : Sebenarnya sudah dicek oleh bagian engineer Lion Air, tapi setelah lepas landas ada yang salah.

2) Hanan : Apakah penumpang yang meninggal karena pesawat jatuh, akan mendapatkan pahala mati syahid?

-Qais : Menurut saya sih, orang mati syahid itu ada beberapa kategori dan mati tenggelam itu termasuk mati syahid. Tapi, pesawatnya sebelum tenggelam meledak duluan, otomatis semua orang meninggal. Kalau ada yang masih hidup dan meninggal karena tenggelam kemungkinan mati syahid. Kata Ustad Oleh juga semua bagian tubuh korban-korban sudah pecah-pecah. Itu sih menurut saya.

-Ukkasyah : Jadi kalau matinya sebelum tenggelam dia enggak syahid, kalau matinya karena tenggelam dia syahid. Tergantung niat awal perjalanannya itu untuk apa.

3) Taqi : Jika di dalam pesawat yang jatuh itu ada orang kafir, dia mendapat pahala mati syahid juga?

-Ukkasyah : Kan sudah jelas orang kafir masuk kemana, orang Islam masuk kemana.

4) Faziera : Polisi, TNI itu kan ke lapangan, apakah pemerintah juga harus turun ke lapangannya?

-Qais : Kalau hati kita terikat sama saudara kita, pasti kita tolong.

-Tasha : Menurut saya pemerintah itu bertanggung jawab dalam segala aspek kecuali pribadi. Transportasi itu umum, untuk kesejahteraan rakyatnya sendiri, jadi harus menolong karena itu juga bentuk tanggung jawab. Setidaknya walaupun presiden sibuk minimal yang bagian transportasi yang bertanggung jawab tapi pemerintah/presiden seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar. Sedangkan TNI dan polisi itu tanggung jawabnya beda sama presiden. Kalau TNI dan polisi itu disuruh dari atasannya, kalau presiden itu enggak ada atasannya jadi harus tahu tanggung jawabnya, harus punya kesadaran sendiri.

5) Qais : Apakah tidak ada sidak untuk kelayakan seorang insinyur/engineer?

*

6) Rafi : Apakah dari kejadian pesawat Lion Air jatuh ini adalah pengalihan isu dari kejadian pembakaran kalimat tauhid?

-Ukkasyah : Menurut saya, pengalihan isu dengan kecelakaan itu terlalu parah, tapi kalau dari medianya mungkin saja. Misalnya ada 2 kasus yang viral kemudian disebarkan di media sosial tapi yang lebih dimunculkan cuma masalah Lion Air doang, jadi masalah pembakaran kalimat tauhid seperti lenyap. Kemarin ada aksi besar juga di Jakarta (terkait aksi bela kalimat tauhid) dan sedikit yang meliput, kalau ada yang meliput tidak sampai masuk tv, cuma ada diberita- berita website, kalau di tv lebih banyak masalah kecelakaan pesawat kemarin. Mungkin saja kecelakaan pesawat itu kehendak Allah dan kesalahan pesawatnya. Tapi kalau misalnya pengalihan di media massa bisa dibilang iya, karena untuk menutupi masalah kemarin(pembakaran kalimat tauhid) jadi dimanfaatkan.

7) Rafi : Hal apa yang harus dikritik untuk pemerintah terkait jatuhnya pesawat Lion Air?

*

                Setelah pertanyaan terakhir terjawab, Ustadz Oleh memberikan beberapa tambahan terkait jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Seperti pertanyaan ‘menggelitik’ dari Taqi, “Orang kafir, dia tidak akan mendapatkan pahala syahid, karena secara keimanan berbeda dengan yang muslim, dia mengakui Allah atau tidak keuali yang belum pernah dan sama sekali tidak tahu tentang Islam. Tapi, di zaman sekarang tidak mungkin ada yang tidak tahu tentang Islam,”

                Kemudian pertanyaan dari Faziera, “Apakah pemerintah harus turun, ya memang seharusnya ikut turun tapi kalau untuk hal-hal yang genting, dia datang tapi dia kan punya anak buah jadi dia bisa menyerahkannya ke anak buahnya. Tugas pemerintah itu lebih ke arah kebijakan tapi kalau hal-hal teknis ditangani sama yang di lapangan.”

                Lalu pertanyaan dari Qais tentang sidak engineer yang belum terjawab, dijawab oleh Ustadz Oleh, “ Kalau di Indonesia, semua instansik, jadi kalau ada sidak tiba-tiba datang. Menurut pilotnya sendiri (mantan petinggi) direktur Lion Air mengatakan kalau biasanya semua akan dipersiapkan ketika mau ada penawaran ke investor atau ada pengecekan dari kemetrian perhubungan.” Setelah menjawab pertanyaan dari Qais, diskusi aktual ditutup oleh Ustadz Oleh

P.S : Tanda (*) menandakan ada yang menjawab, tapi suaranya tidak terekam dan tidak jelas, jadi saya kosongkan. Mohon maaf jika ada beberapa kata yang salah, kritik dan saran selalu saya terima

Notulen (Zulfa kelas 3 SMA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *