Loading

Surat Biru

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur hijauku. Mataku terpejam. Sedangkan bibirku mengembangkan senyuman. Seragam sekolah masih melekat di badanku. Kerudung segiempat putih yang kukenakan dengan rapi di pagi hari, telah melenceng dari tempatnya. Cardigan berwarna abu gelap merosot hingga ke lenganku. Aku terlihat sangat berantakan.

Aku duduk dengan semangat di tepi kasur. Sambil mengepalkan tangan gemas, aku tersenyum sangat lebar. Mataku menerawang. Kalau bukan karena karakterku yang pendiam, aku akan berteriak kegirangan di dalam kamarku.

Aku menarik nafasnya susah payah. Lalu kuhembuskan dengan perlahan sambil tersenyum. Kutarik ransel ungu muda milikku lebih dekat. Dengan hati berdebar, kuambil secarik kertas berwarna biru tua dari dalamnya. Aku tersenyum.

ooOoo

Ting teng! Ting teng! Ting teng!

Aku membuka mata mendengar jam weker di kamarku berbunyi membosankan. Setelah mematikan alarm, aku duduk di tepi kasur sambil menatap layar ponselku. Di layar terpampang dengan besar tanggal hari ini, 12 Februari 2015. Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 16. Biasanya, Najwa sahabatkulah yang mengucapkannya pertama kali.

Ting!

Ada pesan masuk. Apa dari Najwa? Biasanya ia akan mengucapkannya lewat telpon. Kenapa ya? Mungkin ia sedang kehabisan pulsa.

Lho? Nomor siapa ini? Tanyaku dalam hati ketika kulihat pesan dengan nomor tak dikenal.

“Selamat ulang tahun, Sarah!” isi pesan itu. Apa itu Najwa? Tiba-tiba ponselku bordering. Foto Najwa terpampang persegi di layar ponsel. Najwa? Jadi ini siapa?

“Sarah! Happy birthday, ya.” kata suara yang kukenal di ujung telpon. “Aku yang pertama ngucapin, kan?” katanya terdengar sedikit ceria. Aku terkekeh.

“Thanks, Wa. Tapi udah ada yang ngucapin duluan, nih.” Kataku tersenyum mengejeknya. Meski aku tidak yakin apakah Najwa menyadarinya atau tidak. Najwa terdiam di ujung telpon. “Najwa?” tanyaku memastikan keberadaan Najwa.

“Eh, iya. Jadi bukan aku, ya. siapa, ya? Kamu tahu, Sar?” Tanya Najwa.

“Aku juga nggak tahu, sih. Aku pikir itu kamu.” Kataku sambil menjepitkan ponselku di antara telinga dan bahuku.

“Oh, gitu. Ya udah. Nanti ketemuan di sekolah, ya. Bye..” kata Najwa menutup telpon.

ooOoo

“Lis! Tadi Kamal ke meja kamu, lho. Aku nggak tahu dia ngapain. Tapi kamu harus segera memeriksa loker kamu.” Kata Rani ketika kami bertemu di kantin. Ia memanggilku dengan sebutan Lis karena di sekolah aku dipanggil Alissa.

“Kamal?” kataku berjalan cepat menuju kelasku. Kamal? Kenapa?

Aku membungkuk melihat isi loker mejaku. Selain tempat pensil dan sebuah novel, ada satu benda yang langsung menjadi perhatianku. Sebuah kertas biru tua dengan tulisan di dalamnya.

Selamat ulang tahun, Sarah!

Aku terdiam. Wajahku terasa panas. Jantungku berdegup dengan sangat cepat. Kok bisa?

“Hey! Ngelamun aja.” Najwa menepuk bahuku dengan kencang. Aku tersentak. Kertas biru tua yang sedang kupegang jatuh. Najwa memungut kertas itu. “Nih.” Katanya mengembalikan kertas itu padaku.

“Thanks.” Kataku tersenyum menerimanya.

“Eh, Sar. Tadi aku lihat Kamal ke meja kamu, lho.” Kata Najwa mendekatkan kursinya ke arahku. Aku mengangguk. Lalu memberikan kertas biru tua itu kepada Najwa. Najwa menerimanya. Wajahnya terkejut. “Kok Sarah?!” katanya membelalakkan mata. Aku mengangkat kedua bahuku sambil memalingkan wajah. Wajar saja Najwa terkejut. Di sekolah, aku di kenal dengan nama Alissa Rahayu. Hanya sedikit yang tahu bahwa nama langkapku adalah Alissa Sarah Rahayu.

Najwa menoleh ke arahku dengan tatapan menggoda. Wajahku memerah. Najwa tahu bahwa sejak pertama masuk sekolah, aku telah menyukai Kamal. Dan sekarang, aku mendapatkan ucapan ulang tahun darinya. Najwa pasti sangat senang karena ada momen untuk menggodaku. Walau dalam hati, aku juga senang karena kertas biru tua itu.

Bersambung..

[Fathimah NJL, Kelas 3 SMP, Santriwati Angkatan ke-1 Jenjang SMP, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *