Kau bagai pohon yang melindungi burung
Kau seperti sarang untuk anak-anakmu
Kau rela berkorban
Rela bekerja keras
Demi anakmu ini
Kau hidupi keluargamu
Dengan uang yang halal
Dengan kasih sayang yang luar biasa
Papa..
Walaupun ibu orang yang paling berjasa…
Tetapi bagiku kau juga orang yang sangat berjasa…
Pengorbananmu kali ini takkan aku sia-siakan papa..
Maafkan aku bila ada salah…
Pengorbananmu tanpa balas jasa…
[Wigati, santriwati angkatan pertama, jenjang SMP Pesantren Media]
Catatan: puisi ini adalah bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media
Gambar dari sini
KOMENTAR: Wigati yang asal Riau ini memang jauh dari kedua orang tuanya. Setelah menuliskan puisi kerinduannya kepada sang ibu, kini menuliskannya lagi sebuah puisi untuk sang ayah. Pilihan katanya sederhana tapi menarik dan pesannya lugas. Teruslah berlatih dan tetap semangat menulis
O. Solihin
Instruktur Kelas Menulis Kreatif
itulah indahnya hidup, seperti langit yang tidak selalu cerah, kadang-kadang dia mendung kelabu, kemudian hujan datang bersama gemuruhnya petir, setelah itu, hujan mulai reda dan memunculkan pelangi yang mempesona…. ^_^ itulah hidup