Kau bagaikan gurita yang melilit
Gurita generasi baru, yang lilitannya lebih kuat dari kencangnya sekrup yang menancap di permukaan alumunium
Mencekikku
Menarik nafasku
Keluar
Hei, kamu punya tugas!
Itu kalimat yang selalu mengagetkanku
Menyetrumku dengan keras dan mengejutkan
Berapa volt?
Pasti sangat tinggi
Tugas, tugas, tugas!
Badanku lemas disetrum tiga kali
Malam Rabu datang
Datang pula kewajiban itu
Harus mengerjakan tugas
Meski ngantuk meski lelah
Meski ingin sekali berkemul selimut hangat dan pergi ke dunia mimpi
Tapi tugas datang merebut segala asa dan harapan
Wes lebay
Setelah berfikir cukup lama…
Aku pun menyadari
Tugas, tekanan
Kewajiban dan beban
Menjadi semacam tempaan yang akan sangat berarti di masa depan
Melatih kita, melatih diriku
Supaya menjadi orang yang lebih terampil
Dan tidak malas-malasan
Karena ada deadline
Maka
Aku bangun dan berteriak
Malam ini aku harus mengerjakan tugas!
[Hawari, santri angkatan kedua di SMA Pesantren Media]