Loading

Novia Handayani (Santri Pesantren Media)

 

Ngomong-ngomong soal korupsi nih. Tidak hanya para pejabat saja yang korupsi, anak-anak dan remaja juga korupsi loh. Hanya saja cara korupsinya berbeda. Kalau dikalangan pejabat itukan korupsi miliaran rupiah sedangkan dikalangan anak-anak dan remaja tidak sampai sebanyak itu. Palingan juga kurang dari 5000 rupiah ( Menurut pengalaman. . hehehe ).

Contohnya itu saudara saya. Waktu itukan dia disuruh ke warung untuk membeli terigu yang harganya 2500 rupiah. Eh. . emaknya kasih 5000 rupiah, akhirnya sisa kembaliannya itu di korupsi sama dia, waktu ketahuan sama emaknya. Dia cuman nyengir kuda menahan malu.

Terus juga, ada lagi nih. Temen sayakan disuruh beli masako yang harganya itu 500 rupiah, sedangkan ibunya memberikan uangnya itu 2000 rupiah ( uang yang lembaran itu loh. . taukan . . ? . ). Eh. . waktu pulang dari warung, dia ditanyain sama emaknya, “ uit kembaliannya mana jang. . ?” tanya ibunya heran.

“ Uangnya jatuh mak tadi ( dijelasin deh tuh kronologisnya. . hahaha. . ). Tadikan Ujang lagi jalan, terus Ujang kepeleset di becekan ( air hujan yang tergenang di jalan itu loh).  Eh waktu Ujang bangun, uangnya hilang. . terus juga baju Ujang basah. . kalo emak nggak percaya. . Liat nih baju Ujang, basahkan. .
( Alasan aja tuh, padahal mah ga benar. . baju dia itu bisa basah karena dibasahin sama dia. . Tapi sih untungnya, emaknya sadar kalo anaknya itu bohong. . sabar ya mak. . ). “

Nah. . belum selesai sampai sini aja, masih ada satu lagi, kalau ini adalah orang yang baru saya kenal belum lama ini. Diakan disuruh beli Kara ( semacam santan dari kepala. . eh salah deng. . kelapa maksudnya. . hehehe ) sama emaknya. Waktu dia sudah pulang dari warung, dengan santai dia memakan chiki dari uang kembalin emaknya,

“ Uang kembaliannya mana de. . ?” tanya emaknya heran.

“ tadi aye beliin chiki mak. . abis laper nunggu emak masak. “ jawab dia dengan santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Tapi untungnya sih, emaknya nggak marah cuman kecewa aja. Mungkin emaknya kecewa karena emaknya mikir “ Ko nih anak nggak bilang sih. . Kalo di korupsi terus kaya gini. . bisa habis duit gue. . “ ( gaul banget emaknya ngomong gue. . hahaha. . kidding ).

Nah. . maka dari itu, kalau mau dibilang anak yang baik dan nggak korupsi. Bilang dulu kalau mau memakai uang ibunya. Kan kalau kalian memakai duit ibunya tanpa bilang-bilang, kasihan ibu kalian. Kalau aku sih takutnya, duit yang kalian pakai itu adalah duit yang sangat penting untuk ibu kalian.[]

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *