Loading

  1. Ide Cerita
  2. Alur
  3. Ending (70 %). Ending dapat mendukung dalam pembuatan cerita. Jika kita bingung saat membuat alur, maka di sinilah letak pentingnya ending. Maka saat membuat cerita, pikirkanlah endingnya dahulu, agar gampang dalam proses cerita kita.
  4. Karakter yang konsisten. Harus konsisten dengan karakter yang kita buat, karakter tidak dapat berubah. Semakin kita konsisten membikin karakter, maka semakin menarik ceritanya. Karakter dikenali dari sifat dan fisik.
  5. Tokoh yang manusiawi (tidak sempurna). Jangan bikin cerita dengan karakter yang sempurna. Manusiawi itu yang punya kelemahan, yang membuat mereka (tokoh) menjadi manusia.

Catatan Khusus untuk Fiksi Komedi dan Non Fiksi: Begitu ketemu kejadian langsung dituliskan.

[Hanifa Sabila, Santriwati Pesantren Media, Angkatan ke-2, Jenjang SMP]

By Hanifa Sabila

Hanifa Sabila | Santriwati angkatan ke-2 jenjang SMP, kelas 2 | @hanifasabila21 | Asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *