Loading

Mungkin awan kelabu masih bergelung dengan lebatnya

Hingga aku lupa dengan cahaya dibaliknya

Cahaya yang memberikan kedamaian dalam relung hati

Kini harus hilang dan lenyap tak bersisa

Pemimpin yang seharusnya menjadi teladan

Pemimpin yang seharusnya memimpin

Kini menjelma menjadi seorang pedasi licin

Sibuk memonopoli negara, sibuk mencuri perhatian media

Bukannya kami memilih berpangku tangan

Seruan sudah tersampaikan

Aksi sudah dijalankan

Tapi kenapa mereka seolah-olah buta dengan semua itu?

Kata lelah memang sudah menggerogoti hati

Namun jika kami berhenti

Siapa yang akan berdiri didepan sana?

Menyongsong arti sebenarnya dari kebenaran yang mulai ditelan dusta…

Kini tinggal menunggu waktu

Hingga menuai sebuah jawaban

#ZulfanaK (Santri akhwat kelas 1 SMA Pesantren Media)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *