Loading

Oleh Umar Abdullah

 

Malam ini malam Jumat 10 Agustus 2012. Tepat seminggu sudah bulan purnama. Ya, malam Jumat pekan lalu bulan Ramadhan mencapai purnamanya (full moon).  Jumat dini hari (3 Agustus 2012) bulan membulat sempurna. Ilham, salah seorang santri putri Pesantren Media, pesantren yang saya asuh, begitu takjub melihat bulan yang begitu besar dan sempurna cahayanya. Dia meminta Holifah, teman santrinya, mengabadikan fenomena tersebut. Usai shalat Shubuh, di depan Masjid Nurul Iman, Holifah ”menjepret” sang purnama. Foto yang terpampang adalah hasil jepretannya.

 

TERBUKTI 1 RAMADHAN ADALAH JUMAT 20 JULI

Purnama bulan ini memang sangat saya nantikan. Mengapa? Karena saya ingin bukti. Bukti mana yang benar, apakah 1 Ramadhan 1433 H jatuh hari Jumat atau Sabtu. Karena hanya ini bukti yang tidak terbantahkan. Saya masih ingat betul banyak yang meragukan ketika di Cakung ada tiga orang yang berhasil melihat Hilal (baby moon) Ramadhan. Oleh orang astronomi dan orang yang tidak berhasil meru’yat dikatakan bahwa tiga orang di Cakung itu hanya mengklaim saja.

Tapi sekarang, purnama memberi bukti. Siapa yang tidak bisa melihat Bulan Purnama? Ribuan, jutaan, bahkan miliaran orang bisa melihat bulan purnama pada malam yang sama, malam ke-15 Ramadhan. Ya, 15 Ramadhan adalah saat bulan purnama. Berarti tanggal 1 Ramadhan adalah 14 hari sebelumnya alias 2 minggu sebelumnya. Dan Purnama Ramadhan terlihat gamblang pada malam Jumat. Maka TERBUKTI SUDAH, terbukti sudah bahwa 2 minggu sebelumnya, yaitu malam Jumat tanggal 20 Juli 2012 adalah 1 Ramadhan 1433 H. Terbukti sudah bahwa yang dilihat tiga orang yang di Cakung itu memang Hilal Ramadhan, bukan sekedar klaim. Terbukti sudah kekeliruan Pemerintah RI berikut ormas-ormas dan lembaga-lembaga yang mengekornya yang menetapkan 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Sabtu 21 Juli 2012.

 

KAPAN 1 SYAWWAL 1433 H?

Dan seminggu lagi, yakni Malam Jumat depan, adalah tanggal 29 Ramadhan 1433 H. Artinya Malam Sabtunya adalah malam ke-30 Ramadhan atau bisa jadi malam ke-1 Syawwal. Jika ada satu muslim yang melihat hilal (bulan sabit/ baby moon) pada Maghrib Malam Sabtu di mana pun dia, maka Sabtu adalah 1 Syawwal. Tapi jika tidak ada satu pun yang melihat hilal pada Maghrib Malam Sabtu, maka Ramadhan digenapkan 30 hari, sehingga 1 Syawwal baru pada hari Ahadnya. Prediksi saya 1 Syawwal tahun 1433 H ini jatuh pada hari Ahad 19 Agustus 2012 karena Rajab kemarin 30 hari, selanjutnya Sya’ban hanya 29 hari, maka kemungkinan besar Ramadhan sekarang 30 hari. Karena Rasulullah saw bersabda: Bulan itu kadang 29 hari kadang 30 hari. Dan setelah diteliti ditemukan bahwa perputaran bulan mengelilingi bumi adalah 29 ½ hari. Subhanallah!

 

SOLUSINYA CUMA IMAMAH!

Dan biasanya ormas-ormas Islam yang datang pada sidang itsbat 1 Syawwal Kementrian Agama RI akan berdebat lagi, topiknya sama, tanpa henti, dan tanpa solusi. Kasihan sebenarnya. Bagi kita, solusinya cuma satu: tegakkan Imamah! Karena hanya al-Imam yang berhak memutuskan kapan awal dan akhir Ramadhan. Hanya al-Imam yang bisa menghilangkan perbedaan awal puasa dan Idul Fithri. Sedang untuk membuktikan mana ru’yat yang tepat dan mana ru’yat yang keliru,  kita buktikan saja, apakah Bulan Purnama Syawwal terlihat pada malam Sabtu, malam Ahad, atau malam Senin. Selamat membuktikan!!![]

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

One thought on “Purnama Sebagai Bukti”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *