Buku terbaru Divan Semesta, Riang Merapi, resmi diluncurkan pada Sabtu, (24/12). Acara ini digelar di Kedai Kopi Ijo, sebuah café yang terletak dijejeran ruko yang ada di depan rumah sakit Karya Bakti, Bogor. Acara yang dimoderatori oleh Penghianat yang Telah Musnah serta dibedah oleh Rexoholic dan Chio dari penerbit anomali ini berjalan hidup dan meriah.
Acara ini juga diisi penampilan tiga orang anak, Fathimah, Abdullah, dan Taqiyudin. Merek Mereka berasal dari Media islam Net, sebuah media Islam. Ketiga anak ini menyanyikan sebuah lagu berjudul Merapi 2010. Lagu ini bercerita tentang keganasan letusan Gunung Merapi di Magelang Jawa tengah.
Diskusi tentang novel dimulai setelah penampilan tiga anak dari Media Islam Net. Di samping mendapat pujian, novel ini juga mendapat beberapa kritikan. Di antaranya terkait editing. Banyak bagian-bagian dari novel ini yang tidak menggunakan kaidah baku penulisan dengan baik.
Sebelum diluncurkan, novel ini sudah tersedia dalam bentuk ebook. Kemungkinan besar versi ebook ini akan tetap ada meskipun versi cetak sudah diluncurkan. (Farid Abdurrahman, santri Pesantren Media)
Catatan: tulisan ini adalah tugas reportase kelas Menulis Kreatif di Pesantren Media