Ringkasan Surat An-Naba’
Oleh Fathimah NJL
Surat An Naba´ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Ma´aarij. Dinamai An Naba´ (berita besar) diambil dari perkataan An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu;kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit; peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit; azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat; penyesalan orang kafir di hari kiamat.
Pada ayat 1-5, dijelaskan bahwa orang-orang kafir bertanya-tanya tentang hari kebangkitan.
Kemudian, pada ayat 6-16, Allah menjelaskan tentang kebesaran kekuasaan Allah yang Allah limpahkan kepada mereka. Allah telah menjadikan Bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasaknya. Kemudian, Allah menjadikan manusia berpasang-pasangan. Agar bisa berkembang dan menuntaskan hasrat hawa nafsu mereka. Allah menjadikan tidur manusia menjadi istirahat untuk hari esok. Malam menjadi pakaian dan siang menjadi waktu untuk mencari penghidupan. Kemudian, Allah menciptakan di langit tujuh buah langit yang kokoh. Dan menciptakan pelita (matahari) yang amat terang. Kemudian, Allah menurunkan air dari langit berupa hujan. Supaya Allah bisa menumbuhkan biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan. Dan kebun yang lebat.
Pada ayat 17-20, Allah menjelaskan tentang kehebatan hari kebangkitan. Yaitu, bahwa sesungguhnya hari keputusan itu adalah suatu waktu yang sudah ditetapkan. Yaitu pada hari itu ditiup sangkakala. Kemudian manusia datang berkelompok-kelompok. Maka dibukalah langit dan terlihat beberapa pintu. Kemudian, gunung-gunung dijalankan sehingga menjadi seperti fatamorgana.
Pada ayat 21-30, Allah menjelaskan tentang balasan terhadap orang yang durhaka kepada Allah. Yaitu sesungguhnya, neraka jahanam adalah tempat mengintai. Maksudnya, para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka. Neraka jahanam juga menjadi tempat terakhir bagi orang-orang yang melampaui batas. Mereka tinggal selama berabad-abad di dalam neraka. mereka tidak merasakan kesejukan dan juga tidak diberi minum selain air yang mendidih dan nanah. Hal itu sesungguhnya adalah balasan yang setimpal dengan mereka. Yang sesungguhnya mereka takut kepada hisab. Namun, mereka mendustakan ayat-ayat Allah dengan benar-benar mendustakan. Dan apa-apa yang mereka lakukan sesungguhnya telah dicatat dalam suatu kitab.
“Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.” (QS. An-Naba’[78]:30)
Kemudian, pada ayat 31-37. Allah menjelaskan tentang balasan terhadap orang yang bertaqwa. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan. Yaitu, kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas penuh yang berisi minuman. Yang di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula mendengarkan perkataan dusta. Itu adalah balasan dari Allah yang telah memberikan banyak nikmat.
Pada ayat 38-40, Allah menjelaskan tentang perintah agar manusia memilih jalan yang benar. Yaitu pada hari, ketika ruhdan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan kata yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. Sesungguhnya Allah telah memperingatkan kepada mereka (orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.”
Fathimah NJL [Santriwati angkatan ke-1 jenjang SMP, Pesantren Media]