Mamah…
Mamah sejak aku belum ada dunia
Kau telah menyayangiku…
Kau membawaku kemana-mana
Selama sembilan bulan tanpa mengeluh…
Betapa hebat nya perjuanganmu saat melahirkanku…
Menahan rasa sakit yang sangat-sangat sakit
Yang rasanya tak terhingga
Saat aku terlahir di dunia ini
Kau menangis karena kesakitan
Dan juga menangis bahagia
Karena buah hatimu telah hadir di dunia ini…
Mamah…
Kasihmu tak terbalas sampai saat ini
Kau rela bangun di tengah malam sekalipun
Apabila aku menangis karena lapar dan haus atau sakit
Kau turuti semua yang aku pinta
Mamah…
Aku tak tahu harus membalas jasamu dengan apa…
Aku tak bisa membalas jasamu dengan harta sebanyak apapun…
Walaupun aku mempunyai harta seluas benua Asia…
Aku tetap tidak akan bisa membalas semua jasa-jasamu…
Mamah…
Aku menyanyagimu…
[Cylpa Nur Fitriani, Santri Pesantren Media, jenjang 1 SMP]
Catatan: sebagai tugas menulis puisi di Kelas Menulis Kreatif Pesantren Media
Komentar Instruktur:
Cylpa menulis dengan penuh emosi. Meski dengan bahasa yang sederhana, namun lugas dan informatif. Teruslah menulis dan rajin membaca karya orang lain untuk meningkatkan kualitas menulismu. Tetap semangat! [O. Solihin]