Wajahnya menampakkan kepeduliannya kepadaku. Aku menggelengkan kepala. Tak lama, kakak kelasku datang ke kelas ku. “Yang namanya Keira segera datang ke ruang kepala sekolah, secepatnya!”
Deg-degan. Itu yang aku rasakan, kesalahan apa yang telah aku lakukan? Aku berjalan secepat mungkin ke ruang kepala sekolah. Semua mata di lorong sekolah melihatku. Aku mempercepat lagi jalanku.
Aku sudah sampai di depan ruang kepala sekolah. Aku mengetuk pintu secara pelan-pelan, detak jantungku semakin kencang. Aku takut.
“Silahkan masuk!” suara itu menyuruhku untuk memasuki ruang kepala sekolah. Aku masuk ke ruang kepala sekolah lambat-lambat. Asistennya menyuruhku duduk di kursi yang telah disediakan. “Hmm, Keira. Kamu tahu kenapa bapak menyuruhmu kesini?” tanya kepala sekolah.
Aku menggeleng. Apa salah ku? Aku sudah membuat kesalahan? Kesalahan apa?