Loading

Diskusi Aktual 16-November-2016

Remaja Islam, Bangkitlah!
Sekarang ini, banyak sekali remaja Islam yang mengalami kemunduran. Mereka kehilangan gairah, juga kehilangan semangat untuk melakukan perubahan. Padahal, bangsa ini sudah beberapa kali melalui revolusi, dan itu semua karena ada campur tangan remaja. Contoh seperti peristiwa Trisakti dan contoh yang baru-baru ini terjadi yaitu peristiwa Aksi Bela Islam 4 November 2016 yang melibatkan mahasiswa dan para remaja lainnya. Dan jika remaja Muslim tidak juga bangkit dari kondisi saat ini baik untuk dirinya ataupun untuk orang lain, maka akan sayang sekali. Dan dari banyaknya perkembangan akhir akhir ini, yang sebetulnya harus punya andil remaja Islam didalamnya. Padahal dulu, di zaman Rasulullah SAW remaja sangat mempunyai peran besar dalam perkembangan Islam. Seperti Utsman bin Affan, Mush’ab bin Umair, bahkan Ali bin Abi Thalib yang sudah masuk Islam sejak kecil. Dan sebetulnya peran remaja itu termasuk peran yang besar dalam perkembangan Islam. Nah, di diskusi kali ini, kami rekan rekan dari Pesantren Media akan berdiskusi bagaimana cara untuk membangkitkan remaja Islam.

Dalam diskusi aktual kali ini, yang menjadi moderator adalah Zadia, Satriwati kelas 1 jenjang SMA, dan Ka Amilah, Santriwati kelas 2 jenjang SMA. Dan yang menjadi notulen adalah Bintang, Santri kelas 1 jenjang SMA.
Setelah moderator membuka acara, sesi pertanyaan pun dimulai. Beberapa detik setelah hening, ada seorang santri yang bernama Abdullah yang ingin mengajukan pertanyaan. Berikut adalah pertanyaan nya.
-Abdullah : “Siapakah yang harus disalahkan atas kemunduran remaja saat ini? Karena mungkin banyak kelakuan remaja zaman sekarang yang melenceng dari nilai-nilai keislaman. Apakah yang harus disalahkan pemerintah, lingkungan, atau remaja itu sendiri?”
Jawaban :
-Ka Fathimah : “Sebenernya bukan masalah siapa yang harus disalahkan, tetapi masalahnya adalah dalam perbaikan diri sendiri. Misalkan dari remajanya sendiri ada kesalahan, tetapi dari lingkungan dan negaranya sendiri sudah benar, maka si remajanya ini yang harus intropeksi diri sendiri. Jadi dimulai dari kesadaran diri sendiri.”

Pertanyaan : Dari Ka Fathimah
“Faktor yang menyebabkan remaja mengalami kemunduran itu apa saja, dan bagaimana caranya untuk membuat remaja itu bangkit lagi?”
Jawaban :
-Abdullah : “Kalau dari faktor lingkungan, kalau lingkungannya kacau, akan menyebabkan karakter remaja-remaja yang rusak dan mental misalnya, di zaman sekarang itu banyak film-film seperti film sinetron yang ngajarin tentang galau gitu, terus film-film horror, putus asa atau sebagainya itu bisa jadi mempengaruhi faktor kemunduran pada remaja. Terus kalau dari faktor lingkungan nya tidak mendukung remaja untuk bangkit, maka terjadilah kemunduran pada remaja. Dan untuk mengatasi masalah ini kita harus memperbaiki lingkungan. Yang pertama lingkungannya haruslah lingkungan Islam. Dan juga mengurangi seperti acara acara televisi yang bertema tentang galau-galau an. Peran orangtua juga sangat berpengaruh pada masalah seperti ini.”

Pertanyaan :Dari Fathur
“Mungkinkah faktor kelabilan remaja juga termasuk penyebab remaja islam tidak bangkit?”
Jawaban :
-Fadlan : “Iya, karena remaja itu kan masih labil, pastinya juga mudah dipengaruhi.”
-Ka Fathimah : “Apakah kelabilan remaja itu juga termasuk faktornya, iya itu benar, tetapi yang pertama adalah mengapa remaja itu mengalami kemunduran. Kan pastinya kalo remaja mengalami kemunduran mereka bakalan gak tau arah gitu, apalagi kalo mereka udah terkena virus galau galau gitu. Nah cara memperbaikinya adalah kembali ke cara yang pertama tadi, yaitu memperbaiki dari diri sendiri.

Pertanyaan : Dari Zuyina
“Kriteria remaja yang bangkit itu yang kayak gimana?”
Jawaban :
-Ustad Oleh : “Kriteria remaja yang bangkit itu adalah, remaja muslim yang sudah memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik, dan juga sudah memiliki keinginan untuk memiliki Aqidah dan Aqliyah Islamiyah yang baik. Tentu saja dalam hal ini diperlukan sosok seseorang yang patut dijadikan contoh. Siapa contoh itu? Tentu saja kalau mau yang benar benar pantas untuk dijadikan motivasi, tentu saja Nabi Muhammad SAW yang paling pantas. Darimana kita tahu? Tentu saja dari sirah. Dan sebetulnya motivasi itu juga perlu. Tapi yang lebih penting memang kemauan dari diri sendiri. Karena motivasi hanya bersifat stimulan atau hanya faktor yang mendukung kemauan diri itu sendiri.”
NB: Maaf kalo banyak jawaban yang gak sesuai, soalnya file adobenya rusak, dan yang baru ditulis gak semuanya. Maaf kalo banyak kesalahan ✌

[@bintangihsan213, santri kelas 1 jenjang SMA Pesantren Media]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *