Loading

“Eh, kita mau jalan-jalan kemana?” ucap Kiko bertanya.

“Hmm, kemana yah. Aku kurang tahu tempat jalan-jalan yang perlu didatangi.” Ucap Aisyah bingung.

“Aku juga.” Ucap Annisa. Akhirnya Zainab bicara “ Gimana kita jalan-jalan ke Menara Eifel, trus kita foto-foto atau hunting disana.” Ucap Zainab gembira.

“Hmm, ide bagus. Oke kita kesana.” Ucap Kiko dan di-iyakan oleh Annisa dan Aisyah. Suatu hari, Annisa mengajak Zainab untuk bertemu dengan mamanya.

“Nab, kapan-kapan kamu ngajak aku ketemu sama mama kamu dong”. Ucap Annisa.

“Nggak ah, males lagian ngapain ketemu sama mama aku” ucap Zainab bertanya.

“Tapi, kamu dulu pernah bilang kalau mama kamu itu yang paling cantik, manis, baik dan plus-plus pokokonya di dunia, trus kamu janji mau ngajak Aisyah, Kiko dan aku ketemu sama mama kamu.” Ucap Annisa.

“Tapi itu dulu, sekarang udah berubah pikiran.”ucap Zainab judes. Annisa hanya diam dan berkata kembali “Nab, kamu nggak boleh kayak gitu. Walau pun dia jahat, nggak saying sama kamu dll tapi dia tetap orangtua kamu. Kamu nggak boleh kayak gitu, mama kamu udah susah payah nge-lahirin kamu, tapinya gitu sama mama kamu. Itu sama kayak anak durhaka Zainab. Kamu mau di akhirat nanti kamu disiksa Cuma karena kamu nggak peduli sama mama kamu?.”ucap Annisa menjelaskan kepada Zainab dengan lembut. Mendengar kata itu, hati Zainab luluh. Ia menangis dan memeluk Annisa.

“Hmm gimana ya. Yaudah deh, semuanya! Besok aku mau ngajak kalian ketemu sama mama aku” ucap Zainab.

“Horre” ucap Semuanya. Esoknya, Aisyah, Zainab, Annisa dan Kiko pun pergi ketemu sama mama Zainab. Mereka pergi ke kantor desiner mama Zainab. Zainab melihat mamanya yang sedang membuat desain baru.

“Ma, Aku mau ketemu sama mama” ucap Zainab. Mendengar perkataan itu, mama Zainab terhenti dan kaget.

” Nak, kamu kesini? Mama kangen banget sama kamu” ucap mama Zainab sedih.

“ia ma, Zainab tahu waktu itu pasti mama sedih banget. Mama, maafkan Zainab udah jahat sama mama, Zainab janji nggak jahat lagi sama mama.” Ucap Zainab di pelukan mamanya. Mama pun menangis.

“Ia nak, mama maafkan.” Ucap mama Zainab sedih. “Ohya ma, aku bawa temen ma.” Ucap Zainab senang.

“Ohya? Mana mereka ayo mama kasih minum dulu” ucap Mamanya Zainab.

Semenjak itu, mama dan Zainab Akrab sampai sekarang.

[Alifa NF, santriwati kelas 1jenjang SMP, Pesantren Media]

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *