“Oh gitu ceritanya, vin”
“Iya. Yaudah, aku masuk ke kelas dulu ya, Sar? Dah.” Aku masuk ke kelas dengan perasaan ringan. Sedangkan Sarah, kulihat ia juga masuk ke kelasnya.
Kenalkan aku Vina dan tadi itu Sarah, teman kepercayaanku untuk berbagi semua masalah. Aku percaya padanya, dan dia percaya padaku. Setiap aku memiliki masalah aku selalu berbagi dengannya dan dia juga memberi solusi untuk setiap masalah-masalahku. Setelah itu, aku akan merasa lebih lega.
Aku dan sarah memang bukan sekelas tapi kita selalu bersama sejak SD. Walau kami berbeda derajat tapi itu bukan penghalang untuk pertemanan kami. Banyak masalah yang sudah aku ceritakan padanya.
0o0o0o0o
Keesokan harinya aku bangun lebih awal, karna suara amarah mama yang menggelegar . Aku menuju ruangan dimana mama dan papa bertengkar.
“ Mama, Papa Stop!!. Inikan masih pagi, tetangga juga masih pada tidur” teriakku
“vina! Denger ya, ini semua tuh gara-gara papa kamu, kalo papa kamu itu tidak selingkuh nggak akan begini jadinya” kata mama sambil melirik tajam kearah papa
“lho kenapa jadi papa yang di salahin. Emang ya, mama kamu tuh bisanya Cuma nyalahin orang”
“ memang papa kok yang salah”
“Mama, Papa udah! Nggak usah saling menyalahakan. Bisa nggak sih mama sama papa tuh sehari aja nggak berantem, vina tuh capek dengerin mama sama papa bertengkar terus!!” kataku sambil marah dan langsung menuju kamar. Aku pun langsung mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Saat di sekolah aku merasa aneh dan tidak nyaman. aku langsung memasuki kelas dengan santai seperti biasanya.
“vinaa…” suara sarah yang baru saja keluar dari toiket
“hai.. sarah, ke kantin yuk aku laper nih” ajakku pada sarah
“pasti belum sarapan?, kebiasaan deh kamu nih nggak sarapan” kata sarah sambil berjalan menuju kantin
Sampai di kantin aku langsung memesan ayam bakar sedangkan sarah ia memesan ikan bakar, lalu kami langsung makan dengan lahap.
“sarah aku mau cerita”
“cerita apa?” tanya sarah sambil memakan ikan bakar tadi
“tadi pagi mama sama papaku bertengkar, gara-gara papa selingkuh lagi” ceritaku
“oh, terus?”
“gara-gara papa selingkuh”
“oh”
Sarah hanya menjawab dengan singkat dan itu tidak seperti biasanya aku curhat kepadanya. Biasanya jika aku curhat sarah memberi solusi. dan kali ini ia tidak memberiku solusi, ia hanya menjawab “oh”.
Bersambung..
gambar dari sini
[Daffa Azzahra, jenjang SMP angkatan ke-2, Pesantren Media]..