Loading

jgjg

Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media Rabu, 2 Januari 2013

Pada hari Rabu, 2 Januari 2013, Pesantren Media kembali mengadakan diskusi aktual. Acara ini dimulai pada pukul 10.30 WIB, dan bertempatkan di gedung Pesantren Media. Seperti pada diskusi-diskusi sebelumnya, kami membahas satu topik yang sedang ramai di bicarakan oleh masyarakat dan media masa. Yaitu mengenai “Tabrakan yang dilakukan putra Hatta Rajasa”. Pesantren Media mengambil topik ini karena dinilai sedang hangat-hangat nya dan dianggap sangat penting karena ini menyakut nyawa orang.

Seperti yang telah diberitakan oleh kompas.com “Rasyid Amrullah Rajasa (22) yang mengendarai mobil SUV BMW X5 bernopol B 272 HR dengan kecepatan 100km/jam menabrak mobil daihatsu luxio bernopol F 1622 CY yang dikendarai frans sirait(37) kecepatannya hanya 80km/jam dengan melaju di sisi kanan jalan, tiba-tiba ditabrak dari belakang yang menyebabkan 2 orang tewas yaitu Harun(57) dan Raihan yang berusia baru 14 bulan”

Kali ini Ustadz Umar Abdullah (direktur Pesantren Media) langsung menunjuk Hawari (salah satu santriwan Pesantren Media) yang menjadi moderator dan saya sendiri Rani Anjar Putri (salah satu santriwati Pesantren Media) yang menjadi notulen.

Selain itu Ustad Umar memilih salah satu santri nya dengan untuk melatih santri-santri nya agar terampil berbicara di depan umum, dapat mengungkapkan pendapatnya kepada orang banyak dan dapat melatih rasa percaya diri. Itulah Pesantren Media, Melatih anak didik nya untuk menjadi seorang Da’i di bidang media.

Setelah dipersilah kan Hawari naik keatas panggung untuk memimpin Diskusi. Dengan bergegas hawari segera naik keatas panggung. Dan membuka acara ini dengan sederhana.

Diskusi pun akhirnya dimulai. Hawari membuka diskusi ini dengan membaca Hamdalah. “Alhamdulillah kita bisa kembali ketemu dalam acara Diskusi Aktual tanggal 2 januari 2013, dan kali ini kita akan membahas tema tentang ‘Tabrakan yang dilakukan putra Hatta Rajasa.”

Diskusi pun langsung dimulai dengan sesi pertanyaan. “Silahkan angkat tangannya yang mau bertanya!” Perintah Hawari, sang moderator.

Terlihat 3 orang santri akhwat yang mengangkat tangan dan 1 orang ikhwan juga yang mengangkat tangan.

Kemudian pertanyaan pun dibacakan satu per satu. Dimulai dari santri akhwat.

2 pertanyaan dari Novia Handayani, yang merupakan santri jenjang 2 SMA. Pertama bisa di jelaskan kronologi kecelakaan di tol jagorawi dan kedua kalo misalnya dalam islam hukuman yang  pas untuk si penabrak itu apa ?”

“Kenapa di tol jagorawi itu sering terjadi kecelakaan ? apa penyebabnya utamanya ?”pertanyaan ini dari Dini Purnama Indah Wulan santri yang berasal dari Banda Aceh.

Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan dari Neng Ilham, yang juga merupakan salah satu santri jenjang 2 SMA. “Bagaimana pandangan islam kalo di tol jagorawi itu berbau mistis ?”

Seluruh pertanyaan dari santri akhwat sudah selesai dibacakan. Diskusi pun dilanjutkan dengan membacakan pertanyaan dari santri ikhwan. “Angkat tangannya ikhwan yang mau bertanya!” Perintah sang moderator.

Ternyata hanya satu orang yang terlihat mengangkat tangannya, yaitu Ahmad Khoirul Anam. Kemudian pertanyaan pun dibacakan dimulai dari Anam. “apakah polisi sudah melakukan tindakan untuk hal ini? jika sudah tindakan apa saja yang sudah dilakukan?” Itulah pertanyaannya. Dia adalah santri yang berasal dari Sanggau, Kalimantan Barat.  Jenjang 1 SMA.

Semua pertanyaan pun sudah dibacakan. Terhitung ada 5 pertanyaan yang harus dijawab dan didiskusikan. Kemudian Diskusi Aktual pun dilanjutkan dengan sesi menjawab pertanyaan, atau sesi diskusi. Dan pertanyaan yang pertama dijawab adalah pertanyaan dari Dini, “kenapa di jalan tol jagorawi sering terjadi kecelakaan?”

“Ada yang bisa jawab, karena saya tidak tahu persis kejadian kecelakaanya. Hmm, oke kalo begitu saya buka situs web Kompas.com” Ujar Hawari sang moderator yang merasa kesulitan menjawab.

Karena tidak ada yang terlihat mengangkat tangannya, atau tidak ada yang mau menjawab, akhirnya Hawari sebagai Moderator berusaha menjawab menurut apa yang ia ketahui.

Hawari menjawab pertanyaan pertama punya Dini Purnama Indah Wulan, “kenapa di tol jagorawi sering terjadi kecelakaan?”.

“kalau menurut saya sih, tidak Cuma di tol jagorawi yang terjadi kecelakaan, karena di pantura juga banyak, lalu di tol-tol lain seperti di cipularang, di cikampek dimana-mana itu sering terjadi kecelakaan dan di jalan-jalan itu kan tidak ada lampu lalu lintas apalagi jika saat sepi, orang itu cenderung ingin ngebut, dan kondisi jalan itu meskipun kecepatan tinggi seolah-olah seperti lambat. Nah, lalu mungkin itulah penyebabnya kenapa sering terjadi kecelakaan dan apakah itu sering terjadi di tol jagorawi ? saya rasa tidak karena sudah sering terjadi ditempat-tempat lain”, dan ada yang ingin menambahkan lagi ? lalu hawari menunjuk Dihya Musa karena dia sering membawa mobil, tetapi Musa tidak tau. Sedikit di tambahkan oleh Uztad Umar Abdullah. “yang paling banyak terjadi kecelakaan itu di Cikampek dan sekarang di Cipularang. Kalau di Cipularang itu factor karna hembusan angin dari arah kanan dan kiri itu membuat oleng, terus yang kedua di jalan tol cipularang itu jalanannya cenderung membuat orang ngantuk, terus ada model jalannya yang lurus terus turunan, nah itu kalau REMnya tidak beres itu kencang sekali melajunya, khususnya dari arah Bandung ke Jakarta. Kecelakaan yang tertinggi justru di Cipularang. Di Jagorawi itu jarang sekali sebenarnya terjadi kecelakaan. Dulu sebelum Cipularang itu Cikampek yang banyak terjadi kecelakaan karena jalannya itu lurus membuat orang mengantuk. Nah kalau di Jagorawi masih ada belok-belokkannya. Mangkanya jarang ketika ada tabrakan di jalan tol jagorawi, itu pun tabrakannya disisi sebelah kiri jalur lambat, jadi sudah jalan lambat, tetapi sama anaknya Hatta Rajasa ini di tabrak sampai penyok parah.”

“dan melanjutkan kepertanyaan berikutnya dari Novia Handayani, ”jelaskan kronologi kejadian tersebut?”

Lalu Hawari menjawab dengan tidak jelas, dan di jawab oleh Uztad Umar Abdullah. “karena kalau kecelakaan biasa itu oke, masalahnya ini kan sering kali kasus-kasus jadi hilang disembunyikan kalau penjabat yang bikin masalah. Dulu pertama kali SBY jadi presiden, kita masih ingat di jalan tol jagorawi juga waktu pengiringan presiden itu lewat, seluruh di stop, jalan tol kan tidak boleh distop, setelah distop terjadi tabrakan. Tabrak belakang sekitar 4 kalo tidak salah yang tabrakan tapi tidak kedengaran suara tabrakannya, seharusnya kan pihak kepresidenan juga bertanggung jawab tapi gak ada yang bertanggung jawab. Kasus-kasus lainnya apa, seperti plat nomor Anas Purbaningrum yang double, itukan tidak boleh. Sampai sekarang tidak kedengaran suara kasusnya, nah termasuk kasus ini karna banyak suara yang usul segera ditahan dan ternyata tidak ditahan putranya Hatta Rajasa ini yang namanya Rasyid Amrullah harusnya kan ditahan. Alasannya trauma, trauma itu bukan suatu kesakitan, trauma itukan hanya mentalitas. Padahal dia takut, takut ditahan, takut dipenjara. Nah itu sudah kelihatan sekali kalau sudah didiskriminatif. Seharusnya ditahan langsung. Novi Amalia yang nyerempet orang tidak sampai mati saja langsung ditahan meskipun ditahanan itu telanjang-telanjangan. Kenapa kasus putranya Hatta Rajasa ini tidak ditahan ? dirumah sakit, kata hatta rajasa trauma pak segala macamnya, lebih kasihan keluarga yang ditabrak hingga tewas! Seharusnya ditahan karna sudah jelas Rasyid Amrullah yang menyetir sudah ada buktinya”.

Lalu menjawab pertanyaan dari Neng Ilham “Bagaimana pandanagn islam kalo di tol jagorawi itu berbau mistis ?”. Menurut pandangan islam itu kalau misalnya ada orang melihat sesuatu yang aneh” gitu itu pasti jinnya tpi kalau ada orang mengalami sesuatumisalnya di kejar-kejar jin terus diapain gtu kayak setirnya di putar balik terus masuk kejurang dalam islam itu tidak ada, intinya seperti itu. Ada yang ingin menambahkan! Berkata sang moderator. Dan di tambahkan oleh Uztad Umar Abdullah. “Tol jagorawi itu tidak ada mistis, semuanya ada jin dimasjid pun ada jin apalagi kalau barisan sholatnya tidak rapat. Nah yang mistis-mistis itu apakah ada? Jawabannya ada memang ditempat-tempat yang banyak jinnya misalnya rumah kosong, kamar mandi, hutan, dan lautan itu banyak. Justru daerah-daerah yang dihuni itu tidak ada kecuali digunakan untuk maksiat seperti untuk berminum-minuman keras, berjudi, nah banyak setan disitu. Jadi umat islam tidak perlu takut seperti itu. “Kalau disitu banyak jin maka kumandangkan azan karena kenapa kalau setan mendengar azan itu akan lari terkentu-kentut”. Ujar uztad umar dengan canda.

Menjawab pertanyaan Ahmad Khoirul Anam “apakah polisi sudah melakukan tindakan untuk hal ini? jika sudah tindakan apa saja yang sudah dilakukan ?”. Eva mengatakan memori masyarakat belum hilang terkait penanganan kasus kecelakaan maut di tugu tani Jakarta pusat, 1 january 2012 kita masih ingat ya itu penabrakan sangat sadis. Apriyani Susanti(29) telah mengendarai mobil Daihatsu Xenia langsung diperiksa seusai menabrak hingga 9 orang tewas. Dan Hawari menjawab lagi katanya “sedang dalam proses ya anam”

Lalu Hawari menjawab lagi pertanyaan dari Novia Handayani, “hukuman yang pas buat si penabrak itu apa?”

“Ternyata seorang santri ada yang bisa menjawab tetapi belum pas yakni Dini Purnama Indah Wulan dan di lengkapi oleh Uztad Umar Abdullah. “ada 3 alternatif yang pertama dalam hukum islam kalo dia membunuh orang maka dia dibunuh juga,kenapa ? karena mau tidak mau harus begitu walaupun dia tidak tau siapa yang di tabrak tetap hitungannya sama saja membunuh atau dihukum mati/hukum penggal tetapi kalau diindonesia yaudahlah damai aja. Yang kedua tetap minta tebusan itu namanya DIAT. Tebusannya berupa 100 ekor unta 40 ekor betina dalam keadaan hamil/bunting. Bagaimana jika tidak ada unta? Maka disetarakan dengan sapi walaupun sapi lebih murah daripada seekor unta. Yang dihasilkan berupa uang itu senilai 2,3 milyar harga nyawa seorang, nah itukan 2 nyawa berarti 4,6 Milyar. Kalau diindonesia ini murah harga nyawa saja hanya 25 juta. Harga nyawa di negeri islam itu lebih mahal dari pada harga nyawa di demokratis seperti ini!. Atau alternative ketiga  Ya kalo keluarga memaafkan ya dimaafkan itulah hebatnya islam .  kalo menurut hukuman islam nyawa itu mahal”.

“Nah poin-poinnya yang pertama jangan ada distriminasi terhadap anak penjabat. Seharusnya anak penjabat itu memberikan contoh yang baik!. Jangan mentang-mentang anak penjabat jadi tidak ditahan. Yang kedua dihukum menurut islam. Yang ketiga tidak ada mistis-mistisan meskipun ada setan”.

Akhirnya Diskusi kali ini pun berakhir, dengan permohonan maaf dan salam, Hawari pun mengakhiri Diskusi  ini. ”Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Billahitaufik walhidayah, Wassalamualaikum warah matullahi wabarakaatuh.”

Dan saya sebagai notulen juga mohon maaf jika ada penulisan dan informasi yang salah. Wassalamualikum warah matullahi wabarakatuh [Rani Anjar Putri, santriwati angkatan ke-2 jenjang SMA, Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas yang diberikan pemimpin diskusi aktual, dan menjadi bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *