Loading

Guys, kita emang kudu kenal sama diri kita. Siapa yang nggak kenal sama dirinya sendiri? Ada yang belum kenalan? Hmm… beruntung buat kamu yang udah kenal sama diri kamu. Tapi banyak juga loh orang yang belum kenal sama dirinya sendiri. Nggak kenal sama potensi yang dia miliki. Nah, kalo kita nggak tahu alias nggak kenal sama diri sendiri bisa gawat urusannya. Karena, kalo nggak kenal dirinya sendiri otomatis nggak kenal sama Tuhannya. Beneran! Nggak kenal sama yang nyiptain dia dari semenjak di kandungan sampe segede sekarang.

Yahya bin Muaz ar-Razy, seorang sufi pernah ngomong kayak gini: man ‘arafa nafsahu, ‘arafa rabbahu (barang siapa yang mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya).

Nah, udah jelas kan, Guys kalo yang kenal sama dirinya berarti dia kenal sama Tuhannya. Sebaliknya yang nggak kenal dirinya sendiri maka nggak kenal juga sama Tuhannya.. Naudzubillahi min dzalik! Jangan sampe kita kayak gini ya. Sebagai seorang Muslim, kita harus tahu dan ngerti siapa sih Tuhan kita. Yaitu Allah Swt.

Guys, kenal sama diri sendiri itu ada manfaatnya loh. Salah satunya biar nggak sombong. Kalian udah pada tahu kan kalo orang sombong itu nggak banyak temennya? Orang nggak mau deket-deket sama dia. Terus kalo nggak ada temen berarti sendirian? Ya iya. Sebagai mahluk sosial, kita juga perlu loh berinteraksi sama orang lain. Komunikasi, kerja sama dll. Kita nggak bisa hidup sendirian. Pasti perlu bantuan orang lain. Kita mau ngejar impian kita juga nggak lepas dari orang lain. Coba, selama ini kita punya uang dari mana? dari orang tua. But, kalo yang udah bisa nyari sendiri.

Nah, siapa sih yang berhak sombong? So pasti jawabannya Allah Swt. Why?Karena Dia-lah yang udah nyiptain semua yang ada di alam semesta ini. Bukan saya ataupun kalian.

Guys, ada cerita nih. Suatu hari Lukman al-Hakim nasehatin anaknya. Beliau ngomong kayak gini:

“Janganlah engkau palingkan wajahmu dari manusia dan jangan menjauhkan diri dari mereka. Janganlah engkau memandang manusia dengan remeh dan hina. Janganlah engkau bergaul dengan orang-orang yang hasad, dengki, dan sombong. Hiduplah engkau bersama manusia dan untuk manusia. Dengarlah dengan teliti jika manusia berbicara dan bergaul denganmu. Tunjukkanlah kepada mereka wajah manis, riang, dan gembira. Senantiasa kamu melemparkan senyum kepada mereka. Jika engkau selalu bersama mereka, mereka akan mencintaimu. Senyum selalu, dan berlemah lembutlah kepada mereka. Jika engkau merendah diri terhadap mereka, mereka akan memuliakan kamu. Ketahuilah wahai anakku, bahwa orang sombong itu tak ubahnya seperti seorang yang berdiri di puncak bukit. Apabila dia melihat ke bawah, semua manusia kelihatan kecil, sedangkan dia sendiri nampak kecil di mata semua manusia lainnya.” (Mutiara Nasihat Lukman al-Hakim, karya Dr. Fathullah al-Hafnawi, hlm. 84-85)

Nah, bijak banget kan nasehatnya? Makanya jangan sombong. Jangan ngerasa diri kita lebih baik dan lebih mulia dari yang lain. Ngerasa paling baik. Padahal Allah Swt mandang hamba-Nya cuma dari sisi ketaqwaannya. Makanya, biar ga sombong, kenali deh diri sendiri.

Nah, terus gimana sih caranya biar kita kenal sama diri sendiri?

Coba deh intropeksi diri dulu. Hal ini buat ngukur sejauh mana sih kita kenal sama diri kita. Siapa sih kita? Dari mana asal kita? Di dunia mau ngapain? Mau kemana? Nah pertanyaan ini yang kudu bisa kita jawab loh sebagai seorang Muslim. Pertanyaan mendasar tapi penting banget.

Coba sekarang, siapa sih kita? Kalau jawabannya manusia. Bener, kita emang manusia. Manusia atau Hamba Allah. Terus dari mana asal kita? Maka jawabannya, ya, dari Allah karena Dia-lah yang udah nyiptain kita. Terus hidup di dunia buat apa? Bukan buat foya-foya, nikmatin dunia. Bukan buat shopping sama nongkrong di café-café. Buan buat males-malesan. Tapi buat beribadah kepada Allah. Taat sama Allah. Terakhir, mau kemana kita? Ya, balik lagi. Kita kembali pada Allah. Kita semua pasti kembali sama Allah. Kita milik Allah. Ini jangan sampe dilupain.

Nah, kalau kita udah ngerti hal-hal tadi Insya Allah kita tahu siapa kita sebenernya. Yaitu kita hamba Allah, dari Allah, hidup buat ibadah dan kembali lagi ke Allah. Tapi masalahnya, guys, udah belum sih kita jadi hamba Allah yang taat?

Kalau kita ngaku Muslim, apa yang udah kita lakuin? udah nggak sih kita berjuang dan berkorban buat Islam? Ngebela agama kita? Hmm… intropeksi diri deh! HAMASAH! ^^

[Siti Muhaira, santriwati kelas 2 jenjang SMA, Pesantren Media]

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *