Ini hanya segelintir kisahku dengan mereka. Mejalani hidup bersama-sama selama hampir tiga tahun sangatlah tidak mudah. Banyak cerita-cerita yang kami lewati bersama kebahagiaan, kesulitan , bahkan kita pun harus merasakan sebuah kesedihan kehilangan orang yang kita sayangangi dan itu kami lewati bersama.
Temanku selau berkata “sedih ya kita bakal pisah” Akupun juga berpikir apakah kita bisa mengulangnya kembali cerita-cerita yang kita lewati. Hah! Memikirkan hal itu saja sudah membuat mataku berkaca-kaca.
Apakah semuanya akan dilupakan setelah kita berpisah? Itu juga yang selalu menjadi pertanyaanku setiap kali aku memikirkan teman –temanku. Aku berharap tidak.
Aku senang medapat teman baru setelah aku menutup cerita SMPku dan berpindah dari tempat yang membuatku jenuh dari tiga tahun berada disana. aku hanya ingin merasakan suasana baru bukan aku jenuh karena suatu hal yang menyebalkan.
Dan disinilah Cerita itu berawal dari pertemuan kita saat menjadi santri baru. Wajah mereka begitu lucu dan polos dan wajah mereka begitu asing untukku.
Dari beragam daerah,sifat, dan kebiasaan kami disatukan. Satu haripun terlewati setelah lepas dari acara pemenerimaan mulai dari sinilah kami menjalani hidup kami tanpa orang tua, saudara dan yang akrab dengan kita.
Kita harus menjalani hidup dengan orang baru yang tidak kita kenal sama sekali. Itulah tantangan awal untuk kita.kita harus bisa menyesuaikan diri dengan yang lain.
Tapi dengan berbeda-bedanya sifat kita itu yang membuat kita beda antara satu dengan yang lain. Ada yang gampang bergaul dan ada yang sangat sulit untuk bergaul.
Dan diantara kedua pilihan tersebut akulah yang sangat sulit bergaul dan yang lebih menyedihkan bagiku adalah aku hanya dekat dengan satu orang sedang temanku yang lain mereka sudah hampir mengenal semuanya.
Padahal aku berasal dari sekolah yang tak jauh beda dari sekolah SMPku hanya beda tempat saja.
Aku mulai mengingat satu hal yaitu teman pertamaku adalah RANI.
[Chairunisa Bayu Prameswari, Santriwati Angkatan ke-2 Jenjang SMA, Pesantren Media]