Loading

Senin, 13 Agustus 2012

Hembusan angin pagi yang membawa kedinginan menusup kedalam ruangan tempatku mengistirahkan seluruh tubuh ini setelah seharian melakukan aktifitas yang lumayan melelahkan, dan seketika suasana dingin itu menusup hingga ke pori-pori kulitku, membuatku tersadar dari tidurku. Angin di pagi hari berhembus dan membangunkan semua orang yang hendak berpuasa.

Subuh telah tiba, menandakan aktifitas baru yang akan dilaksanakan, menandakan kehidupan baru, dan membawaku ke dalam hangat nya kehidupan di tengah kedinginan.

Hari ini kumulai aktifitasku dengan membasahi seluruh tubuhku dengan air, alias mandi, mandi pagi sangatlah menyegarkan, rasa kantuk yang semula menguasai kepalaku kini telah lenyap terhisap oleh butiran air yang membasahi seluruh badan ini.

Lalu aku berjalan menuju Pesantren Media, tempatku makan sahaur, saat di perjalanan, hembusan angin memaksa kedua tanganku untuk berlipat di depan perutku untuk menahan dingin ini.  menggerakkan dedaunan di sekitar seolah dedaunan itu melambai-lambai denganku dan mengucapkan kata “hai” kepadaku. Semua terasa sejuk di pagi yang baru ini.

Makan sahur pun selesai, dan suara azan shubuh telah menarik tubuhku untuk menuju masjid, aku pun Sholat Shubuh dan pengajian hingga waktu duha, cahaya matahari yang baru saja muncul dari ufuk barat terlihat menerangi sekililingnya, dan dengan ditemani cahaya di pagi hari ini, aku pulang Ke Rumah Media, tempatku mengistirahatkan semuanya, tempatku belajar, dan tempat yang paling banyak menyaksikan aktifitasku.

Siang hari nya aku pergi mengantarkan Mas Dedi membeli keperluan, Panas matahari di siang itu terasa membakar kulitku, walaupun aku naik motor, panas masih saja terasa, sehingga semakin lama tenggorokan ini terasa kering. Dan kami pulang sekitar jam 4, langsung sholat AShar dan ke masjid saat jam setengah lima.

Seiring lenyap nya cahaya matahari, tenggelamnya wajah yang menghiasi hari-hari. Suara yang di tunggu-tunggu pun terdengar, suara yag membuat perutku berteriak “horee”, aku langsung melepas dahaga di tenggorokan ini, sholat maghrib dan kemudian makan di pesantren Media.

Di malam hari sekitar jam sembilan tiba-tiba MAs Dedi mengajakku membeli sate dan sop kambing di tempat langganannya, lalu perutku seakan menjawab ia ajakan Mas Dedi itu, kebetulan aku juga lagi lapar, dan kami pun berangkat sekitar jam setengah sembilan dengan membawa uang yang sudah di persiapkan sebelumnya.

Sesampai di sana, aku dan Mas Dedi langsung memesan sate kambing dua porsi, karena sop kambingnya banyak, maka kami hanya memesan sop kambingnya satu porsi di bagi dua,takut nggk habis, kami. Aku pun langsung melahap semua itu sampai habis, dan aku langsung minum Juz Alpukat yang sudah aku pesan di awal tadi, biarpun mahal tapi cukup untuk memuaskan perutku.

Selasa, 14 Agustus 2012

Pagi merupakan salah satu bagian dari tiap-tiap hari, dan semua orang pasti akan melewati suasana pagi setiap hari, walaupun dalam tidur, begitu juga aku, pagi ini terasa lebih cepat dari sebelumnya, aku tadi malam tidur sekitar jam setengah dua belas, mungkin itu yang membuatku merasa kalo tidurku sangat cepat. Belum sedetik rasanya aku memejamkan mata, tapi mataku sudah terbangun lagi, dan Alhamdulillah karena aku masih diizinkan bangun oleh Allah.

Karena masih bulan ramadahan, maka makan sahur tetap aku jalankan, karena termasuk sunah, dengan mata yang tak bersahabat aku pun makan sahur, walapun aku sudah wudhu agar mata ini terbuka lebar, namun tetap saja lem yang merekat di mata ini tak mau lepas, dengan ngantuk aku nikmati makanan itu, semakin lama mataku juga seakan menikmatinya dan melepas rasa ngantuknya dengan perlahan.

Singkat cerita, sekitar jam sepuluh aku  bangun dari tidur yang sangat panjang, aku tidur dari jam tujuh sampai jam sepuluh. Aku duduk sebentar karena pusing masih ada di kepalaku, setelah itu karena tidak ada kegiatan lain dan tidak ada teman di sini keculai Mas Dedi maka aku langsung melanjutkan membaca novel, aku suka sekali membaca, namun sebelumnya aku tidak pernah membaca Novel, dan kini aku mencoba membaca Novel, ternyata mebaca Novel itu asyik, tidak seperti yang aku bayangkan, karena selama ni aku hanya suka membaca buku tentang pelajaran, koran, cerpen, dan sebagainya, namun sekarang aku merasakan sesuatu yang baru dan menghibur.

Jam 2 siang, Mas Dedi mengajakku pergi jalan-jalan menggunakan motor nya, dan rencana nya kami akan ke toko buku, tapi sebelumnya kami pergi ke bengel dulu, untuk memperbaiki lampu motor nya yang tidak hidup, sekalian meperbaiki kerusakan yang lain-lainnya.

Sampai jam setengah 4 barulah kami keluar dari bengkel itu, dan kami menyempatkan untuk pergi ke masjid, karena belum Sholat Ashar. saat itu masjid yang kami kunjungi adlah masjid ar-Rahman.  Dan tujuan untuk ke toko buku pun batal, karena kami harus pulang, Kak Farid sore ini pulang dari Bekasi jadi kami harus sampai terlebih dahulu dari nya karena kunci rumah kami yang memegangnya.

Perjalanan pulang tidak lah dekat, jauh dan di tambah lagi, macet yang menjadi hambatan dalam perjalanan, berkali-kali Mas Dedi yang yang mengemudikan motor, berbalik mencari jalan yang tidak macet. Semakin sore dan semakin haus juga, biarpun memakai motor namun bukan menjadi hambatan bagi panas matahari menusuk kulit ini.

Sesampai di Rumah, aku melihat Kak Farid sudah ada di depan Gerbang, katanya sih baru saja ia datang, ternyata kami pas-pasan sampai tujuan, dan aku senang karena Kak Farid sudah datang, karena kalo tidak ada dia, aku tidak memiliki teman untuk bergurau-gurau.

Aku langsung saja mengajak nya bercakap-cakap, bergurau-gurau dan penuh canda saat itu.

Malam ini, aku tidur larut malam, sekitar jam setengah dua belas barulah aku tidur, karena syik ngobrol dengan Kak Farid dan juga aku asyik membaca buku sehingga tak kusadari sampai-sampai jam sudah larut malam, aku dan kak Farid langsung tidur.

Rabu, 15 Agustus 2012

Pagi ini suasana dingin sekali, rasanya aku berada seperti di kutub utara yang mungkin jauh lebih dingin dari ini. Namun sebagai negara yang beriklim tropis ini sudah bisa di bilang dingin. Seperti biasa nya alarm tak pernah lupa membangunkanku dari tidur yang nyenyak. Tanpa alarm pun biasanya aku sudah bisa bangun, tapi, aku takut kalo aku kesiangan jadi aku tak pernah lupa untuk memasang alarm.

Dingin nya shubuh bukan jadi penghalangku untuk pergi ke Pesantren Media dan makan sahur di sana, seperti biasa, ketika kami sampai di sana, makanan telah di hidangkan di meja di depan teras rumah, dan di situlah tempat kami biasa makan. Memang di waktu shubuh ini nafsu makan masih belum timbul, namun, jika tidak makan sahur juga nantinya akan bermasalah karena nanti akan kelaparan di siang harinya.

Dengan memaksa perutku, aku langsung mengisi perut ini dengan makanan yang sudah di sediakan, dan satu piring nasi telah aku habiskan.

Tak berbeda dengan hari-hari biasanya, setelah makan sahur, aku lagsung ke Masjid untuk sholat Shubuh, kemudian pulang ke rumah, dan membaca Al-Qur’an sebentar, kemudian aku langsung tidur, ntah mengapa setiap shubuh aku merasa ngantuk, mungkin karena aku tidur larut malam.

Sinar matahari di pagi hari menerobos celah-celah jendela kamarku dan menghangatkan tubuhku, seolah membangunkanku dari tidur pagi ini, dan setelah aku melihat jam, ternyata masih jam 7, mataku kembali terpejam hingga aku terbangun jam setengah delapan.

Nagntuk sudah hilang namun pusing datang, libur ini aku biasa nya bermalas-malasan di rumah, tidur, nonton, dan sesekali mengerjakan tugas yan telah diberikan, dan kali ini aku langsung mengerjakan tugas.

Jam 10:00 pagi, aku melepasakan diri dari netbook, karena dari tadi aku memandangi netbook, aku lagsung mencuci baju, karena  mulai hari ini Bi Ar yang biasa mencuci baju kami, untuk sementara libur. Namun bukan masalah bagiku, karena mencuci bukan hal yang asing bagiku, karena di rumah, nyuci adalah pekerjaan utamaku setiap hari, untuk membantu pekejaan orang tua.

Baju cucianku sedkit sehinga aku tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya, apalagi menggunakan mesin cuci, sehingga tidak terlalu menguras tenagaku, aku menjemur baju yang baru saja aku cuci, tidak butuh lama untuk mengeringkan baju itu, karena sebelum di cuci baju itu aku keringkan dengan mesin cuci, namun belum terlalu kering sehingga masih perlu di jemur.

Sekitar satu jam di jemur, baju itu sudah kering, panas yang sangat terik memepercepat proses pengeringan, dan kahirnya kau langsung mengangkat baju itu. Dan langsung aku lipat

Siag hari nya aku beristirahat, dan pada sore hari nya, seperti biasa aku ke masjid menunggu waktu berbuka, kali ini aku ke sana tidak ditemani siapaun, Mas Dedi tidak ada di rumah sedangkan Kak Farid pergi ke Radio, mungkin ia ada urusan.

Setelah sholat maghrib, dan sholat Isya, aku berniat langsung tidur karena mataku ini terasa berat sekali, seperti ada yang menggantung mebebaninya. Dan akhirnya aku pun tidur.

Kamis, 16 Agustus 2012

Pagi berjalan seperti hari-hari biasanya, sahur, sholat zuhur, membaca Al-Qur’an sebentar, dan biasanya langsung tidur. Hari ini pun kegiatan tidak jauh berbeda dengan biasanya, namun kali ini aku tidak tidur pagi, karena aku mengerjakan tugas-tugas.

Sekitar jam setengah delpan Kak Farid pulang dari radio, saat ia pulang aku langsung menanykan rencana kami sebelumnya yang ingin pergi ke IPB, kata nya sih Kak Farid amu membeli FlashDisk dan aku hanya menemani saja.

Sekitar jam setengah sepuluh, kami pergi sesuai rencana, namun sebelumnya kami ke kantor pos dahulu karena ada surat yang harus dikirim, tapi karena kantor pos nya dekat dengan BTM, kami pun lagsung ke BTM dengan berjalan kaki dari kantor pos, karen ajarak nya tidak terlalu jauh, jadi tanggung jika naik angkot. Setlah sampai kami langsung masuk dan mencari FlashDisk disana, sehingga tidak jadi ke IPB karena barang yang dicari sudah ditemukan.

Setelah berkeliling-kelilng di BTM mencari barang yang dicari, kami berniat ke Botani, mengunjungi Gramedia, sekedar untuk membaca-baca buku, dan membelinya jika ada yang cocok. Darin BTm kami lan sebentar ke lampu merah, tidak terlalu jauh sih, tapi cukup untuk membuat kaki ini merasa lemas, lalu seteah sampai kami mnunggu angkot p03, karena untukke Botani memang harus menggunakan angkot 03, itulah sebabnya kami pergi ke lampu merah terlebih dahulu.

Angkot melaju dengan kencang, sampai-sampai supir menerobos lampu merah sehingga polisi yang melihat langsung marah dan menegurnya dengan berteriak, namun teguran itu tidak dihiraukan oleh supir itu, ia terus saja melaju walaupun polisi itu sudah menegur nya. Ini adlah contoh yang tidak baik, melanggar peraturan yang ada, dan itu akan menyebabkan kecelakan yang falat, untuk saat itu tidak terjadi apa-apa.

Tak lama perjalanan, kami sampai ke tempat tujuan, mata lagsung tertuju pada lantai  bawah yang bertuliskan GRAMEDIA, kami langsung masuk, dan mulai membaca-baca buku, aku mencari-ari buku tuuan ku, dan ternyata buku yang aku cari tidak ada, sehingga aku pulang tanap membeli buku, sekitar jam 12 kami pulang ke rumah, kaki sudah pegal sekali karena sejak tadi kami banyak berjalan, mulai dari kantor pos ke BTM kami berjalan, kemudian keliling-keling di BTM mencari barang tujuan, lalu berjalan dari BTM ke lampu merah yang jaraknya lumayan jauh.

Jam setengah satu, kami pun sampai di rumah, ngantuk, pegal, haus, dan capek yang saat itu aku rasakan serasa ingin lagsung merebahkan tubuhku ini, tapi aku sholat dzuhr dulu, kemudian aku langsung tidur, tidur yang sanat nyenyak, dan aku terbangun sekitar m setengah tiga, dan aku duduk-duduk sebenar sekalian nonoton tv, ngantuk sudah hilang, tapi ca[pek masih sedikit terasa di kaki ini, di tambah suasana puasa yang mebuat aku merasa lapar dan kehausan.

Setelah memasuki Ashar aku langsug Sholat Ashar di rumah, dan setelah itu, Mas Dedi berpamitan dengan kami, karena ia akan pulang mudik ke rumah nya yang ada di tegal. Sekarang di rumah ini terasa semakin sepi, hanya tersisa kami berdua saja, yaitu AHMAD KHOIRUL ANAM, dan FARID ABDURACHMAN yang tidak pulang ke kampunhg halaman.

Jam setengah lima Kak Farid pergi ke radio karena dia mengantar Ustad Rahmat, aku di rumah saja karena nanti sore aku harus mempersiapkan alat-alat untuk mengisi tausiyah sore seperti biasa di Nurul Iman, karena sore ini yang mengisi adlah Ustad Oleh.

Jumat, 17 Agustus 2012

Pagi ini berbeda dengan sebelumnya, karena sebelumnya setiap pagi aku dengan Mas Dedi pergi ke Pesantren Media bersama-sama, namun hari ini berbeda, Mas Dedi sudah mudik ke kampung halaman, dan hanya aku dan Kak Farid yang ada di rumah ini, aka bangun jam 4 lewat 15, padahal alarm yang ku buat adalah jam 4, alarm di hp ku berbunyi setiap 5 menit sekali, dan bunyi yang ketiga kalinya barulah aku bangun, aku kaget melihat jam sudah menunjukkan jam 4:15, aku keluar kamar, lalu membangunkan Kak Farid yang tumben belum bangun juga, biasanya dia bangun awal, mungkin karena kecapean.

Hanya dengan mencuci muka sebentar dan gosok gigi, aku dan Kak Farid langsung ke pesantren media, sesampai dusana, tanpa menunggu-nunggu lagi, aku langsung mengambil piring dan makan. Waktu sudah mepet sekali, lima belas menit sebelum waktu shubuh, barulah aku makan, bagai orang yang di kejar anjing, yaa, begitulah saat itu aku makan.

Setelah makan, aku langsung Sholat shubuh di masjid, angin dingin yang berhembus sejak tadi membuat semua badanku seperti menggigil, karena aku adalah orang yang sensitif dengan kedinginan, badanku terasa sedikit bergetar-getar menahan dinginnya  waktu subuh, apalagi hari ini aku tidak memakai jaket, karena tadi terburu-buru saat berangkatnya. Dingin ini mebuatku rasanya malas berwudhu, namun mau tidak mau yaa tetap harus mau, percuma dong sholatnya kalau gak wudhu. Aku pun berwudhu, dan sholat shubuh.

Pulang dari masjid aku langsung membaca al-Quran dan menghafal bebrapa ayat dari surah al-Baqarah, liburan ini setiap santri memang mendapat tugas untuk menghafal minimal satu halaman sesuai dengan surah nya masing-masig, karena aku sudah hafal juz 30 dan 29, maka tugasku adalah melanjutkan meneghafal surah al-Baqarah, dan ahamdulllah, pagi ini aku berhasil menghafal sekitar 6 baris. Suatu pencapaian yang memuaskan bagiku.

Dan hari ini aku hanya bermals-malasan di rumah, karena rasaya tidak ada lagi yang harus diperbuat, aku tidak tidur tapi aku nonton tv, main netbook, dan sekitar jam 10 barulah aku memulai aktifitas dengan mencuci pakaianku.

Jam 12 kurang aku pergi ke asjid nurul Iman untuk sholat jum’at, masjid sudah penuh dan aku hanya kebagian duduk di teras luar, tapi aku masih beruntung karena banyak mereka yang berdiri saat khotib membacakan khotbahnya.

Pulang dari sholat jum’at aku menjemur pakaian yang aku cuci pagi tadi, karena tadi pagi aku lupa menjemur nya, setelah itu, aku membuka netbook dan internetan, download lagu, dan main fb. Kemudian membaca novel yang belum selesai aku baca, mungkin hari ini barulah novel itu selesai kubaca. Jam 3 sore saat nya sholat Ashar.

Sore ini aku tidak berbuka puasa di masjid, ntah malas rasanya, di tambah lagi Kak farid pergi ke radio, jadi males kalo gak ada temen ke masjid, aku hanya membeli es buah yang ada di dekat mini market tak jauh dari rumah media ini, saat Adzan aku minum segelas es buah dan langsung ke masjid untuk sholat berjamaah disana, lalu makan sahur di pesantren media. Lalu pulang dan melakukan semua kegiatan seperti biasa, lalu tidur sekitar jam 9 kurang.

 

Sabtu 18 Agustus 2012

Hari ini adalah tanggal 18 Agstus, dan artinya ini adalah hari terakhir di bulan ramadhan, hari terahir menahan lapar dan haus di siang hari, hari terahir menahan segala nafsu, namun bukan berarti setelah bulan ramadhan ini kita bisa berbuat seenaknya, kita harus menjadikan ramadhan ini sebagai awal dari perubahan ke arah yang lebih baik.

Pagi ini aku merasa lebih bersemangat, aku bangun sebelum alarm berbunyi, hari terakhir ini rasa nya semangat sekali, setelah melakukan semua kegiatan di pagi hari seperti biasanya, yaitu makan sahur, sholat shubuh dan mebaca Qur’an, aku langsung mengerjakan tugas menggunakan netbook, dan setelah itu aku lagsung melanjutkannya dengan main games sebentar, yaa sekedar untuk refreshing  saja, biar gak bosan. Tapi sekali main game lama sekali berhentinya, sampai pusing kepala ini.

Hari ini seperti tidak ada kegiata sama sekali, aku juga bingung sendiri harus apa,dan akhirnya aku membaca novel saja, kemaren yang rencana nya bisa menamatkan membaca novel ternyata belum selesai juga, akhirnya kau melanjutkannya sekarang, dan tak butuh waktu lama, karena hanya sisa beberapa lembar saja, aku pun menyelesaikan membaca novel itu.

Sepanjang pagi sampai siang aku hanya berbaring-baring sebentar sambil bercanda-canda dengan Kak farid, dan terkadang kembali mengerjakan tugas mencari berita. Di saa orang-orang lagi sibuk-sibuknya mempersiapkan untuk lebaran, kami hanya berdiam diri dan menganggur saja, kami bingung apa yang harus di persiapkan bagi kami.

Jam 12 siang, aku sholat zuhur, dan aku semaikin tidak sabar menanti sore hari, menanti akhir ramadhan dan bergant dengan meriahnya idul fitri yang sedang di tunggu-tunggu banyak orang, bayangkan saja kalau besok tidak jadi lebaran, pasti aku merasa kecewa sekali.

Siang hari aku merasa ngantuk sekali, aku berbaring di depan tv dan tak lama pikiranku sudah melayang dan aku tertidur tanpa mimpi selama kurang lebih dua jam, jam setengah 3 aku bangun dan aku melihat kak farid sedang nonton, aku ikut nonton karena acara di tv sepeti nya bagus.

Ashar pun tiba, bersiap-siap karena mulai sore ini kami harus ke pesantren media dan menjaga pesantren media untuk beberpa hari, karena the ika dan ustad rahat yang sebelumnya menunggu pesantren media, kini mereka liburan untuk sekitar dua hari. Seteah semua sudah di persiapkan aku langsung sholat Ashar dan kami langsung ke pesantren media.

Sore ini seperti biasanya Kak Farid ke radio, jadi aku sendiri yang menjaga rumah ini, hari ini entah mengapa di masjid tidak ada buka bersama, jadi aku buka di rumah saja, saat azan berbunyi aku langsung minum terlbih dahulu karena haus yang tak dapat aku tahan lagi, lalu makan roti sedikit, kemudian sholat maghrib, dan makan setelah sholat maghrib.

Malam ini langit begitu indah, malam lebaran yang dihiasi kembang api yang mengeluarkan cahaya-cahaya indahnya, suara letusan kembang api di malam ini begitu sangat meriah hingga sampai larut malam dan membuat tidurku sedikit terganggu juga dengan suara itu.

 

Minggu 19 Agustus 2012

Hari ini aku merasa sangat bersemangat sekali, aku bangun jam setengah lima dan langsung mandi kemudian sholat shubuh, hari ini adalah hari lebaran, itulah yang membuatku merasa sangat semangat, seluruh tubuhku seakan menyambutnya dengan senang, sebelum berangkat melakukan sholat idul fitri di lapangan, aku makan terebih dahulu, biar enggak kelaparan. Kemudian bersiap-siap menggunakan baju yang terbaik.

Setelah semuanya rapi, sekitar jam 6 lewat 20, aku dan Kak Farid pun berangkat ke lapangan yang berada di komplek laladon ini, sesampai di sana, sudah ada orang, tapi masih sepi. Kemudian kami langsung duduk dan mencari tempat di depan. Matahari pun semakin naik, panas semakin terasa seiring dengan suara takbir yang terus dikumandangkan. Orang-orang  berdatangan dan lama-kelamaan lapangan semakin di penuhi.

Jam 07 tepat, sholat pun di mulai,saat sholat sudah di mulai, masih ada saja orang yang baru datang. Setelah itu kami mendengarkan ceramah sebelum akhirnya kami pulang. Sesampai di rumah kami duduk sebentar dan kami kemudian langsung pergi ke rumah nya Ustad Ramat untuk memeriksa apakah rumahnya aman, karena kami di amanatkan untuk menjaga rumah itu, baru saja kami keluar dari gerbang rumah, tiba-tiba ada Pak Bandi lewat dan langsung mengajak kami mampir ke rumahnya, dan kami tidak bisa nolak, akhirnya rencana untuk memeriksa rumah di tunda sampai kami pulang dari rumah Pak Bandi.

Lontong, ya, makanan khas lebaran itulah yang disunguhkan kepada kami saat di rumah Pak Bandi, kami makan bersama, dan kemudian kami mendengarkan kisah-kisah Masa hidup Pak Bandi yang pernah dialami nya, Pak Bandi menceritakan tentang pengalamannya, dan kami terkesima mendengarkan dengan seksama.

Sepulang dari rumah Pak Bandi kami langsung memeriksa rumah Ustad Rahmat, dan ternyata aman, kami langsug pulang, aku langsung tidur sampai jam 11, kami tidak kenal banyak tetangga di sini, jadi lebaran ini, mungkin kami tidak banyak berkunjung ke rumah-rumah orang. Kami akan lebih banyak di rumah.

Siang hari nya aku hanya nonton, dan saat Ashar aku ke masjid, sedikt sekali orang yang di masjid, sekitar 4 atau 5 orang, tidak seperti biasanya yang selalu banyak, mungkin karena lebaran.

Seusai maghrib, Pak Bandi memanggil aku dan Kak Farid untuk makan lontong di rumah nya lagi, mau gimana lagi, kami tidak mungkin menolak ajakannya, di lain sisi kami merasa merepotkan dan meras malu karena di ajak ke rumah nya lagi, kami makan lontong lagi, sambil mendengarkan Pak Bandi bercerita.

Dan sepulang dari rumah Pak Bandi kami langsung ke rumah Ustad Rahmat, untuk menghidupkan lampu rumahnya. Kemudian langsung ke masjid untuk sholat Isya, dan ke rumah media untuk memeriksa rumah juga, kami berdua menjaga tiga rumah sekaligus. Pesantren media, rumah media, dan rumah Ustad Rahamt, suatu amanat yang resiko nya besar, jadi kami harus selalu melihat keadaan rumah nya.

Senin 20 Agustus 2012

Malam ini aku tidur tidak nyenyak, karena banyak nyamuk sehigga waktu tidurku hanya beberapa jam saja, mungkin sebab itulah pagi ini aku bangun agak lambat, yaitu jam 5, itupun dibangunkan oleh Kak Farid. Aku tidak ke masjid, sholat di rumah saja.

Pagi ini Seperti biasa, tidak ada kegiatan, jadi aku nonton tv dan lama kelamaan aku pun tertidur di depan tv, kemudian aku bangun dan masuk ke kamar, di kamar ada Kak farid sedang main netbook, mungkin ia sedang mengerjakan tugas.

Jam sebelas  terdengar orang berteriak “Assalamualaikum”. Lalu kulihat ternyata Ustad Rahmat dan keluarganya yang datang dari Bekasi, ini berarti kami tidak lagi menjaga pesantren media ini, karena Ustad Rahmat sudah datang. Kami menyambut mereka dan kami langsug bersiap-siap untuk pulang ke rumah media.

Setelah semuanya sudah di persiapkan, kami pun pulang menggunakan motor yang dikemudikan Kak Farid, dan sesampai di rumah media, aku langsung menyimpan barang-baarang. Dan aku dan Kak Farid langsung pergi ke warung makan karena perut kami lapar dan siang ini Ustad Rahmat belum bisa menyediakan makanan karena mungkin mereka masih terlalu capek karena baru datang dari jauh. Kami makan di warug makan dan langsung pulang, tentunya bayar dulu.

Jam satu kami sampai di rumah dan kami langsung membeli air galon karena ternyata air di rumah sudah habis, dan setelah itu aku langsung sholat Dzuhur, karena sejak tadi aku belum sholat Dzuhur.

Saat Waktu Ashar tiba, kami berdua langsung ke masjid, dan kemudian setelah ke masjid, kami berkunjung ke rumah Ibu Hindun, karena sudah lama Ibu hindun mengajak kami untuk berkunjung ke rumahnya, namun baru hari ini kami sempat, karena hari sebelumnya kami menjaga pesantren media. Ibu Hindun adalah salah satu warga yang tinggal di komplek laldon ini, namun dia sangat menegenal kami, karena kami sering membantunya membagikan makanan berbuka saat buka bersama di masjid nurul iman. Dan setelah lama ngobrol-ngobrol, sekitar jam 5 kami pun langsung pulang.

Tak terasa libur sudah berlangsung selama dua minggu, libur ini berdampak negative bagiku, karena kau hanya bermalas-malsan di rumah, tidur, nonton, dan terkadang mengerjakan tugas, aku jarang sholat di masjid, dan aku sring sekali bangun lambat, padahal biasa nya aku selalu bangun awal tanpa dibangunkan. Entah mengapa liburan ini justru aku sering malas, padahal lebih banyak waktu yang kosong. Aku ingin sekali waktu ini berjalan dengan cepat, rindu dengan kegiatan yang padat, rindu dengan guru-guru yang mengajarku, rindu teman-teman, dan rindu semua nya. [Ahmad Khoirul Anam, santri Pesantren Media, Kelas 1 SMA]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas menulis diary di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

One thought on “Lebaranku di Rantau”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *