Loading

Assalamu’alaikum, wr.wb

Teman-teman yang dirahmati Allah

The silent killer, jika kita merinci setiap kata yang digabungkan tersebut maka akan didapati sebuah kalimat yang berarti ‘pembunuh yang diam’. Maksud dari pembunuh yang diam adalah seseorang yang melenyapkan nyawa tanpa melibatkan kehadiran orang lain. Yang pada arti sesungguhnya, adalah orang yang membunuh dirinya sendiri, atau bunuh diri. Ya, kali ini saya akan berbicara tentang bunuh diri.

Menurut laporan siginifikan oleh World Health Organization (WHO), dalam penelitian 10 tahun terakhir, telah menganalisis data tentang kasus bunuh diri di seluruh belahan dunia. Penelitian tersebut menunjukkan data bahwa terdapat 800,000 kasus bunuh diri setiap tahunnya. Maka terhitung angka kematian terjadi setiap 40 detik.

Bunuh diri juga menjadi alasan kedua paling banyak ditemukan, pada kematian remaja dan kepala dua dari usia 15 tahun hingga 29 tahun.
75% dari kasus bunuh diri yang terjadi di seluruh belahan dunia, biasanya terjadi pada negara-negara dengan pendapatan yang rendah dan menengah.

Tidak hanya orang biasa atau awam yang berperan sebagai rakyat saja yang kehilangan harga diri dan akal sehat mereka dengan rela menghabisi nyawa mereka sendiri. Menurut laporan terbaru militer AS yang dilansir News.com.au, Rabu (29/Mei/2013), militer AS telah mencatat 161 kasus bunuh diri sepanjang tahun 2013 lalu. Aksi bunuh diri itu marak di kalangan para tentara yang aktif bertugas, tentara cadangan dan anggota-anggota Garda Nasional.

Dan baru-baru ini kasus bunuh diri yang mengejutkan di awal tahun 2015 yakni dilakukan oleh mantan Ketua DPRD I Denpasar Wayan Darsa pada 9 Januari lalu.

Berdasarkan data di Subbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Bidang Humas Polda Bali, yang belum genap 2 minggu pertama Januari 2015 ini sudah ada 8 kasus bunuh diri di Bali. Padahal, pada Januari 2014 lalu, selama sebulan hanya tercatat 10 kasus bunuh diri.

Hanya? Astaghfirullah!

Bagaimana mungkin negara akan bertindak keras pada rakyatnya yang melanggar norma asusila bahkan melanggar Syara, jika para petinggi dan pengaman negara seperti para tentara malah mencontohkan hal yang sungguh rendah di mata Allah. Laa haula wa laa kuwwata illa billah.

Teman-teman yang insya Allah dirahmati Allah.

Dengan urgensi masalah bunuh diri tersebut, WHO memiliki target untuk mengurangi angka kematian melalui bunuh diri, sebanyak 10% hingga tahun 2020 mendatang. Meskipun sebenarnya hanya tercatat 28 negara yang memiliki pencegahan bunuh diri nasional, namun WHO tetap optimis.

‘Apakah usaha itu terlaksana dan berjalan mulus? Sudahkan target yang dipasang tersebut sudah direalisasikan? ~gesture unknown

‘Lalu, apa solusi terbaik yang harus dilakukan?’

‘Apa solusi terbaik yang harus dilakukan?’

Segala permasalahan akan terselesaikan dengan adanya Islam sebagai pengatur kehidupan. Apabila manusia mengenal logika Islam bahwa kematian bukanlah ujung perjalanan, melainkan awal perjalanan tanpa ujung dan batas. Karena itu bunuh diri sama sekali tidak akan membantu manusia menyelesaikan persoalan yang dihadapinya . Di samping itu, tidak satu pun, termasuk berbagai kesulitan hidup yang berharga di dunia ini yang melebihi harga jiwa yang direnggutnya dengan bunuh diri .

Dalam pandangan Islam, pemilik segala sesuatu termasuk manusia adalah Sang Khaliq, Allah SWT. Dialah yang memiliki hak untuk mengelola dan menguasai alam semesta, manusia dan kehidupan. Apabila Dia mengizinkan, maka manusia dibolehkan menguasainya dan apabila Dia tidak mengizinkan maka manusia tidak boleh menguasainya. Di antara hal tersebut adalah membunuh manusia.

Dalam hal ini tidak terdapat perbedaan antara bunuh diri dan pembunuhan lainnya (dalam membunuh manusia), karena tindakan ini sama-sama telah mengambil hak hidup (dari dirinya atau dari orang lain). Allah Swt memperingatkan manusia dalam masalah ini dengan firman-Nya, yang artinya:

 Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Isra’il bahwa barang siapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya. ” (Qs. Al-Maidah [5]:32)

Hidup dan mati seseorang, meski tidak sama persis dengan hidup dan mati masyarakat, namun memiliki kesamaan. Karena itu, apabila tidak terdapat izin Alla, maka melakukan perbuatan itu termasuk sebagai perbuatan haram dan dosa besar. Diri ini tidak ada bedanya dengan yang lain atau dirinya dan manusia yang melakukan bunuh diri.

Imam Baqir As bersabda,

“Musibah apa pun yang menimpanya atau kematian apa pun modelnya yang dialami oleh insan beriman, namun ia tidak akan bunuh diri.” [1]

Imam Shadiq As bersabda tentang akibat perbuatan bunuh diri,

 “Barang siapa yang melakukan tindakan bunuh diri maka ia akan kekal selamanya di neraka jahannam.” [2] 

Kedua riwayat ini dan contoh-contoh riwayat lainnya menunjukkan konfrontasi keras Islam terhadap perbuatan tercela ini.

Karena itu, jangan pernah memandang bahwa bunuh diri dapat dijadikan sebagai solusi dan jalan keluar. Meski orang lain tidak mengetahui hal ini dan kematian Anda nampak sangat wajar, namun sejatinya di sisi Allah Swt, tiada sesuatu yang tersembunyi. Yakinlah apabila Anda melangkahkan kaki di jalan yang tepat maka Allah akan senantiasa menolong.

“Karena sesungguhnya Allah itu dekat”

[Zahrotun Nissa, santriwati kelas 2SMA angkatan ke-3, Pesantren Media]

By Zahrotun Nissa

Zahrotun Nissa, santriwati angkatan ke-3 jenjan SMA, kelas 2 | Asal Tegal, Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *