Fathimah NJL
Bogor, 12 Januari 2014
Pengertian Tidur
[coloum_row][coloum_one_half]Pengertian tidur dari Wikipedia. Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai binatang menyusui, burung, ikan, dan binatang tidak bertulang belakang seperti lalat buah Drosophila. Pada manusia dan banyak spesies lainnya, tidur penting untuk kesehatan.
Tidur adalah aktivitas sehari-hari manusia, sepertiga kehidupan manusia di isi oleh kegiatan ini. Saat tidur, tubuh kita juga memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh juga membuat pikiran kita menjadi lebih tenang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil, lelah, berkurangnya kemampuan berpikir.[/coloum_one_half]
[coloum_one_half]Sedangkan tidur dalam aturan Islam adalah, Imam Ibnu Katsir pernah berkata:”Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Alloh menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang.”. Sistem kerja tubuh manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah mesin, sebuah mesin membutuhkan istirahat untuk dapat bekerja lagi dengan lebih optimal, begitu juga tubuh manusia membutuhkan istirahat, dan istirahat yang paling baik itu adalah tidur, karena selain makan dan minum yang merupakan kebutuhan pokok manusia, tidur juga merupakan titik awal munculnya energi baru bagi tubuh manusia.[/coloum_one_half][/coloum_row]
Kenapa Manusia Harus Tidur
Siklus alami
Semua spesies memiliki waktu khusus tentang kapan harus aktif dan kapan harus pasif. Sebab itu adalah siklus alami semua makhluk. Jika sedang bangun atau aktif, manusia bisa memaksimalkan energinya. Sementara ketika tidur atau pasif, mereka sama dengan meminimalisir kesalahan ketika energi sudah habis.
Menghindari ‘predator’
Tidur juga dianggap sebagai salah satu hasil evolusi. Sebab hewan-hewan biasanya tidur untuk menghindari predator. Sayangnya, karena manusia bukan hewan, teori ini sempat diprotes oleh banyak ahli.
Menyimpan energi
Tidur punya fungsi sebagai pengumpul energi dalam otak maupun tubuh. Oleh sebab itu banyak orang yang mengeluh merasa letih dan lesu jika kurang tidur.
Memperbaiki sel rusak
Selain menyimpan energi, alasan ilmiah lain kenapa manusia butuh tidur adalah ada banyak sel yang harus diperbaiki. Misalnya sintesis hormon, pertumbuhan sel otot, dan produksi hormon. Semua proses tersebut pun hanya bisa dilakukan tubuh ketika manusia tidur.
Belajar
Ada banyak sekali yang dilakukan otak ketika tubuh sedang tidur. Salah satunya adalah belajar hal baru, termasuk memori dan fungsi kognitif lainnya. Proses tersebut biasanya sangat aktif ditemukan pada otak anak-anak.
Gabungan semua
Mungkin hanya ada satu alasan ilmiah kenapa manusia butuh tidur, yaitu gabungan dari berbagai hal yang sudah disebutkan di atas. Terlepas dari jatah tidur yang berbeda pada setiap spesies, namun yang jelas semua makhluk hidup tentu perlu waktu untuk beristirahat.
Hikmah Tidur
Allah berfirman dalam QS An-Naba: 9
Artinya:
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,” yakni menghentikan gerakan agar dapat beristirahat setelah melakukan perjalanan dan berusaha dalam menghadapi kehidupan di siang hari.
Dalam Tafsir Al-Azhar dijelaskan, “Dan telah Kami jadikan tidur kamu untuk berlepas lelah.” Dengan demikian tenang kembali rohanimu dan jasmanimu yang sibuk selalu, bagai mengumpulkan kekuatan yang baru, sehingga tidur adalah kemestian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup.
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan, “Dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat,” untuk istirahat bagi tubuh kalian.
Sedangkan dalam sumber lain disebutkan, di antara pengaturan Allah terhadap manusia ialah menjadikan tidur sebagai istirahat dan menghentikan mereka dari berpikir dan beraktivitas. Dia menjadikan mereka dalam keadaan yang tidak mati dan tidak pula hidup, untuk mengistirahatkan fisik dan syaraf-syarafnya. Juga untuk memulihkan tenaga yang dikeluarkannya pada saat jaga, bekerja, dan sibuk dengan urusan kehidupan.
Allah berfirman dalam QS Al-Furqan: 47
Artinya:
“Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (QS. Al-Furqon:47)
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan, “Dialah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian” yakni yang menutupi bagaikan pakaian “dan tidur untuk istirahat” bagi tubuh setelah selesai dari bekerja “dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha” kalian bangun di waktu itu untuk mencari rezeki dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Allah berfirman dalam QS Ar-Rum: 23
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Qs. Ar-rum : 23)
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidur kalian di waktu malam dan siang hari” yakni dengan kehendak-Nya sebagai waktu istirahat buat kalian “dan usaha kalian” di siang hari “mencari sebagian dari karunia-Nya” mencari rezeki dan penghidupan berkat kehendak-Nya. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” dengan pendengaran yang dibarengi pemikiran dan mengambil pelajaran.
Tidur Rasulullah SAW
ü Rasulullah saw mempunyai kebiasaan tidur pada awal malam kemudian bangun pada permulaan paruh kedua malam. Pada saat itu beliau bangun lalu bersiwak, berwudhu dan melaksanakan sholat tahajjjud
ü Rasulullah saw selalu tidur dalam keadaan miring, terutama dalam posisi miring ke kanan
Terus berdzikir sampai jatuh tertidur
ü Rasulullah saw tidak pernah tidur dalam kondisi perut penuh makanan dan minuman
ü Rasulullah saw tidak pernah tidur di atas tanah tanpa alas dan tidak pernah tidur di atas kasur yang terlalu tinggi pula. Minimal beliau memakai kasur yang berisi sabut, menngunakan bantal dan kadang-kadang meletakkan tangannya di bawah pipi.
Adab Tidur dalam Islam
- Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
- Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
- Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
- Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
- Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain: a) Membaca ayat kursi. b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh. c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)
- Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut: “Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.” “Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)
- Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu: “Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.” “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)
- Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
15. Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan “Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)] - Bersiwak. “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
- Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)
- Dan lain sebagainya.
Daftar Pusaka
- id.wikipedia.com
- Tafsir Ibnu Katsir
- Tafsir Al-Alzhar
- Tafsir Jalalain
- www.dakwatuna.com/
- http://hatiorganik.beep.com/posisi-tidur-dalam-islam-terbukti-baik-bagi-kes.htm
- http://kucinta-allah.blogspot.com/2010/07/adab-tidur-dalam-islam-dan-manfaatnya.html
- http://www.merdeka.com/sehat/6-alasan-ilmiah-kenapa-manusia-butuh-tidur.html
- http://jalal34.wordpress.com/my-chicken-trek/tidur-dalam-al-qur%E2%80%99an/
[Fathimah NJL, santriwati angkatan ke-1 Jenjang SMP, Pesantren Media]