Kota Tua
Polusi udara yang bercampur debu mengahampir setiap orang. Setiap orang yang berjalan-jalan di sekitar Jakarta. Mereka tampak biasa-biasa saja ketika ada mobil yang melaju dengan kencang melintas di hadapan mereka dan membawa pasir-pasir yang mungkin akan mengenai wajah mereka. Pedagang-pedagang makanan pun tampak begitu, mereka sangat tidak khawatir apabila debu dari mobil yang melintas itu menghampiri dagangaan mereka. Para pembeli makanan jalanan, juga tampak begitu. Mereka tidak khawatir apabila yang mereka makan itu sudah terkena debu jalanan Jakarta.
Sebuah bangunan yang di tembok-temboknya sudah banyak ditumbuhi rerumputan liar. Sebuah tembok yang bercat. Enatah, warna apa catnya? Kuning, oren, coklat bahkan bisa jadi putih. Cat tembok tersebut sudah bercampur dengan lumut akibat air yang turun dari langit. Bangunan yang sudah banyak kehilangan bagiannya. Bangunan yang mungkin sudah sangat tidak layak untuk presiden kita saat ini. Tapi, mungkin bagi orang-orang yang tidak mempunyai rumah. Mungkin bangunan ini adalah istana. Persis di sebelah kirinya terdapat POS Indonesia . Apabila kita menaiki kereta api dan berhentinya di stasiun Jakarta Kota. Mungkin kita hanya cukup jalan kaki untuk menuju Kota Tua. Ya, Kota Tua.
Orang-orang pasti pernah mendengar kota tua. Apalagi orang yang tinggal di kota Jakarta. Ibu Kota Negara Indonesia. Kota juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta,Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia,Taman Sari dan Roa Malaka).
Kota Tua ini bukan lagi seperti namanya. Kota ini sudah banyak berubah. Mungkin kota ini bukan Kota Tua. Tapi, Kota Tua Baru. Ah, itu hanya khayalan. Apabila kita ingin memasuki Kota Tua tersebut, mungkin kita akan melewati pasar malam kecil. Yang menjual baju, sepatu dll. Pokonya bagus-bagus deh! Rasanya mau di beli semua. Tapi, karena terhalang sesuatu hal. Yah, jadi begitulah.
Di dalam kota tua tersebut ada sebuah bangunan yang tidak tahu apa artinya.
Patung ynag beradda di depan ketika masuk ke kota tua.
Di kota tua tersebut juga ada yang unik. Yaitu, ada beberapa orang yang mencat tubuhnya, sehingga dikira pengunjung mereka adalah patung. Dan anggapan pengunjung itu salah, mereka itu adalah manusia yang mencat tubuhnya sehingga menjadi pahlawan jaman dahulu.
Photo Patung Manusia
Kata seseorang laki-laki yang berumuran 30 ke atas. Bahwa yang memunculkan ide ini adalah.
Orang pertama
Entah informasi ini benar atau tidak. Dan banyak lagi, keunikan yang terdapat di kota tua. Karena rasa ngantuk telah menhampiri penulis cerita ini. Sepertinya sudah wakutnya untuk mengambil wudhu. Sampai jumpa.. Semoga bermanfaat ya??
[Saknah Reza Putri, santriwati kelas 2 jenjang SMP , Pesantren Media]