Yuhhhu.. semua santri PM senang mendengar kabar bahwa tanggal 05 maret 2014, Rabu. Semua santri akan berlibur ke IBF. IBF apa yah? I? Islamic. B? Book. F? Fair, Oo..artinya? Pameran Buku Islam.
Kali ini aku dan santri sedang berlibur ke IBF. Kami pergi dengan menaiki APTB, baru pertama kali sih kami menaiki ini. Lumayan seru lah kalau di perjalanan.
Aku melihat pedagang asongan yang menjajakan makanannya , orang yang pergi bekerja, anak sekolah yang pulang sekolah atau mungkin pergi sekolah, anak kuliah yang sedang menunggu bis dll.
Setiba di sana, aku langsung mengajak ketua kelompokku untuk berjalan-jalan melihat orang baru membuka tokonya, yah aku dan santri PM lainnya kecepatan datang.
Aku dan kelompokku, pergi mencari buku bacaan. Aku cuma membeli 3 buku dan 1 Al-qur’an. Aku ingin sekali membeli semua yang dijual di sini, Karena harganya yang murah dan barangnya lumayan bagus.
Di sini juga ada Pameran Pedang Nabi dan sahabatnya. Aku ingin sekali melihat tetapi harus mempunyai karcis dan aku juga nggak tahu harga karcisnya berapa. Yah, aku nggak jadi melihat pamerannya.
Setelah puas, aku kembali ke Base Camp Pesantren MEDIA yang berada di samping Mushola Ikhwan. Aku ingin makan, dan juga ingin jajan. Jadi, aku memilih jajan duluan, baru makan.
Setelah selesai makan, Aku sholat. Aku menemukan wc umum. Dan masuknya harus membayar seharga dua ribu rupiah. Setelah wudhu, aku shalat di mushola akhwat yang lumayan juh dari mushola ikhwan.
Setelah puas berbelanja, makan, jalan-jalan, shooting, dll. Aku dan santri PM pulang, menaiki busway. Selama di dalam busway, aku tertawa karena Teh Via yang menganggap bahwa dirinya adalah “Anak Presiden”.
Dan Daffa yang mukanya di di depan ketiak mba-mba, dan Daffa nggak sadar bahwa mukanya berada di ketiak mba-mba. Setelah sampai, aku langsung mengerjakan shalat fardhu’.
Dan alat tranportasi yang aku pake terakhir adalah, Commuter Line. Di dalamnya aku berdesak-desakan dengan ibu-ibu, mba-mba. Setelah itu ku lega karena setelah itu aku dapat duduk dengan tenang.
Dan tibalah aku di stasiun, aku dan santri akhwat mencari tempat sholat. Ada sih tempat sholatnya, tapi kamar mandinya berdesa-desakan dengan laki-laki. Nggak mungkinkan kita udah selesai berwudhu’ kita bersentuhan dengan laki-laki.
Dan akhirnya aku dan santri akhwat sholat di masjdi raya yang lumayan dekat dengan stasiun. Setelah sholat kami pulang dengan angkot… dan berjalan kaki ke Pesantren.
Liburan yang meletihkan, tapi menyenangkan sekali.
[Alifa Nurul F, santriwati kelas 1 jenjang SMP, Pesantren Media]