Desa Laladon memang terbagi menjadi macam-macam. Ada Laladon baru, Laladon Indah, Laladon permai. Tapi saya akan mengamati Laladon Permai menurut pengalaman saya.
Laladon permai adalah komplek perumahan yang di datangi dari beberapa daerah. Tidak semua warga Laladon permai asli dari desa ini. Di komplek ini tidak semua warganya muslim. Contoh salah satu rumah nonmuslim, apabila kita memamusiki komple ini, kemudian melewati Pos satpam, maka akan terlihat sebuah rumah besar, dengan halamanya yang luas. Disitulah salah satu rumah non muslim yang saya tau.
Di komplek ini ada keunikan tersendiri, dan awalnya saya juga agak bingung, di komplek sekecil ini masak ada Puskesmas. Setelah saya saya amati cukup lama, ternyata puskesmas ini milik desa Laladon. Dan hampir setiap pagi di datangi orang-orang dari luar komlek ini.
Warga di komplek ini ramah-ramah, mesikipun ada juga kalau berpapasan hanya lewat saja tanpa melihat orang lain.
Awalnya, ketika saya membaca di Pesantrenmedia.com, Saya membaca alamat pesantren ini, salah satunya kata-kata yang masih saya ingat adalah perumahan, di pikiran saya terlintas, bahwa perumahan itu identik dengan lokasinya mewah, bagus dan lain-lain. Ternyata setelah saya ke komplek Laladon Permai ini Berbeda jauh dari pikiran saya sebelumnya, di sini jalan nya saja ada yang bagus, ada juga yang berlubang. Contoh jalan yang bagus terdapat di jalan Tulip dan di jalan Teratai. Dua jalan ini sangat bagus di banding jalan yang lain. Tapi saya juga agak bingung, kenapa yang di perbaiki hanya dua jalan ini. Mengapa jalan-jalan yang lain tidak di perbaiki seperti dua jalan ini.
Jenis dan bentuk rumah di Laladon permai bermacam ragam. Ada yang bagus ada juga yang biasa. Di komplek ini terdapat lapangan Badminton dan lapangan basket.
[Dihya Musa Amal Romis, santri Pesantren Media, jenjang 1 SMA]
Catatan: tulisan ini adalah bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media