“Aku lelah, selalu menjadi bayangan. Aku ingin menjadi sesuatu yang lebih. Bukan hanya menjadi bayangan. Bayangan siapapun.”
“kau tahu, kau bukan bayangan. Akulah yang menjadi bayanganmu!”
“Tidak! Bukan itu maksudku. Kau tahu kan aku selalu menjadi bayangan?”
“Hmm.. Jadi kamu mau gimana untuk mengubah keadaan ini?”
“Bagaimana kalau kita… membuat mereka menghilang dari dunia ini?! Mereka yang membuat kita menjadi bayangan, gimana?”
“Jadi aku harus membunuhmu begitu?”
“Bodoh! Kau bukan bayanganku! Kita ini satu. Aku menjadi bayangan, kau pun begitu.”
“Baiklah. Tapi bagaimana kita melakukannya?”
“Nanti sajalah, kita bisa cari jalan bersama. Kamu setuju nggak?”
“Rara..?! Kamu bicara dengan siapa nak? Ada temanmu ya, di kamar?” suara Mama terdengar dari lantai bawah.
“Enggak, Ma..!” Teriakku dari kamar, lalu setengah berbisik aku mengatakan “Aku bicara sama..diriku sendiri kok.”
[Ela Fajarwati Putri, Santriwati Pesantren Media angkatan 3 kelas 2 jenjang SMA]