Loading

Di malam takbiran aku dan temanku pergi ke masjid dan ikut meramaikan masjid dengan suara takbir dan bedug. Namun sebelum ke masjid aku dan temanku sempat memiliki niat untuk mampir dulu di Rental PS2. Kemudian kami berjalan menuju Rental PS2, hampir sepanjang perjalanan mata kami hanya menatap ke arah langit malam yang dipenuhi kembang api. Saking kagumnya dengan kembang api yang menghiasi langit malam sampai-sampai aku lupa kalau aku sedang jalan dan tiba-tiba kaki kananku mendarat kedalam selokan kecil lalu terpeleset dan jatuh. Setelah jatuh akupun mulai mencoba berdiri kembali dan ternyata bisa, akupun mulai berjalan dan sekitar 3 atau 4 langkah kemudian kakiku terasa sakit padahal Rental PS2 nya sudah terlihat bahkan tinggal masuk kedalam. Tangan kanan dan kiriku tiba-tiba reflek langsung masuk kedalam saku celanaku. Setelah kedua tangan tersebut keluar dari saku celanaku mereka keluar dengan tangan kosong yang berarti aku sedang tidak membawa uang sama halnya dengan temanku yang dompenya tertinggal dalam tas ibunya. Sehingga akhirnya aku dan temanku memutuskan langsung pergi ke masjid gak ada lagi kata mampir. Lalu aku berpikir ketika aku terpleset tadi mungkin itu adalah sebuah peringatan agar aku tidak melangkahkan kakiku menuju tempat tersebut.

Sesampainya di masjid kamipun langsung ikut meramaikan masjid. Jam dinding telah menunjukkan pukul 21:50. Kemudian aku dan temanku berencana untuk pergi menuju kampung sebelah. Setelah rencana itu selesai dibuat akhirnya kami memilih rute yang cukup jauh, karena jalan tercepat menuju kampung sebelah tersebut sangat gelap di malam hari jadinya kami memilih jalan yang jauh tapi terang. Sebenarnya jalan tercepat tersebut tidak segelap seperti malam-malam biasa karena di malam takbiran ini langit malam dihiasi oleh kembang api sehingga bisalah nutupin gelap.

Sesampainya di Kampung sebelah kamipun diajak untuk bermain petasan dan kamipun ikut walaupun cuman sebentar. Setelah bermain petasan kamipun membawa koreknya (Buat jaga-jaga siapa tau nemu petasan :v). Eh bener nemu petasan korek/mercon satu dijalan, ternyata nggak sia-sia aku bawa korek. Aku berencana untuk melemparkan petasankorek ini ke kulah/kolam ikan disebelah masjid. Kalaupun aku lempar ke kolam ikan tersebut ikan juga gak bakalan pada mati karena dah abis ikannya. Akhirnya mercon tersebut aku nyalakan dan kulempar menuju kolam ikan. Awalnya aku berpikir bahwa petasan tersebut akan meledak kecil seperti disaat kentut di air. Ternyata dugaanku salah mercon tersebut malah meledak dengan keras sehingga air tersebut berterbangan dan menghujani area sekitar kolam ikan tersebut.

Setelah itu kamipun kembali meramaikan masjid. Dan setelah itu kami pulang kerumah.

THE END

[Fathurrahman al-Fatih, santri angkatan ke-3 jenjang SMP, Pesantren MEDIA]

By anam

Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan ke-2, jenjang SMA di Pesantren Media | Blog pribadi: http://anamshare.wordpress.com | Twitter: @anam_tujuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *