Kalian pasti udah nggak asing dengan yang namanya internet, kan? So pasti dong… Remaja gaul kayak kita ini, wajib update trend terkini. Ya nggak? Satu sama lain dari kita pasti berlomba-lomba jadi yang paling update, karena nggak mau dibilang ‘kudet’ alias kurang update.
Apa? Ada juga yang masih bilang kalian kudet? Duh… duh… itu orang kayaknya musti dikasih kacamata -10 biar bisa liat kalian itu remaja paling update dengan jelas. Mungkin nggak jarang sih, mereka yang men-judge orang lain biasanya sasarannya pada akhwat atau ikhwan yang tetap menggunakan fasilitas modern tersebut untuk berdakwah. Dengan kata lain mereka dakwah dengan cara online.
Lho, memang bisa? Nah, simak yuk yang satu ini.
Trend Masa Kini
Ibaratnya, Internet dan semua teknologi canggih zaman sekarang menjadi makanan pokok bagi setiap orang. Mulai dari anak-anak sampai lansia tak ada yang mau tersaingi. Tak heran, adat, kebiasaan, dan budaya-budaya yang dulu subur berkembang di kalangan masyarakat lambat laun memudar dengan perubahan zaman yang begitu pesat.
Contohnya saja seperti komunikasi yang sekarang serba mudah. Bisa lewat telpon, SMS, e-mail, bahkan social media yang bisa digunakan oleh semua kalangan. Ada lagi hiburan yang begitu mudah didapat hanya dengan duduk diam di depan televisi atau perangkat seperti PC atau gadget dan sebagainya. Semua itu seakan memaksa kita untuk patuh dengan perkembangan zaman yang mungkin jika tidak menanggapinya dengan selektif, bisa berdampak negatif bagi penggunanya.
Pernah dengar cerita seorang remaja akhwat diperkosa gara-gara facebook? Sering… mungkin itu yang akan keluar dari mulut kita. Ya, kejahatan yang ada di dunia maya memang tak asing lagi bagi kita. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan kasus sering kita dengar dari waktu ke waktu. Sepertinya tidak ada lagi sisi positif dari adanya media di zaman modern ini.
Change it with action
Pernah dengar ayat ini?
“… Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan…”
Gampangnya saja, lihatlah bayi yang baru belajar berjalan. Apa yang kita lihat? Pasti dia akan terus kembali bangun, bangun, dan bangun setiap kali terjatuh dari langkah kecilnya. Terus berusaha agar kakinya bisa menapak di lantai dengan kokoh sampai dia bisa berjalan kemudian berlari tanpa sadar alias sudah mahir seperti kita-kita ini. Apakah kita selama ini setelah beranjak dewasa berjalan, lari, makan, buang air masih mikir-mikir dulu? Kan tidak. Itulah action yang harus kita prioritaskan.
Jadi kalau dibilang sisi positif dari media tidak ada itu salah besar. Sekali lagi saya tegaskan itu salah besar. Karena baik buruknya media tergantung pada cara pemakaian penggunanya sendiri. Ketika kita melakukan action yang salah, maka akan berdampak negatif semuanya. Dan sebaliknya.
Karena itulah action sangat penting. Ketika ada keinginan, tanpa action kita tidak akan pernah mendapatkannya. Perubahan tidak akan terjadi kalau kita hanya diam dan menunggu. Kehidupan dan semua pekerjaan tidak akan berjalan tanpa action. Sama halnya dengan kerusakan di muka bumi yang semakin hari semakin marak di mana-mana. Tanpa adanya perubahan dan action oleh penghuninya (siapa lagi kalau bukan kita) kerusakan itu akan terus membabi buta dan menghancurkan bumi milik Allah ini.
Dakwah Online
Jangan keburu stress apalagi sampai pingsan liat sub-judulnya ya, guys. Kalian harus baca sampai akhir biar gak salah paham lagi mengenai istilah ‘dakwah’. Kenapa sih banyak (pake buanget) remaja yang enggan mendengar kata dakwah ini? Padahal dakwah itu nggak seseram yang kalian bayangkan, kok. Kewajiban dakwah bahkan dibebankan bukan hanya buat para ulama atau orang berilmu, ustadz atau ustadzah aja tapi kita semua, kaum muslim memikulnya.
Kalian tahu, dakwah itu bukan cuma disampaikan lewat forum besar, tabligh akbar, tausiyah, kultum, dan segudang nama lain yang biasa diadakan saat ada acara kerohanian, tapi mengingatkan teman kalian sholat misalnya, atau mencegah untuk berbuat yang makruh juga termasuk berdakwah lho. Baru tau ya? Duh, katanya ngaku update kok tentang dakwah yang se-simple ini kalian nggak tahu sih.
Sering dengerkan hadits yang berbunyi “Sampaikanlah dariku (yakni Rasulullah SAW) walau hanya satu ayat” HR.Bukhari ?
Nah, jadi ketika kita punya ilmu walau belum sebanyak dan setinggi ulama, kita harus tetap menyampaikannya pada yang lain. Karena itu bisa menjadi pahala yang akan terus mengalir sampai kita dipanggil menghadap Sang Ilahi, lho.
Nih buktinya. Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
Kesimpulannya, dengan canggihnya media sekarang, bukan perkara sulit yang menghalangi kita untuk berdakwah, guys. Di mana dan kapanpun kita harus senantiasa berdakwah untuk kemaslahatan umat. Dengan media yang sudah disediakan, misalnya membuat tweet motivasi, status tentang ilmu yang kita dapat dari sehabis mengkaji Al-Qur’an dan sebagainya tentang amar ma’ruf nahi munkar kita bisa berdakwah dengan mudahnya.
Manfaatkanlah apa yang ada sebelum kita dimanfaatkan. Dengan cara yang mudah, dakwah online dinilai efektif, karena konsumen yang setiap saat meningkat. Jadi, tingkatkan juga dakwah kita, agar mereka perlahan tapi pasti bisa mengenal Islam secara kaffah. Tetap semangat dakwah, Allahu Akbar…!
*gambar dari sini
[Zahrotun Nissa, santriwati jenjang SMA angkatan ke-3, Pesantren Media]