Acara pemutaran film omar (umar bin khotob) di lapangan laladon permai yang di selenggarakan oleh pesantren media berjalan dengan lancar tanpa ada tindakan anarkis atau kekacauan dari penonton.
untuk memperingati tahun baru hijriah yang ke 1434 direktur ppesantren media yaitu ustadz umar Abdullah beserta santrei –santri pesantren media mengajak warga di komlek laladon permai dan sekitar untuk mengikuti acara nonton bareng di lapangan laladon permai tepat disamping puskesmas
dengan adanya acara nonton bareng ini ustadz umar Abdullah mengharapkan masyarakan dapat menghadiri acara ini agat dapat mengetahui bagaimana perjuangan penyebaran Islam pada zaman Nabi Muhammad, sekaligus sebagai pelajaran siroh nabawi bagi Santri Pesantren Media. Karena sebagian besar masyarakat laladon permai bekerja dari pagi-sore maka banyak masyarakat laladon yang tidak menghadiri acara ini dan lebih memilih untuk beristirahas dirumah.
Dengan jumlah penonton yang sedikit pesantren media bersama ustadz umar adullah tetap saja sangat berantusias untuk terus menanyangkan film omar ini. Cerita pada film omar ini awal-awal nya memang tidak seru bahkan tidak jarang orang yang menontonnya tertidur karena beberapa hal yang kurang menarik. Akan tetapi film omar ini sangat layak untuk di tonton oleh orang muda atupun tua. Di film ini yang tidak membosan kan ketika adanya peperangan dan yang seterusnya.
Film omar ini setiap malam ditanyangkan dua episot , selain itu di ketika sedang menonton penonon akan di sajikan minuman hangat yang terbuat dari jahe dan susu lalu di campur. Tidak hanya itu ada ustadz umar Abdullah yang menjelaskan apa yang tidak di mengerti oleh penonton. Untuk memberi semangat setiap malam nya ustadz umar Abdullah mengadakan quiz untuk penonton dengan mengajukan 5 pertanyaan seputar film yang baru di tonton yang yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapat hadiah berupa tango atau beng-beng
Airin salah satu penonton setia film umar mengatakan “saya menyukai film ini karenafilm ini sangat seru dan sepertinya para pemerannya menghayati ekting tokoh masing-masing selain itu saun nya sangat bagus. Sakin seru dan bagusnya film ini, Film ini seakan-akan membawa penonton masuk dan ikun memerankan peran salah satu tokoh film nya ”. [Nurmaila Sari, santriwati angkatan ke-2 jenjang SMA, Pesantren Media]
Catatan: tulisan ini adalah bagian dari tugas menulis reportase di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media