Piket, ya pasti kalian tahulah piket itu apa. Iya, yang bersih-bersih itu loh. Siapa sih yang nggak pernah piket? Ya pasti, yang udah pernah sekolah TK atau SD (bahkan sampe SMP dan SMA) mah pernahlah ngerasain piket, meskipun biasanya dibawa bercanda atau main-main. Ya, pasti hampir semua orang pernah piket. Setidaknya bersihin halaman rumahnya sendiri.
Oke, tanpa panjang lebar lagi kali ini saya akan sedikit menceritakan piket saya selama di pondok pesantren. Bagi kalian yang pernah pesantren, pasti tahulah piket di pesantren itu kayak gimana? Yang pasti sih, beda dengan piket sekolah umum.
Kalo saya di sini (pesantren) biasanya piket itu di rolling atau bahasanya itu gantianlah. Jadi, ikhwan ada 11 orang. Nah, nanti kita bagi dua, jadi ada 2 tim (lima orang-enam orang). Misalkan hari Senin kelompok ikhwan 1 piket kelas, kelompok ikhwan 2 piket asrama. Nah, itu nanti hari berikutnya beda lagi kelompok ikhwan 1 piket asrama, kelompok ikhwan 2 piket kelas. Jadi beda hari itu beda tim, gitu sih kira-kira.
Tapi ya, karena ada akhwatnya juga yang udah punya jadwal piket kelas, jadi pilihannya itu kelompok ikhwan 1 atau 2 yang bagian piket kelas pada hari itu, diubah jadinya piket mushola.
Oya, khusus hari Jumat, itu piketnya, piket istimewa. Jadi tim ikhwan 1 dan 2 itu digabung. Namun sama juga di rolling dengan tim akhwat, Misalkan Jumat pertama ikhwan piket di mushola, tim akhwat piket di kebun. Hari Jumat berikutnya sebaliknya. Jadinya cuma 2 itu aja piketnya. Sekadar tahu, kalo kata santri istilahnya–untuk piket hari Jumat, kerja bakti. [Hayatun Nufus, kelas 1 SMA]