Kertas adalah salah satu benda tipis yang sangat familiar. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak, melukis dan yang lainnya. Di rumah, di sekolah, di kantor, di jalan atau di tempat-tempat lain kita pasti menemukan benda tipis ini. Baik berupa kertas buku, brosur, kalender, koran, majalah, tissue atau yang lainnya.
Menurut informasi yang saya dapat dari beberapa bacaan, kayu yang digunakan untuk membuat kertas adalah kayu yang berasal dari pohon papyrus, mulberry dan pinus. Kayu ini ditebang dari hutan lalu didiamkan ditempat penyimpanan untuk beberapa bulan untuk menjaga kelembaban kayu. Kemudian kayu itu diproses dengan menggunakan beberapa mesin-mesin pabrik yang modern. Sehingga menjadi kertas-kertas yang siap digunakan.
Tanpa kita sadar Setiap 15 rim (15 X 480 s/d 500) kertas ukuran A4 yang kita gunakan itu berarti menebang 1 pohon. Coba kamu bayangkan sudah berapa pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas selama ini.
Untuk itu, saya ingin mengajak kamu menghemat kertas agar kita dapat melakukan salah satu tindakan kecil penyelamatan bumi ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menyelamatkan hutan yang luasnya setiap tahun berkurang?
Kamu jangan khawatir, walaupun kamu hanyalah ‘orang biasa’ bukan orang yang mempunyai pangkat di kantor ataupun di poltik, kamu bisa membantu menyelamatkan bumi ini kok. Dengan cara menerapkan beberapa tips berikut.
1. Tidak dengan mudah membuang kertas.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kertas untuk dapat dikelolah atau didaur ulang lagi.
3. Koran, majalah, atau kalender bekas dapat digunakan untuk membungkus.
4. Memanfaatkan sekumpulan kertas bekas pakai untuk catatan kecil.
5. Menghemat penggunaan kertas tisu saat makan atau di toilet.
6. Gunakan kedua sisi kertas.
7. Maksimalkan email.
8. Menggunakan kertas daur ulang atau kertas yang berasal dari bahan non-kayu.
9. Memanfaatkan aneka kertas bekas untuk berbagai aneka kerajianan
Dari orang biasa kamu bisa berubah menjadi orang luar biasa dengan menerapkan perilaku yang ramah terhadap hutan.
[Nurmaila Sari, santriwati angkatan ke-2, jenjang SMA, Pesantren Media]