Loading

Mount View

Salah satu pemandangan yang menarik di sekitar Pesantren Media adalah pemandangan Gunung Salak. Setiap hari, mau pagi, siang, sore, kami bisa memandangi Gunung Salak. Kadang tampak berkabut, kadang tampak jelas berwarna hijau. Paling indah adalah saat sore ketika matahari mulai terbenam. Gunung membentuk silhouette hitam dengan latar langit biru dengan awan yang kemerah-merahan di belakangnya. Indah sekali! Subhanallah!

Hampir tiap pagi usai mengantar kakaknya sekolah, bayi saya yang berumur dua tahun, Muhammad Mujahid Fisabilillah Leboe, berteriak-teriak dari dalam mobil. Abi..!  abi…! gunung..! gunung..! Gunung Salak..! Lalu saya bertanya, “Siapa yang ciptakan Gunung Salak?” Dia menjawab dengan lantang, “Allah!” Lalu saya lanjutkan bertanya, “Siapa yang ciptakan awan?”Dia menjawab dengan lantang, “Allah!” Saya bertanya lagi, “Siapa yang ciptakan langit?” Masih dengan lantang dia menjawab, “Allah!”

Demikianlah, selalu saya kaitkan antara Gunung Salak dengan penciptanya. Pertanyaan dan jawaban itu begitu tertanam dalam benak bayi saya, hingga sering ia yang balik bertanya ke saya. “Abi… siapa yang ciptakan Gunung Salak?” tanyanya (tentu masih dengan lafazh bayinya, untuk beberapa konsonan  tertentu. Sa masih tertukas dengan tsa). Saya jawab, “Allah!” Sebersit rasa bahagia menggelayut di hati saya. Aqidah Islam tentang penciptaan mulai tertanam di bayi saya.

 

Jalur ke Gunung Salak

Pesantren Media terletak di kaki Gunung Salak. Tepatnya di Komplek Laladon Permai, Ciomas, Bogor. Posisinya di antara Kota Bogor dengan Gunung Salak.  Jalur Laladon  adalah salah satu jalur menuju Gunung Salak. Jalur dari Jl. Raya Laladon mulai menanjak ke Pagelaran, ke Kreteg, ke Zamzam Tirta, terus naik ke Gunung Salak.

Foto Gunung Salak yang terpampang adalah foto yang saya potret dari Studio Radio Mars FM di Jl. Pajajaran Bogor di pagi hari usai siaran Kuliah Subuh. Gunung tampak memerah tersiram matahari pagi. Mungkin tadi malam Bogor hujan. Masih tampak kabut di lerengnya. Genteng-genteng rumah penduduk Bogor juga nampak kemerahan.

 

Kota Hujan

Posisi  Gunung Salak yang di sebelah selatan agak ke barat Kota Bogor menyebabkan Gunung Salak menjadi penghalang bagi awan-awan dari Teluk Jakarta yang dibawa angin menuju ke selatan. Awan yang terhalang gunung ini menghasilkan hujan orografis di kawasan Bogor. Itulah sebabnya kenapa walau musim kemarau masih saja ada hujan yang turun di kota Bogor. Jangan ditanya bagaimana lagi hujan di waktu musim hujan. Pagi, siang, sore, malam, hujan kerap terjadi. Bagaimanapun, hujan adalah rahmat, segera turun untuk kaum yang taat. (UMAR ABDULLAH)

 

 

 

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *