Kota-kota hitam putih
Kabut asap tebal menyelimuti
Lampion kedap-kedip
Nyaris tak ada satu nyawa pun
Kota-kota hitam putih
Beton raksasa angkuh menegak
Beberapa pamerkan bata oranye-nya
Menguak semen-semen kering dan kerikil
Kota-kota hitam putih
Nyawa-nyawa tak berdosa terkubur
Ada pula yang berdosa, namun beda hisabnya
Entah siapa raja kota-kota ini
Kota-kota hitam putih
Siapa yang mau angkat tangan untuk mengaku?
[Noviani Gendaga, santriwati Pesantren Media, kelas 12, angkatan ke-2]