Wajar saja banyak terjadi pemerkosaan. Toh para kaum wanitanya juga tidak bisa menjaga dirinya. Keluar malam-malam, pakai pakaian yang tidak sopan, pulang dari club malam, klabing. Seperti kejadian di India beberapa minggu lalu, itu karena wanitanya pulang malam sehabis nonton di bioskop kan?. Kejadian di India tidak beda jauh dengan kejadian yang di alami tetangga saya. Waktu itu malam minggu ada dangdutan di kampung tetangga, Lili (nama samara) dia dan teman-temannya datang ketempat hiburan itu. Waktu itu sudah larut malam teman-teman Lili sudah pulang, Lili masih di tempat hiburan itu dengan seorang laki-laki (supir angkot) yang baru di kenalnya. Lalu Lili di ajaknya untuk ikut dengan laki-laki itu, bilangnya sih mau di anterin pulang. Ga taunya di bawa entah kemana, terus kabarnya Lili di perkosa bukan hanya satu orang. Laki-laki itu juga mengajak teman-temanya, kurang tau juga berapa orang temannya. Beberapa hari setelah dangdutan itu Lili belum pulang, lalu ada tetangga yang melihat Lili dan membawanya pulang. Namun Lili terlihat histeris dan ketakutan. Setelah di bawa pulang Lili masih terlihat histeris dan ketakutan. Berbagi macam cara sudah di lakukan oleh pihak keluarga. Sampai-sampai tanah yang dimiki pihak keluarga terpaksa harus dijual. Akhirnya Lili jadi gila, setiap hari dia diam di depan gapura rumanya, yang kebetulan banyak kendaraan yang melintas. Kalau dia lagi kumat kadang kendaraan yang melintas itu di lemar batu. Terkadang juga, jika dia melihat angkutan yang melintas dia histeris dan marah. Setelah berbulan-bulan akhirnya Lili bisa lebih tenang. Dia masih suka diam di gapura rumahnya, namun kini dia tidak seperti dulu.
Hampir miripkan kejadiannya. Bedanya, kasus di India pulang nonton dari bioskop dan penganiayaan pun terjadi sampai-sampai wanita itu meninggal, sedangkan tetangga saya nonton dangdutan dan pulang tidak cacat dekitpun namun jiwanya terganggu jadi gila. Kajadian ini memang bukan yang pertama terjadi. Sudah banyak korban, namun para wanita ini tidak merasa was-was. Mereka hanya memikirkan “saat ini aman” padahalkan tidak tau apa yang akan terjadi setelah itu. Mungkinkan, itu akan terjadi padanya?. Merekan tidak menjaga pakaian yang mereka kenakan. Aurot di pertontonkan, main malam-malam sampai-sampai lupa waktu, keluar malam sendirian, pengaruh alkohol. Itu semua kan menarik kaum laki-laki untuk melakukan itu (pemerkosaan). Dan di sini juga peran orang tua sangat penting, walaupun anaknya itu sudah berumuar 24 tahun ke atas. Jangan di kira anaknya sudah dewasa jadi dia bisa jaga diri. sebelum anaknya menikah, tanggung jawab kan masih di orangtua.
Sedikit tips untuk mencegah terjadinya pemerkosaan:
- Memakai pakaian yang sopan
- Jika keluar malam minta di temanin bapak atau sodaranya
- Jika pulang kerja, lihat dulu angkutan yang akan di tumpangi, aman atau tidak
- Hindari acara-acara yang jadwalnya malam
- jangan mudah terbujuk dengarn tumpangan pada orang yang tidak dikenal, bahkan yang sudah dikenal pun harus hati-hati
[Holifah Tussadiah, santriwati tingkat 1 SMA di Pesantren Media]
Catatan: tulisan ini sebagai tugas menulis feature kelas menulis kreatif Pesantren Media.
mang betul itu………
itukh gunany ada pesntren………..