Loading

Islamic Book Fair. Artinya apa yah? Buku Islami apa? Aduh, fair artinya apa ya? Em, mungkin bazar buku islam kali ya? Eh, gak tau deh. Pokoknya namannya Islamic Book Fair yang di sana banyak orang jualan buku islam, jilbab, obat-obat herbal, baju ikhwan, baju anak-anak muslim, dan banyak lagi deh. Kalo punya banyak duit, insya Allah dibeli semua deh. Habisnya, udah bagus-bagus murah lagi.

Nah, ngomong-nngomong Islamic Book Fair. Rabu 05 Maret 2014, santri-santri Pesantren Media melakukan perjalanan menuju Senayan. Tujuannya adalah pergi ke Islamic Book Fair. Yah, walaupun tidak semua satri Pesantren Media mengikuti jalan-jalan ke Islamic Book Fair. Ada yang lagi sakit dan ada yang pulang. Tapi, tetap menyenangkan kok walaupun akhirnya melelahkan sekali.

Kaki-kaki santri pesantren media mulai melangkah untuk menuju terminal. Ya, kali ini kami akan menggunakan  APTB untuk pergi ke Islamic Book Fair. Perjalanan dimulai!

Tidak lama setelah berada di dalam angkot yang penumpangnya maximal sekali. Kami turun dari angkot dan masuk ke dalam APTB. Aroma  di dalam APTB mengingatkanku kepada aroma ketika di damri. Yang membuatku akan meras sakit perut dan  pusing. Yang berbedanya adalah, di damri kita bisa tidur. Tapi, di APTB susah sekali mau tidurnya.

Sudahku duga dari awal,  aku pasti akan merasakan kebosaan dan sakit kepala. Tapi  tenang,  itu hanya sementara. Kalo sudah sampai tujuan, pusing itu akan lewat begitu saja.

Perjalanan menuju senayan. Membuatku ingin pulang kampung lagi. Tapi ini adalah perjalanan menuju senayan. Bukan Soekarno-Hatta. Perjalanan pun berlanjut dengan lancar. Akhirnya santri-santri pun turun di pemberhentian Busway Polda.

Oh, iya. Selain menggunakan APTB kami juga menggunakan mobil. Tapi, yang di dalam mobil adalah ustadzah dan anak-anak. Walaupun ada ustadz, santri dan teh Yuni. Dan sisanya naik APTB.

Kami dibagi  berkelompok-kelompok. Yang di kelompok itu  ada seorang pemimpin. Dan 1 kelompok itu tidak boleh berpisah. Apabila  ada yang mau pergi hanya berdua atau berapa, yang penting sendiri. Itu harus meminta izin dulu kepada pemimpin masing-masing.

Kami pun masuk. Tapi, aku dan kelompokku masuk kedalam untuk shooting, bukan untuk jalan-jalan. Apabila shooting selesai baru bisa jalan-jalan.

Di Islamic Book Fair banyak orang yang menggunakan cadar. Tapi,aku rasa orang yang menggunakan cadar itu cantik-cantik, gak tau deh! Menurut kalian.

Setelah itu aku dan Fathimah membeli tiket untuk melihat pedang nabi dan sahabat-sahabatnya. Tapi, sayangnya itu hanya duplikatnya saja. Tapi, tak apalah. Yang penting sudah ada gambaran. Di dalamnya kami melihat Oky Setiana Dewi dan suaminya. Tapi, sayangnya itu hanya photo. []

[Saknah Reza Putri, santriwati Pesantren Media, jenjang SMP, angkatan ke-1]

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *