Loading

Tidak semua orang merasakan sekolah, ada banyak di luar sana orang tua yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Biasanya anak-anak yang masuk sekolah, tidak ingin berada di sekolah, mereka hanya ingin berfoya-foya, main kesana kemari, menghabiskan uang mereka, padahal mereka mendapatkan uang itu dari orang tua mereka. Mereka beranggapan bahwa sekolah itu tidak terlalu penting, sekolah itu membosankan, sekolah itu melelahkan. Di dunia ini memang tidak ada yang instan untuk masalah kehidupan, mereka yang sukses pasti merasakan susah saat belajar di sekolah, semua orang juga jarang yang bisa sukses semuanya, rata-rata hanya di bidang-bidang tertentu.

Aku mungkin termasuk anak yang beranggapan sekolah itu tidak terlalu penting. Saat aku SD, dan SMP, aku sering lalai dalam belajar, sehingga aku mendapatkan nilai yang jelek, dan aku mengecewakan orang tuaku. Ketika aku beranjak memasuki SMA, baru aku sadar betapa pentingnya belajar, di masa ini cari ilmu itu susah, tak seperti membalikkan telapak tangan. Kecuali orang itu serius menekuni sesuatu yang disukainya tapi bukan hal-hal yang jelek, jadi mereka bisa ahli dalam bidang yang ditekuni tersebut. Orang tua ku sering bilang,” tekuni yang kamu suka, tekuni yang kamu bisa, supaya kamu jadi ahlinya bidang yang kamu sukai itu, tekuni dan serius dengan pelajaran yang kamu sukai, tapi bukan berarti pelajaran yang kamu tidak suka kamu tinggalkan, tetap diikuti dan jangan bolos pelajaran itu.”

Sebenarnya aku nggak suka pelajaran yang terlalu banyak materi, aku juga nggak suka pelajaran bahasa, aku hanya suka praktik. Tapi aku terpaksa mengikuti pelajaran tersebut karena sebelum sebelum praktik selalu ada materi, yah meskipun aku sering bolos dalam pelajaran bahasa, aku juga tidak mau mengecewakan orang tuaku lagi, orang tuaku sudah mengeluarkan banyak uang untuk sekolahku, kalau dilihat dari adik-adikku, aku yang paling banyak pengeluarannya. Yah, emang beda usia beda kebutuhan sih, saat ini aku selalu berfikir untuk mencari uang sendiri, tapi aku masih belum bisa, karena aku masih perlu melakukan pembelajaran untuk menambah dam memantapkan ilmuku, aku juga sebenarnya punya potensi, itu kata ayahku, tapi aku masih ragu akan itu, karena aku masih malas untuk melakukannya, aku juga masih kurang pemahaman akan potensiku itu, jadi aku masih butuh pelajaran.

santri sedang evaluasi mapel Adab di kelas

Suka tidak suka aku harus belajar. Karena itu penting untuk masa depanku, aku juga anak pertama dari tiga bersaudara, jadi aku juga punya tanggung jawab terhadap adik-adikku, misalnya kalau orang tuaku sudah meninggal, aku yang harus membiayai mereka. Memang proses itu ada yang cepat dan ada yang lambat, yang cepat mungkin mereka sudah terlatih dari kecil, dan yang lambat mungkin mereka masih harus miningkatkan ilmu dan kualitas mereka. Di setiap proses pasti juga mengalami kegagalan, jadi kita juga harus bersabar dan selalu optimis, pantang menyerah. Ketika kita susah kita jangan melihat ke atas, kita harus memiliki sifat iri atas keberhasilan mereka, dan ketika kita sudah sukses lihatlah ke bawah jangan sombong atas keberhasilan kita, mungkin mereka yang di bawah juga ingin seperti kita, maka support-lah mereka, dukunglah mereka, motivasi mereka supaya mereka semangat untuk meraih keberhasilan.

Maka ketika orang tua kalian sudah susah-susah mencari uang untuk sekolah kalian, jangan sia-siakan. Kalian sangat beruntung, pakailah fasilitas yang sudah diberikan orang tuamu, untuk mendukung keberhasilanmu. Selalu belajar, jangan bolos pelajaran, kalau kalian menyia-siakan sesuatu yang sudah diberikan oleh orang tua kalian dengan susah payah, maka mereka akan merasa kecewa dan mereka merasa kalian tidak menghargai usaha orang tua kalian. [Hadziq Nakhwa Al-Badary, kelas 1 SMA]

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *