Nasehati Dia #6
6 bulan kemudian… Aku duduk termenung, memikirkan nilaiku yang akhir-akhir ini menurun. Aku tak tahu apa penyebabnya. Semua cara telah ku lakukan tapi tak ada gunanya. Kriing… Kriing… Kriing… Suara…
[Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media]
6 bulan kemudian… Aku duduk termenung, memikirkan nilaiku yang akhir-akhir ini menurun. Aku tak tahu apa penyebabnya. Semua cara telah ku lakukan tapi tak ada gunanya. Kriing… Kriing… Kriing… Suara…
Suasana malam itu begitu mengerikan. Aku mendapati diriku berada di tengah hutan yang gelap. Entah sudah berapa lama aku berada di sini. Angin malam berhembus lumayan kencang. Membuat bulu kudukku…
Dua hari kemudia… Aku termenung memperhatikan langit yang penuh dengan bitang. Berkelap-kelip
Aku duduk sendiri di bangku ini menimang bayi, sambil menikmati sisa-sisa segelas es jeruk yang sudah dibuat khusus untukku. Diam, menunduk malu, atau barangkali aku bingung. Aku teringat dengan setahun…
Angin berhembus lembut menyapa hari. Matahari tersenyum manis menyinari dunia. Anak-anak bersekolah dengan semangat pagi. Embun pagi pun berlarian di atas daun talas. Pagi ini kunikmati dengan hati yang berbunga-bunga.
“Dinda, kau tahu tidak perasaanku saat ini” Tanya Anita polos kepadaku. aku tertegun mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba begitu. Aku yang sedang asik dengan laptop dipangkuanku mengerjakan tugas yang cukup banyak.