Tidak lama lagi, kita Umat Islam akan menyambut sebuah bulan yang penuh berkah, yaitu Bulan Ramadhan, yang juga disusul dengan Hari Raya Idul Fitri, sebuah moment yang tentunya sudah banyak ditunggu-tunggu oleh seluruh Umat Islam di dunia. Aku sendiri sudah tidak sabar ingin cepat-cepat menyambut Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya penuh keberkahan.
Kita tentu harusnya senang dengan kedatangan Bulan Ramadhan ini. Namun, di zaman sekarang ini kita dituntut agar selalu waspada dan bersiap-siap dengan tindak kejahatan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Apalagi menjelang Hari Raya seperti ini, tindakan kriminal biasanya akan meningkat, terutama kasus pencurian. Kurang dari 3 bulan lagi, kita akan memasuki Hari Raya Idul Fitri, memang masih cukup lama, tapi setidaknya kita harus terus waspada terhadap ancaman dari orang-orang jahat.
Was-was makin bertambah, manakala aku memikirkan apa yang telah terjadi di kawasan Cilauk ini. Cilauk adalah nama sebuah kawasan yang terletak di Desa Laladon, dimana aku dan santri-santri ikhwan lainnya tinggal, di sinilah Rumah Media berada (Asrama Ikhwan Pesantren Media). Bisa dikatakan daerah ini cukup rawan kemalingan.
Beberapa bulan lalu, rumah tetangga yang letaknya berjajar dengan Rumah Media, berhasil dibobol maling ketika pemilik rumah sedang pergi. Tentu saja perhiasan dan benda-benda berharga di dalamnya telah berpindah ke tangan sang maling. Tidak cukup sampai di situ, sebuah konter yang terletak di pinggir jalan, berjarak dua rumah dari Rumah Media, juga berhasil menjadi sasaran empuk sang maling. Dan yang sulit dipercaya, Komplek Laladon Residence, yang sejauh ini dijaga ketat oleh satpam, juga berhasil ditembus oleh maling.
Maka dengan demikian, Rumah Media kini berada di antara tiga buah rumah yang pernah kemasukan maling. Woww, bukan mustahil jika suatu saat nanti Rumah Media juga akan menjadi sasaran sang maling. Namun kami tidak takut, dengan tetap ikhtiar dan berdoa kepada Allah, kami yakin Allah akan melindungi rumah ini, Insya Allah. Karena Allah berada dekat di sekitar kita, dan pasti akan mengabulkan doa hamba-Nya yang beriman dan melaksanakan perintah-Nya, sebagaimana Firman Allah dalam Surah al-Baqarah ayat 186:
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS: al-Baqarah:186).
Dan untuk mencegah ancaman maling tersebut. Ustadz Umar, selaku Direktur Pesantren Media, akhirnya mengambil sebuah tindakan yang dinilai ampuh untuk menjaga Rumah Media agar tetap aman. Ustadz Umar pun merancang sebuah jadwal keamanan, sehingga jika berjalan lancar, Rumah Media tidak akan ditinggal dalam keadaan kosong. Insya Allah semua akan tetap aman dan terkendali dengan Izin Allah.
Dan untuk lebih amannya lagi. Kami pun harus selalu waspada terhadap orang tak dikenal yang sering muncul tiba-tiba di depan Rumah Media. Tidak hanya aku, teman-teman dan Ustadz Rahmat pun ternyata sering melihat orang-orang tak dikenal yang secara mencurigakan berdiri di depan Rumah Media. Hal seperti itu biasanya terjadi di waktu shubuh.
Meski kita tidak boleh munuduh, tapi kurasa kita juga patut mencurigai orang tersebut. Bisa jadi ia salah satu maling yang sedang mengamati keadaan rumah.
Dan bicara masalah maling, sebenarnya aku masih bertanya-tanya. Kenapa sih mereka mencari uang dengan cara yang haram dan sangat beresiko. Memang sih, hasil yang didapat juga cukup besar. Namun jika tertangkap, bisa jadi mereka akan dihajar masa. Tidakkah mereka sadar, bahwa makanan yang mereka dapat dari cara yang haram maka haram juga makanan tersebut. Padahal Allah memerintahkan kita agar memakan makanan yang halal, seperti Firman-Nya dalam Surah an-Nahl ayat 114 yang berbunyi:
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS: an-Nahl:114).
Kurangnya pendidikan agama adalah salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya kasus kemalingan. Maka seharusnya orang tua harus membekali setiap anaknya dengan pendidikan Islam yang cukup. Karena pendidikan sangat penting dalam menentukan masa depan seorang anak, jangan sampai ia menjadi orang yang tak berilmu dan menggunakan segala cara untuk mendapat penghasilan.
Faktor terpaksa, juga bisa saja menjadi alasan mengapa mereka memilih jalan yang haram -seperti mencuri- untuk mendapatkan uang. Namun, bukankah masih banyak cara halal yang bisa dilakukan, seperti mengumpulkan barang-barang bekas, walaupun hasilnya tidak seberapa, yang penting halal dan berkah.
Jika kita bicara dalam pemerintahan Islam, kasus pencurian mungkin jarang sekali atau bahkan tidak akan pernah terjadi. Karena dalam sistem pemerintahan Islam, tidak akan ditemukan lagi orang yang miskin, sehingga tidak ada orang yang merasa kekurangan dan menjadi maling. Semua orang miskin menjadi tanggung jawab keluarga, kerabat, tetangga, dan negara. Merekalah yang wajib membantu. Sehingga hubungan persaudaraan pun akan terjalin erat antar Umat Islam.
Dan kalau pun ada yang mencuri, maka jelaslah di dalam Islam hukuman bagi mereka, yaitu dipotong tangannya. Seperti dalam Firman Allah Surah al-Maaidah ayat 38:
Artinya: Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Al-maaidah (QS: al-Maaidah: 38).
Sehingga dengan hukuman potong tangan tersebut diharapakan akan memberi efek jera kepada pelaku. Sehingga ia tidak berani mengulanginya lagi, dan orang lain pun tidak berani untuk mencoba melakukannya. Karena Hukum Islam sangatlah tegas.
Maka tunggu apa lagi. Sudah seharusnya Khilafah ditegakkan kembali. Sudah seharusnya kita ikut serta dalam memperjuangkan tegaknya pemerintahan Islam yang pasti akan terjadi suatu saat nanti. Kiamat tak akan terjadi sebelum khilafah muncul kembali.
Oke.Kita kembali lagi ke pembahasan awal, yaitu mengenai maraknya kasus pencurian yang mengancam Rumah Media.
Sebenarnya Rumah Media juga pernah beberapa kali kehilangan barang-barang. Diantaranya adalah pakaian, dan sendal yang biasanya berada di luar ketika malam hari. Sehinga untuk kali ini kami harus semakin waspada dan berhati-hati dengan selalu memasukkan pakaian ke dalam rumah di malam hari.
Pada intinya, kita harus selalu waspada dengan ancaman maling yang akhir-akhir ini membuat resah, jangan pernah lengah. Semoga Allah selalu menjaga rumah ini dari orang-orang yang beniat jahat. Dan jika maling tersebut membaca tulisan ini, maka takutlah, karena di Rumah Media ada banyak jebakan yang siap menyergap. Dan yang harus lebih ditakuti adalah Allah. Karena Allah maha mengetahui dan maha melihat.
Ahmad Khoirul Anam
Bogor, 25 Mei 2013
[Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan 2, jenjang SMA Pesantren Media]
Catatan: Tulisan ini sebagai tugas menulis dari Ustadz Umar