Loading

IMG01464-20140907-0619Kejutan juga bisa menerima kartu pos. Pertama, mengirim pesan dengan kartu pos sudah jarang dilakukan banyak orang saat ini. Perannya sudah digantikan oleh SMS, telepon, email, dan bahkan bisa chat di Yahoo! Messenger, Facebook, Twitter, Skype dan sejenisnya. Kedua, kiriman kartu pos ini spesial karena dikirim seorang sahabat dari negeri yang jauh. Dikirim ke Pesantren MEDIA, di kawasan Laladon, Ciomas, Bogor. Pengirimnya adalah seorang dosen di University of Essex, Colchester, nun jauh di United Kingdom. Inilah yang membuatnya luar biasa, setidaknya bagi saya. Jarang ada orang yang mau berbagi hal ‘sepele’ seperti ini. Saya gunakan dua tanda petik satu pada kata sepele untuk menunjukkan bukan makna sebenarnya. Sekali lagi, saya berpikir ini hal luar biasa. Sebuah perhatian khusus yang telah diberikan sahabat saya.

IMG01465-20140907-0620

Tadi pagi saya membahasnya bersama santri Pesantren MEDIA pada pertemuan rutin mingguan. Saya mencoba memberikan apresiasi kepada pengirimnya. Sembari menjelaskan kepada santri Pesantren MEDIA bahwa inilah salah satu bentuk kepedulian seseorang kepada orang lain. Meskipun bentuknya hanya selembar kartu pos. Isinya, memang harus singkat karena keterbatasan tempat. Kartu Pos dari sahabat saya untuk santri Pesantren MEDIA dan para gurunya, sangat mendalam. Semoga bisa memotivasi yang dikirimi pesan. Terima kasih Dr H Hadi Susanto yang telah rela meluangkan waktu untuk menulis dan mengirimi kami selembar kartu pos bersejarah ini.

Salam,

O. Solihin
Guru Kelas Menulis di Pesantren MEDIA

By osolihin

O. Solihin adalah Guru Mapel Menulis Dasar, Pengenalan Blog dan Website, Penulisan Skenario, serta Problem Anak Muda di Pesantren Media | Menulis beberapa buku remaja | Narasumber Program Voice of Islam | Blog pribadi: www.osolihin.net | Twitter: @osolihin | Instagram: @osolihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *