Title : BORN 2 BE JOMBLO
Penulis : Adzimattinur Siregar
- TERAS RUMAH AZZIE– DAY
(Azzie, Lando, Mama Azzie, Papa Azzie)
Seorang perempuan usia SMA berdiri tercengang di ambang pintu rumahnya yang sederhana di sebuah kampung. Di hadapannya berdiri seorang laki-laki tampan yang tersenyum menatapnya. Di tangan laki-laki itu ada setangkai bunga mawar merah.
AZZIE (VO)
Ini nggak mungkin kenyataan!
Kalo aja cowok di depan rumahku ini nggak menatapku terus menerus, aku pasti udah menampar mukaku sendiri untuk mengetesnya.
Ini pasti mimpi! Nggak mungkin seorang Lando si cowok motor yang bulan lalu dapetin penghargaan Coverboy Favorit dari majalah super beken, sekarang ada di depan pintu rumahku dengan bunga mawar merah di tangannya… Yang jelas… Aku nggak mau ini terjadi!
Bukan karena aku nggak suka. Alooow! Cewek cacat mental mana yang bisa nolak pesonanya Lando? Tapi karena…
INSERT
Mama Azzie tergopoh-gopoh dengan daster kumalnya dan muka berminyak baru bangun tidur.
MAMA AZZIE
Siapa, Tet?
BACK TO
Azzie terkejut. Wajahnya terlihat panik.
AZZIE (VO)
Oh, no! no! Tuhan, bila kau mau membunuhku bukan begini caranyaaaa…
Azzie memutar badannya kaku sambil buru-buru ngasih isyarat ke Lando untuk pergi.
AZZIE
(Panik) Bu-bukan siapa-siapa, Ma!
Lando menggeleng keras kepala. Mukanya bloon. Azzie menghela nafas. Wajahnya memelas.
AZZIE
(Berbisik) Pergi!
AZZIE (VO)
Percaya deh! Mengusir cowok paling keren seangkatan dari rumahmu bukan hal yang gampang!
Lando mengerutkan alisnya. Wajahnya tampan tapi bloon.
LANDO
(Bingung, kecewa) Rhein? Kenapa?
Tiba-tiba terdengar suara Papa Azzie membentak. Suara Papa Azzie terdengar khas Batak.
PAPA AZZIE (OS)
(Membentak) Teeet!
Azzie terkejut dan berbalik dengan cepat. Terlihat Papa Azzie yang hanya memakai sarung tengah berdiri tegak.
AZZIE (VO)
Mati gw…
PAPA AZZIE
(Galak) Siapa itu?
Lando dengan muka sok ganteng dan sok berani maju selangkah dan tersenyum ke arah Papa Azzie
LANDO
Pagi, Om!
Azzie menepuk kepalanya pasrah.
AZZIE (VO)
Permulaan yang salah. Papa benci dipanggil Om karena itu mengingatkannya sama usianya yang udah tua.
LANDO
Saya Lando, temen Rhein, Coverboy.
Papa Azzie menyipit muak. Azzie menghela nafas pasrah. Lando senyum-senyum sok ganteng.
LANDO
Saya cuma mau nganterin mawar ini.
Mama dan Papa Azzie menampilkan wajah tidak suka lebih ke jijik. Azzie menggeleng putus asa.
PAPA AZZIE
Oh, jadi pengantar barang? Bagus, kamu bisa pulang sekarang.
Papa Azzie membanting pintu tepat di depan hidung Lando.
CUT TO
- RUANG TAMU– DAY
(Azzie, Mama Azzie, Papa Azzie)
- Suara motor ninja RR Lando yang menjauh
Mata Azzie berkaca-kaca. Bukan karena sedih. Tampangnya malu dan kecewa.
AZZIE (VO)
See?! Udah cukup memalukan mendapati cowok keren mau bersusah payah ke rumahku yang ada di tengah kampung, mengetuk rumahku yang bobrok, menemukan Papa cuma dengan sarung kucelnya… Sekarang Papa pun mengusir cowok itu!
Ya, ampuuun! Ups, belum cukup juga kayaknya neh?
Papa Azzie menatap Azzie garang.
PAPA AZZIE
(Galak) Kamu harus fokus sama sekolah! Sekarang kan lagi ujian! Ngerti?
Azzie menampakkan wajah tidak suka. Wajahnya memerah apalagi matanya yang juga berair. Dadanya sesak karena menahan air matanya yang mulai berjatuhan tanpa isakan.
AZZIE (VO)
Dunia ini gila atau apa?! Aku sudah kelas dua SMA, meeen! Teman-temanku biasa didatangi pacarnya tiap Sabtu… Sementara aku? Pacaran pun nggak pernah! Dan Lando itu kan bukan cowokku… Eee, tapi kan aku ini lebih focus daripada siapapun! Yeah! Seakan juara satu di kelas unggulan aja nggak cukup!
Mama Azzie mengusap pipi Azzie yang berurai air mata.
MAMA AZZIE
Udahlah, Tet! Cowok gampang dicari lagi!
AZZIE (VO)
Cowok gampang dicari. Kata-kata itu nggak berlaku bagiku. Ya, ampun! Mama pikir aku secantik apa? Apa dia nggak bisa menerima kenyataan kalo anaknya cuma punya tampang pas-pasan? Ada satu cowok nyangkut aja udah amazing banget! Apalagi kali ini cowok KEREN!
Azzie mendesah putus asa.
AZZIE (VO)
Mungkin memang tak ada lagi jodoh yang tersisa untukku.
DISSOLVE TO
- HALAMAN SEKOLAH– DAY
Suasana sepulang sekolah. Anak-anak berseragam putih abu-abu keluar melewati gerbang sekolah yang dibuka lebar. Mereka saling mengobrol.
CUT TO
- TROTOAR DEKAT SEKOLAH
()
Azzie termenung sambil bersandar di dinding sekolah. Anak-anak yang baru keluar sekolah berlalu lalang di sekitarnya. Beberapa anak melambaikan tangan ke arahnya sambil tetap berjalan. Azzie membalas lambaian mereka sambal tersenyum. Azzie kembali termenung. Tangannya dilipat di depan dada dan punggungnya bersandar di dinding.
AZZIE (VO)
Gimana sih rasanya cinta?
Tiba-tiba Azzie berdiri tegak. Matanya menatap garang ke suatu tempat.
INSERT
Di seberang jalan, Lando lewat dengan cewek baru di boncengannya.
BACK TO
Pandangan mata Azzie mengikuti kepergian motor Lando dengan tatapan benci. Kemudian ia berpaling dengan keras sambil bertingkah menunjukkan kebencian sendiri. Tangannya mengepal. Kemudian ia menghela nafas dan tertunduk lesu. Wajahnya memerah dan ia mengayunkan kakinya gelisah.
AZZIE (VO)
(Lesu) See? Inilah cinta. Kau bisa berlari mengejarnya. Tapi begitu kau terjatuh sekali… Bye-bye!
INSERT
Shelly keluar dari gerbang sekolah dan menoleh kepada Azzie yang menunduk. Di belakangnya Ezra mengikuti.
BACK
Azzie masih menunduk lesu dan kakinya bergerak bosan. Tiba-tiba terdengar suara mengejutkannya.
SHELLY
(Mengejutkan) Hei! Bengong aza, ah!
Azzie mengangkat kepalanya pelan. Ia tersenyum melihat sobatnya. Tapi begitu ia melihat sobatnya menggandeng tangan Ezra, senyumnya pudar. Ezra juga cemberut.
EZRA
(Manja) Chelly Cay, emang kita nggak jadi nonton DVD di rumah gw, ya? Kok nyapa dia, sih?
Shelly menoleh menatap Ezra. Shelly mencubit pipi cowok itu sebelum menepuknya.
Azzie menampilkan wajah jijik. Ia memalingkan wajahnya dan mengekspresikan seperti mau muntah.
AZZIE (VO)
Aduuuuh! Lagi ujian semesteran gini masih aja pacaran! Lagian apa kata si lemot tadi? Chelly Cay? Eheeew, segitunya dicadel-cadelin?
Shelly kembali menoleh kepada Azzie. Wajahnya memelas. Sedangkan Azzie sudah tersenyum kecut.
SHELLY
(Pelan, nada bersalah) Gini, Zie… Gw sama Ezra mau nonton di… (terpotong)
AZZIE
(Cepat, datar) Okey. Gapapa. Gw bisa pulang sendiri.
Shelly tersenyum dan berbalik. Azzie tersenyum dengan terpaksa. Ketika Shelly berbalik, ia cemberut. Shelly berbalik dan melambaikan tangan. Azzie kembali tersenyum terpaksa.
[Fathimah NJL, Kelas 2 SMA, Pesantren Media]