Ilham Raudhatul Jannah (Santri Pesantren Media)
Hari jumat lalu, kami pergi ke Kebun Raya Bogor. Katanya sih bunga bangkai lagi mekar. Cukuplah buat tambahan wawasan. Ternyata koleksi pohon dan tumbuhannya memiliki 15.000 jenis dan luasnya mencapai 87 hektare. Wow! Subhanallah ya! Nggak salah sih waktu pulang sampai ke pondok aku langsung terkapar kelelahan. Heheheh… jadi malu. Aneh aku juga, padahal muter-muternya nggak jalan kaki lho, tapi pakai mobil. Tapi kenapa capek ya? Bingung sendiri jadinya… lho kok jadi kayak cerita masalah pribadi ya? Heheheh…
Kembali lagi, nyeritain tentang Kebun Raya.
Mau tahu tentang sejarah kebun rayanya nggak? Maulah pastinya… heheheh… Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional itu (kalau pengen tahu siapa-siapa aja tokohya baca aja di Wikipedia), telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang Koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika,kayu 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman besi dari Palembang dan kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:
- Herbarium
- Museum
- Laboratorium Botani
- Kebun Percobaan
- Laboratorium Kimia
- Laboratorium Farmasi
- Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan
- Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
- Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).
Kamu tahu nggak, ternyata salah satu daya tarik utamanya Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum) karena saat-saat mendekati mekar akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Baru tahu aku. Dan katanya nih, bunga ini tingginya bisa sampai mencapai 2m lho dan merupakan bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan. Ckckckck… subhanallah, hebat ya!
Sayang waktu melihatnya itu, ternyata bunga bangkainya sudah layu, jadinya nggak ke cium deh bau busuknya.
Padahal penasaran banget aku sama baunya itu. Maklum… belum pernah sih…
Sang bunga raksasa ini memiliki banyak spesies, bahkan ada yang mungil, puncak bunga yang muncul hanya seperti ekor tikus hanya saja besarnya dan ukuran bunganya sekitar 5 cm. bunga ini berasal dari Muara Aimat-Jambi dengan berat umbi 30 kg.
Bercerita tentang sejarahnya lagi, pada saat Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1800), yang mendiami Istana Bogor, memiliki minat besar dalam botani dan tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Gitu lho ceritanya! Cerita tentang sejarahnya, aku kok jadi merasa kayak pemikir sekularis dan kapitalis ya? Seolah-olah kayak mengagung-agungkan mereka gitu lho! Naudzubillahi min dzalik…
Alasan kenapa tanaman ini dilindungi dan dikembangbiakkan adalah karena Amorphophallus ini termasuk tanaman langka. Dan katanya, Bunga ini berasal dari Muara Aimat-Jambi dengan berat umbi 30 kg. Bunga bangkai jenis ini ditanam pada tanggal 19 desember 1992. Dan pada tanggal 5 Februari 1994, munculah tunas bunganya, kemudian pada tanggal 9 maret 1994 tingginya telah mencapai 1 meter. Lima hari kemudian tinggi tanaman ini bertambah menjadi 1,5 meter.
Segitu aja deh, semoga bermanfaat buat teman-teman ya?[]
Catatan: Oh iya, sebagian informasinya aku ambil dari Wikipedia bahasa Indonesia.