Assalamu’alaikum wr wb. Aku punya jam tangan, tapi tidak dipakai di tangan. Karena tidak ada pengikat tangannya, jadi dipegangin deh. Oh ya, aku menganggap jam kecilku unik karena, jam itu sudah dua kali ketinggalan di angkot, tapi saat aku pulang sedang dimainkan adek Muhammad.
Yang pertama kali jatuh di angkot, saat aku ingin beli mainan ke toko mainan. Saat ke toko mainan, aku pegang erat-erat jamnya. Tapi tiba-tiba jatuh di jalan. Yasudah, aku biarkan saja di jalan karena sudah jatuh. Tapi saat aku pulang ke rumah, jamnya sudah dimainkan adek Muhammad. Alhamdulillah, gak ilang.
Yang kedua kalinya saat aku, kakak Fathimah, dan kak Cylpa sedang ingin pergi ke KPM kelas khusus di Ummul Quro. Saat di angkot 32, aku tidak sengaja menjatuhkan jamku itu. Karena di tempat yang sempit, jadi aku putuskan untuk meninggalkan jamku yang tertinggal di angkot. Tapi, saat aku sudah pulang ke rumah, aku melihat lagi kalau adek Muhammad sedang memainkan jamku yang tadi jatuh di angkot.
Jadi, sebetulnya jamnya yang bermasalah, atau aku yang lagi ngelamun.
Tamat.
[Abdullah Musa Leboe, santri kalong, Pesantren Media]