Loading

Guys, kamu aktif di media sosial? Di facebook, twitter, instagram atau lainnya? Hmm, pernah nggak kamu membanding-bandingkan hidupmu dengan teman-temanmu di media sosial tersebut? Misalnya, kamu lihat foto-foto mereka yang sedang makan bareng keluarganya di restoran terkenal, nongkrong di café gaul atau di daerah wisata. Pernah nggak kamu berpikir seperti ini: Kok kayaknya mereka lebih kaya, lebih sukses, lebih pintar, lebih bahagia atau lainnya. Biasanya yang mikir kayak gini akan minder deh. Suer!

Eits… tunggu dulu. Jangan jadi minder beneran! Kenapa? Karena ada berita yang cukup mengagetkan nih. Mungkin bikin kamu geleng-geleng kepala. Guys, belum lama ini polisi di Cina menangkap seorang sosialita yang sangat eksis di media sosial. Tahu nggak kenapa? Ternyata eh ternyata gaya hidup mewahnya itu adalah dari hasil judi ilegal. Wah judi ilegal, Guys! Parah banget kan? Eksis sih eksis, mewah sih mewah. Tapi kalau dari hasil judi apa gunanya? Judi kan haram! Jangan sampe deh kamu melihat orang lain lebih (kaya, pinter, sukses dll) dibanding kamu. Eh, ternyata kelebihan yang mereka peroleh itu adalah dengan cara yang haram. Nggak banget deh!

Guys, pernah nggak kamu merasa iri melihat kehidupan orang lain? Kelihatannya temanmu itu hidupnya happy-happy aja. Hmm, emang nggak bisa dipungkiri sih. Kamu lihat profil teman-temanmu atau profil publik figur di media sosial. Kayaknya, hidup mereka itu enak banget. Mau apa aja kayaknya gampang. Mau gadget tinggal milih. Mau tas baru tinggal diantar. Kerjanya jalan-jalan aja, shopping, wiskul (wisata kuliner). Udah gitu berprestasi ditambah punya keluarga bahagia. Bagaimana dengan kita?

Guys, banyak loh teman kita yang merasa hidupnya itu kurang beruntung. Jangankan shopping, punya duit aja pas-pasan. Cuma cukup buat makan. Nah, yang kayak begini nih yang salah! Hati-hati bisa muncul penyakit hati. Iri, sedih, minder, nggak pede, putus asa bahkan tidak bersyukur. Gazwat!

Padahal kita nggak tahu kehidupan teman-teman di media sosial yang sebenarnya itu seperti apa. Apa mereka beneran bahagia? Kaya? Sukses? Inget ya, media sosial itu adalah dunia maya. Belum tentu temanmu lebih bahagia dan sukses dibanding kamu. Sebaliknya, mungkin mereka lebih menderita.

Dunia maya itu banyak diseting loh. Nggak semua yang ditampilkan di media sosial itu nyata. Mungkin aja mereka melihat profil kita dan merasa kita lebih bahagia dibanding mereka. Mungkin aja mereka iri kepada kita.

Jangan membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain

Guys, kita emang nggak boleh membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain. Kenapa? Karena apa yang sudah diperoleh oleh orang lain dan belum kita miliki, belum tentu loh dibutuhkan oleh kita. Belum tentu itu hal yang baik dan berguna bagi kita. Inget, Guys, kita beda dengan mereka. Kita ya kita. Hidup mereka ya mereka. Untuk apa cape-cape ngurusin dan mikirin hidup mereka sementara hidup sendiri aja nggak diurus?

Guys, biar kita nggak membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain maka kuncinya adalah bersyukur. Yakin deh, Allah Swt sudah menentukan jalan hidup kita yang terbaik. Kalau hidupnya masih kekurangan, coba deh introspeksi diri. Siapa tahu kita masih kurang ikhtiarnya. Harusnya, kekurangan itu kita jadikan sebagai pemicu untuk berusaha mendapatkan yang lebih baik. Nah, bagi kamu yang berkecukupan, bersyukurlah. Jangan sombong dengan memamerkannya di media sosial.

Inget, setiap orang punya jalan hidup masing-masing. Jalan hidup yang pastinya sudah dirancang oleh Allah Swt. Nah, tinggal kitanya nih. Mau berusaha sekuat tenaga atau nggak. Berusaha mendapatkan jalan terbaik atau sesuatu yang kamu inginkan. Harus kita upayakan. Tapi dengan jalan yang halal. Jangan seperti sosialita tadi yang menempuh dengan jalan haram.

Guys, kadang saat kita melihat kehidupan orang lain lebih baik, muncul prasangka buruk. Misalnya, kamu bertanya-tanya itu duitnya dari mana ya? Apa dari hasil korupsi atau jual diri kali ya? Ih, amit-amit deh!

Yang kayak gini jelas nggak boleh, Guys. Berburuk sangka atau suudzon itu nggak boleh. Apalagi kepada saudara sesama muslim. Sebagai seorang Muslim, perbuatan di dunia nyata atau pun di dunia maya, keduanya akan dimintai pertanggung jawaban. Jangan sampe deh kita jadi benci dan iri dengan orang lain karena nggak hidup seperti mereka. Dalam Al Quran Allah melarang kita berburuk sangka:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari buruk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (QS. Al Hujurat [49] : 12)

Guys, sekali lagi, jangan sibuk ngurusin kehidupan orang lain. Fokus dan perbaiki hidup kita sendiri agar menjadi lebih baik. Dekatkanlah diri kepada Allah Swt. Banyak-banyak berikhtiar dan berdo’a. Yakin deh, Allah itu Maha Adil dan Bijaksana. Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Allah Swt berfirman:

… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah [2] : 216)

So, jangan membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain ya. Apa pun yang telah diberikan oleh Allah patut kita syukuri. Jangan sombong dan iri. Inget, Kita nggak bisa menilai orang hanya lewat media sosial. Lewat foto-foto yang mereka upload. Apakah mereka benar-benar sukses, kaya, pintar dan lainnya. Atau sebaliknya. Kita nggak tahu jalan seperti apa yang mereka tempuh. Jangan sampe kita memilih jalan haram demi mendapatkan apa yang diinginkan. Hilangkan rasa iri, sedih, dengki yang mungkin sempat menyangkut di hati. Hiasilah hari-harimu dengan rasa syukur kepada Allah Swt. Ready? Hamasah 2014!

[Siti Muhaira, santriwati kelas 3 jenjang SMA, Pesantren Media]

 

 

 

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *