Oleh ‘Umar ‘Abdullah*
(BAGIAN 01)
MISTERI SIAPA YANG DISALIB
‘Isa bin Maryam as masih hidup dan belum meninggal sampai sekarang. Orang-orang Yahudi tidak pernah membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Orang yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan ‘Isa. Isa sendiri telah diangkat oleh Allah ke langit. Diangkat ruh sekaligus badannya. Fakta ini disingkap oleh Allah dengan firman-Nya:
“Dan karena ucapan mereka, ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, ‘Isa putra Maryam Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepadaNya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Terjemahan QS. an-Nisaa’: 157-158)
Demikianlah, Nabi ‘Isa sekarang hidup di langit.
MENJELANG KIAMAT NABI ‘ISA TURUN KE BUMI
Telah tsabit di dalam hadits yang sangat banyak lagi shahih dari berbagai jalur hingga sampailah kepada derajat mutawatir, bahwasannya Allah swt telah mengangkat ‘Isa as ke langit dan akan diturunkan ke bumi pada akhir zaman. Hadits-hadits tersebut mutawatir dari Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abi al-‘Ash, Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, dan Hudzaifah bin Usaid ra. Di dalam hadits-hadits tersebut terdapat penjelasan tentang gambaran turunnya ‘Isa dan tempat di mana beliau akan turun.
Dari an-Nawwas bin Sam’an, dari Nabi saw, beliau bersabda,
“Allah mengutus al-Masih putra Maryam dan turun di sisi menara putih sebelah timur Damaskus. Mengenakan dua baju berwarna tanah merah, meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Jika dia menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, dan apabila mengangkat kepala, maka (seolah-olah) berjatuhan tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium aroma nafasnya melainkan mati. Padahal nafasnya dapat dirasakan sejauh mata memandang.” (HR. Shahih al-Bukhari)
NABI ISA TURUN KE BUMI PADA MASA IMAM AL-MAHDI
Nabi ‘Isa turun ke bumi saat kaum muslimin dipimpin oleh Imam al-Mahdi.
‘Ali bin Abi Thalib ra mengatakan sabda Rasulullah saw:
“Kalaupun umur dunia ini tinggal satu hari lagi, Allah tetap akan membangkitkan seorang laki-laki dari kami, yang memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kezhaliman.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Imam al-Mahdi ini dari keturunan Rasulullah saw, dari anak-cucu Fathimah ra. Ummu Salamah ra mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
‘Al-Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-cucu Fathimah.’” (HR. Abu Dawud)
Allah menutupi kekurangan-kekurangan Imam al-Mahdi dan memberikan keutamaan-keutamaan dalam waktu semalam. Rasulullah saw bersabda,
“Al-Mahdi dari kami, ahlul bayt. Allah membuatnya shalih dalam waktu satu malam.” (HR. Ahmad)
Imam al-Mahdi muncul setelah Khilafah tampil lagi sesudah ketiadaannya, dan terjadi perebutan kekuasaan antara tiga orang anak khalifah. Tsauban meriwayatkan sabda Rasulullah saw,
“Ada tiga orang yang saling berperang di sisi gudang kekayaan kamu sekalian. Mereka semua adalah anak khalifah (yang kekuasaannya) tidak beralih kepada satu pun dari mereka. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur. Mereka memerangi kamu sekalian dalam suatu pertempuran yang tidak bisa dilawan oleh bangsa manapun. – Kemudian Rasulullah menyebut sesuatu yang tidak saya hafal– lalu bersabda, ‘Jika kamu sekalian melihat orang itu, maka berbai’atlah kepadanya, meskipun harus merangkak di atas salju. Karena dia adalah khalifah Allah yang mendapat petunjuk (al-Mahdi).’” (HR. Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
“Bagaimana kalian, apabila Putra Maryam telah turun kepadamu, sedang imam kalian tetap dari kalangan kalian? (HR. al-Bukhari)
NABI ISA MEMBUNUH DAJJAL
Salah satu tugas utama al-Masih ‘Isa ketika diturunkan ke bumi menjelang Kiamat tiba adalah membunuh al-Masih Dajjal.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra bahwa ia berkata, ”Rasulullah saw bersabda,
‘Dajjal akan keluar pada saat agama dalam keadaan lemah dan pada saat ilmu ditinggalkan…’
Kemudian ia menyebutkan lengkap haditsnya. Dan di dalamnya:
‘…Kaum Muslimin lari ke Gunung ad-Dukhan di Syam. Lalu Dajjal mengejar dan mengepung mereka. Ia mengepung ketat dan memberikan tekanan sangat keras kepada mereka. Kemudian ‘Isa bin Maryam turun dan berseru di akhir malam, ‘Wahai sekalian manusia! Apa yang mencegah kalian untuk memerangi si pendusta yang keji?’ Mereka berkata, ‘Orang ini kerasukan jin’. Kemudian mereka mendatanginya, dan ternyata mereka mendapati ‘Isa bin Maryam as. Kemudian iqamah shalat dikumandangkan, ada yang berkata, ‘Silakan maju, wahai ruh Allah.’ Dia berkata, ‘Hendaklah imam kalian maju dan mengimami kalian.’ Setelah dia selesai shalat Shubuh, mereka keluar menuju Dajjal. Manakala si pendusta melihat ‘Isa, ia meleleh seperti melelehnya garam dalam air. ‘Isa berjalan mendekatinya lalu membunuhnya. Sampai kemudian pohon dan bebatuan memanggil, ‘Hai ruh Allah! Ini orang Yahudi.’ Dia (‘Isa) tidak meninggalkan seorang pun yang mengikuti Dajjal kecuali membunuhnya. ” (Hadits shahih riwayat Ahmad)
Dalam hadits lain lebih dirinci.
Rasulullah saw bersabda,
“‘Isa as. akan mengejar Dajjal sampai di sisi pintu gerbang Ludd. Apabila Dajjal melihat ‘Isa, Dajjal meleleh seperti melelehnya garam. Lalu Isa as. berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya saya memiliki satu pukulan untukmu, kamu tidak akan lepas dariku.’ Lalu ‘Isa menyusulnya dan membunuhnya dengan tombaknya. Para pengikut Dajjal melarikan diri dan orang-orang mukmin mengejar mereka. Orang-orang Mukmin membunuh mereka sampai pohon dan bebatuan berkata, ‘Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku. Kemarilah bunuhlah dia!’ Kecuali pohon al-Gharqad, sesungguhnya ia pohon Yahudi.” (HR. Muslim)
Perlu diketahui, bahwa Ludd adalah sebuah daerah dekat dengan Baitul Maqdis/ Yerusalem.
Ya, salah satu pengikut setia Dajjal adalah kaum Yahudi dari Isfahan. Isfahan adalah sebuah kota yang sekarang di dalam negara Iran. Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Dajjal akan diikuti 70.000 Yahudi Isfahan. Mereka mengenakan jubah tebal bergaris-garis. (HR. Muslim) Dan dalam riwayat Imam Ahmad, …”70.000 Yahudi Isfahan mengenakan mahkota bermutiara.”
*Pengajar Aqidah Islam dan Sejarah Islam di Pesantren Media