‘tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim” sabda Rasulullah SAW.
Telepon genggam atau handphone atau Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Saat ini telepon genggam atau handphone semakin menjamur seperti halnya dengan laptop atau komputer. Tidak pandang bulu, dari anak SD sampai dengan kakek-kakek pun sekarang menggunakan handphone untuk berkomunikasi. Dulu handphone dianggap sebagai barang mewah yang hanya bisa digunakan oleh orang kelas atas. Tidak akan bisa masyarakat kelas bawah membelinya. Tapi sekarang handphone malah seperti kacang rebus dapat di beli oleh pemulung sekali pun.
Telepon genggam atau handphone memang sangat popular di masyarakat selain tu, perkembangan nya juga sangat cepat. Hal ini dikarenakan masyaakat membutuhkan telepon genggam atau handphon ini untuk berkomunikasi dengan keluarganya atau pun kenalannya yang jauh dimata tapi dekat dihati.
Untuk menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh banyak orang seperti ini, alat kommunikasi tersebut telah melewati beberapa masa yang tidak sebentar. Begitu pula dengan handphon , sajarahnya tak terlepas dari orang-orang jenius yang memiliki banyak ide untuk terus mengembangkan fungsi dari yang asalnya telepon biasa sampai menjadi telepon genggam atau handphon, bahkan sekarang menjadi alat komunikasi multifungsi seperti sekarang. Berikut sejarahnya:
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
[Nurmaila Sari, santriwati angkatan ke-2 jenjang SMA, Pesantren Media]
Catatan: tulisan ini sebagai tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media