Awal tahun 2020, malam 1 januari, kita sudah diberi ujian oleh Allah dengan adanya banjir di Jakarta. Disaat kota sedang meledakkan Api ke langit, Allah menerjang Air ke daratan.
Setelah banjir di Januari selesai. Kita kembali diberi ujian oleh Allah dengan Virus. Virus kecil bernama Covid-19/Corona Virus menggegerkan dunia. Virus yang berasal dari kota Wuhan di China ini sudah diberitakan sejak Desember 2019 kemarin. Setelah diteliti, virus ini berasal dari kelelawar yang menjadi makanan bagi warga setempat Wuhan.
Di bulan Maret, Virus ini sudah mencapai Indonesia, yang menyebabkan orang-orang menjadi panik. Negara yang dikatakan sebagai Negara Muslim terbesar di Dunia ini panik, hanya karena Virus kecil yang bahkan tak terlihat oleh mata kita.
Karena kepanikan ini, Pemerintah memerintahkan untuk tidak berkerumun, bahkan di Masjid. Kita sebagai umat Muslim seharusnya merasa heran dengan perintah ini. Dengan adanya virus ini, bukankah seharusnya kita menjadi lebih banyak ke Masjid, lebih banyak berzikir, dan lebih dekat dengan Allah, bukan malah menjauhinya.
Memang virus ini mudah menyerang di tempat kerumunan, tetapi apakah termasuk kerumunan, orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah, orang-orang yang berkumpul untuk menunaikan panggilanNya.
Saat ini, Baitullah Ka’bah kosong, hanya segelintir orang disana, karena pemerintah Saudi menutup jalur penerbangannya. Indonesia, sebagai Negara Muslim terbesar, adalah pengunjung setia Ka’Bah. Jika ditutup, maka orang-orang Indosnesia yang bahkan baru bisa Haji pun tertunda, dan mungkin terbatalkan.
Karena itu, tidak ada yang perlu ditakutkan. Kita itu hamba Allah, Virus itu makhluk Allah, mengapa kita takut dengan makhluk Allah dan menjauh dari-Nya. Tidak perlu takut, tidak perlu resah. Di saat-saat seprti inilah, kita harus memakmurkan Masjid. Lagipula, soal Ajal itu Allah yang mengatur, itu adalah ketetapan Allah SWT. [Taqiyuddin Abdurrahman Leboe, kelas 9]