Loading

Cinta yang saya maksud ialah cinta kepada lawan jenis. Mencintai lawan jenis adalah hal yang wajar, sudah menjadi fitrah seluruh manusia. Hewan pun juga memiliki rasa suka terhadap lawan jenisnya, tapi mereka tidak memiliki akal. Manusia memiliki naluri nau’ atau naluri melanjutkan keturunan, karena itu sudah sewajarnya manusia menyukai lawan jenisnya.

Namun, banyak orang yang salah dalam mengekspresikan rasa cinta tersebut. Mengambil apa yang bukan haknya. Mengekspresiakan rasa cinta itu kepada yang bukan mahramnya. Larangan khalwat, ikhtilat, dan godhul bashor mereka langgar. Padahal apa yang mereka lakukan hanya akan menimbulkan bencana bagi diri mereka sendiri.

Banyak remaja yang memutuskan untuk pacaran dengan alasan supaya lebih semangat belajar, supaya ada yang ngingetin sholat, dan bla-bla-bla. Kalau ditanya kenapa lebih memilih pacaran? Ya ga mungkin kalau nikah, toh masih sekolah, hmm belum dapet restu dari orangtua.

Banyak orang yang selalu menyangkut-pautkan cinta dalam kehidupan. Kalau kata remaja “apalah arti hidup tanpa cinta”. Dengan alasan (lagi), gak ada yang ngingetin dan nyemangatin.

Untuk saat ini masih ada orangtua, teman, sahabat, dan saudara yang lebih pantas mendapat cinta dari kita.

Dan cinta yang haqiqi, cinta yang sebenar-benarnya adalah cinta kepada Sang Pencipta, Allah. cinta yang di atas segalanya. Cinta yang sudah harus kita tanam dari lahir. Dan cinta kepada Allah sangat kita butuhkan di kehidupan kita, wajib!

(maaf masih belajar hehe)

[Zuyyina]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *