Loading

Menjejakkan kaki pertama kali di kota Balikpapan dengan menggunakan jasa penerbangan, kita akan langsung merasakan aroma pantai. Udara yang sejuk dan hembusan angin kencang akan segera melambaikan ujung-ujung baju kita.  Jangan terkejut jika tiba-tiba ada razia tanda pengenal di bandara yang di beri nama Sepinggan ini.  Tingginya jumlah pendatang di kota ini, menyebabkan pemerintah daerah memberlakukan kebijakan ini sewaktu-waktu.

Surga Bagi Pendatang

Sebagian besar penduduk kota Balikpapan memang pendatang. Dibandingkan kematian, kelahiran dan kepindahan, kedatangan merupakan faktor tertinggi pertumbuhan penduduk kota ini.  Tak heran komposisi penduduknya heterogen meliputi hampir seluruh suku yang ada di Indonesia, baik dari Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Jawa, Sumatera dan Kalimantan sendiri. Penduduk aslinya sendiri kemana? Ada, tapi tersebar didaerah Kecamatan Balikpapan seberang.  Karena beragam inilah, penduduk Balikpapan umumnya berbahasa Indonesia dan sedikit yang mempergunakan bahasa daerah. Mereka adalah masyarakat yang terbuka, karena selalu siap dengan adanya pendatang.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan (2009)

Kota yang berpenduduk 621.862 jiwa ini, memiliki lima kecamatan.  Jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Balikpapan Selatan, yaitu sebesar 218.520 jiwa, sedangkan kecamatan Balikpapan Timur mempunyai jumlah penduduk yang paling sedikit, yaitu sebanyak 61.691 jiwa. Aku sendiri sebelumnya berdomisili di kecamatan Balikpapan Tengah tepatnya Gunung Sari Ilir yang tak kalah padatnya karena berada di pusat kota.

 

Baliklah Papan Itu

Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.

Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama “Jenebora”. Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).

 

Hancur Satu Bangun Seribu

Oya, kota yang kerap kali disebut dengan kota minyak ini merupakan kota yang paling maju di Kalimantan Timur. Perekonomiannya memang bertumpu pada sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas kemudian perdagangan dan jasa. Letak industri di kota ini terpusat pada dua kelompok areal yang cukup dominan dalam konteks ekonomi kota, yaitu: Pertama, kawasan industri kilang minyak milik Pertamina dengan luas areal sekitar 250 ha.  Keberadaan kilang ini sangat strategis karena merupakan bagian dari cikal bakal pertumbuhan kota sekaligus memberikan jiwa pada fungsi utama kota sebagai kota industri. Kedua, kawasan industri pendukung pengelolaan tambang/migas, berupa pengelompokan pabrik, tempat usaha, bengkel/workshop dan distributor/supplier.

Kilang minyak terletak di tepi teluk kota Balikpapan. Konon kilang ini merupakan kilang tua yang dibangun tahun 1922. Saat pecah Perang Dunia II kilang ini hancur akibat pemboman hebat yang dilancarkan oleh pihak Sekutu. Pembangunan kembali kilang yang hancur ini dimulai tahun 1950. Kilang minyak Balikpapan terdiri dari areal kilang, yaitu Kilang Balikpapan I dan Kilang Balikpapan II.

Salah satu kilang minyak Balikpapan

Aksi Sang Predator

Setelah penat mengitari kilang minyak yang super luas itu, mampirlah ke pantai. Sekedar menghirup udaranya yang konon dapat membantu penyembuhan asma atau sekalian berolahraga air. Ada banyak objek pariwisata pantai di kota Balikpapan. Tapi saya rekomendasikan ke Pantai Segara Sari, Manggar saja. Lokasinya di Kelurahan Manggar baru dan Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur (22 km dari pusat kota dengan luas areal 13.000 m2).  Pantainya bersih dan fasilitasnya cukup lengkap. Anda bisa menggelar tikar di bawah pohon sambil menikmati es kelapa bakar dan hidangan seafood yang merupakan sajian andalan kota Balikpapan seperti kepiting lada hitam, udang bakar atau abon kepiting. Hm…yummy…

Pulangnya, mampirlah ke penangkaran buaya yang letaknya masih di kecamatan yang sama hanya beda kelurahan.  Di kelurahan Teritip, dibangun penangkaran buaya seluas 5 ha dan dihuni 3.000 ekor buaya.  Di sini, anda bisa menyaksikan berbagai jenis buaya dari jenis buaya Muara, buaya Supit hingga buaya Air Tawar.  Dari yang kecil hingga dewasa.  Jika anda ingin melihat aksi predator ini dalam menangkap mangsanya, anda bisa membeli ayam potong yang dijual di sekitar penangkaran untuk dilemparkan ke arah mereka. Begitu ayam dilemparkan, beett! Dalam hitungan detik bangkai ayam itu sudah singgah di antara gigi taringnya. Benar-benar buas dan tangkas.

Clean, Green and Healthy

 

Namun jika anda kurang menyukai pantai dan lebih menyukai suasana hijau, Wisata Agro kelurahan Karang Joang, kecamatan Balikpapan utara bisa menjadi pilihan. Kawasan hijau seluas 100 ha ini akan memanjakan mata anda. terletak di Jl. Soekarno Hatta Km. 23. Di dalam taman ini pengunjung dapat menikmati jenis-jenis tanaman tropis. Disamping itu juga terdapat peristirahatan atau piknik dengan fasilitas antara lain : Rumah Panjang (Lamin) yang terbuka untuk berteduh dengan ornamen Dayak, tempat berkemah dengan pemandangan yang alami serta Play Ground. Tempat ini dibuka untuk umum setiap hari dan dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan roda dua mapun roda empat, juga terdapat angkutan kota trayek No. 8 dengan tarif Rp. 2.500,-.  Murah bukan?

Nah, pariwisata yang paling aku sukai adalah Hutan Lindung Sungai Wain. merupakan salah satu hutan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Hutan Lindung dengan luas areal 10.025 ha. Sungai Wain sepanjang 18.300 m ini airnya yang jernih, di kiri kanannya terdapat deretan hutan bakau. Habitat binatang yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Wain mulai dari ikan, kepiting, burung, kera, orang utan dan lain sebagainya. Pemanfaatan sungai ini juga sebagai sumber air bersih bagi Perumahan Pertamina dan Kilang Minyak yang ada di Kota Balikpapan.  Bisa dibayangkan bukan betapa pentingnya hutan ini? Jika anda memang pecinta alam dan peduli terhadap lingkungan, jadikan kunjungan ke tempat yang menjadi program Pemerintah Kota Balikpapan, yakni : CLEAN, GREEN and HEALTHY ini sebagai prioritas ya.

Persembahanku…

Hasi dari penelitian saya di Kota Balikpapan yang berjudul “Manajemen Pengendalian Penduduk Pendatang dalam Upaya Perbaikan Lingkungan Kota Balikpapan” menunjukkan bahwa Kota Balikpapan masih memenuhi daya dukung dan daya tampung lingkungan bagi penduduk pendatang, hanya saja butuh penggunaan lahan yang optimal.

Demikian pula dengan air bersih. Hasil penelitian saya menunjukkan, dengan melihat adanya tren pertumbuhan penduduk (2003 – 2009) yaitu sebesar 4,83 persen dan  jumlah penduduk meningkat menjadi 825.275 jiwa, maka menurut Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Air Baku (2009), dengan membandingkan antara potensi ketersediaan air bersih (34,286 m3/tahun) dengan total kebutuhan air bersih (36,147 m3/tahun) maka diketahui bahwa pada tahun 2015, persentase Kota Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan air bersih penduduk adalah 94,85 %.

Jika perilaku penduduk positif terhadap air seperti pengurangan konsumsi dan pencemaran, sehingga cadangan ketersediaan air bersih meningkat dan kelestarian airpun lebih terjaga, maka pemenuhan sebesar itu bisa di undur hingga tahun 2019.  Insyallah.

So, jika anda berkunjung ke kota Balikpapan hingga 7 tahun ke depan, jangan khawatir.  Anda tetap bisa mandi dan minum sesuai kebutuhan.  Kutunggu ya…[Wita Dahlia, ‘santri kalong’, jenjang SMA. Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini adalah bagian dari tugas menulis reportase tentang daerah masing-masing di Kelas Menulis Kreatif Pesantren Media

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *